ilustrasi Viagra (unsplash.com/Felicia Montenegro)
Pertama-tama, dokter akan memastikan kamu mendapatkan perawatan yang tepat untuk kondisi kesehatan lain yang mungkin kamu miliki. Bisa jadi kondisi tersebut yang menyebabkan impotensi, atau membuatnya memburuk, sehingga harus ditangani dengan baik.
Kemudian, dokter akan menangani impotensi secara langsung. Ada berbagai macam perawatan yang tersedia untuk impotensi. Namun, ini bisa bervariasi pada setiap orang yang disesuaikan dengan penyebabnya.
Beberapa pilihan perawatan impotensi antara lain:
1. Perubahan gaya hidup
Sering kali pria dengan disfungsi ereksi mampu meningkatkan fungsi seksual dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup. Berhenti merokok, menurunkan berat badan, dan rutin olahraga dapat membantu meningkatkan aliran darah.
Kalau mengalami impotensi setelah mengonsumsi obat baru, bicarakan dengan dokter.
2. Obat oral
Viagra adalah salah satu obat populer untuk impotensi. Namun, ini bukan satu-satunya obat. Pilihan lainnya:
- Cialis.
- Levitra.
- Staxyn.
- Stendra.
Obat-obatan tersebut bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis saat terangsang, dan diminum 30 sampai 60 menit sebelum aktivitas seksual. Obat tidak boleh diminum lebih dari sekali sehari.
Cialis dapat diminum hingga 36 jam sebelum aktivitas seksual dan tersedia dalam dosis harian yang lebih rendah. Staxyn larut di mulut. Semua membutuhkan resep dokter karena alasan keamanan.
3. Injeksi
Ada juga obat injeksi atau suntik untuk disfungsi ereksi. Beberapa pria mempertahankan ereksi yang lebih kuat dengan menyuntikkan obat ini langsung ke penis. Obat ini bekerja dengan melebarkan pembuluh darah, menyebabkan penis membengkak dengan darah.
Pilihan lainnya adalah pelet obat yang dimasukkan ke dalam uretra dan dapat memicu ereksi dalam waktu 10 menit.
Diskusikan penggunaan injeksi ini secara detail dengan dokter sebelum menggunakannya.
4. Vakum penis
Perangkat vakum untuk disfungsi ereksi, juga disebut pompa atau vakum penis, merupakan alternatif pengobatan.
Cara kerjanya, penis ditempatkan di dalam silinder, kemudian pompa menarik udara keluar dari silinder untuk menciptakan ruang hampa sebagian di sekitar penis yang menyebabkannya terisi darah, yang menyebabkan ereksi. Tali elastis yang dikenakan di sekitar pangkal penis digunakan untuk mempertahankan ereksi selama hubungan seksual.
Diskusikan penggunaan perangkat ini dengan dokter, dan terutama penggunaan tali elastis untuk menghindari potensi kerusakan penis.
5. Operasi
Kalau impotensi disebabkan oleh penyumbatan pada arteri yang menuju ke penis, prosedur operasi dapat memulihkan aliran darah.
Kandidat ideal untuk operasi biasanya pria muda yang penyumbatannya berasal dari cedera selangkangan atau panggul. Operasi tidak dianjurkan untuk pria yang lebih tua dengan penyempitan arteri yang meluas di seluruh tubuh.
6. Implan
Bagi pria dengan disfungsi ereksi yang terus-menerus, implan penis dapat membantu mengembalikan fungsi seksual.
Implan tiup menggunakan dua silinder yang ditempatkan secara operasi di dalam penis. Saat ereksi diinginkan, pria tersebut menggunakan pompa untuk mengisi silinder dengan cairan bertekanan.
Sebagai alternatif, implan yang dapat ditempa dengan batang yang ditanam melalui pembedahan dapat digunakan untuk memperkuat ereksi.
7. Psikoterapi
Psikoterapi dapat bermanfaat bagi pria dengan impotensi bahkan ketika impotensi memiliki penyebab fisik yang diketahui.
Terapis dapat menginstruksikan pria dan pasangannya mempelajari teknik untuk mengurangi kecemasan kinerja seksual dan meningkatkan keintiman. Terapi juga dapat membantu pasangan menyesuaikan diri dengan penggunaan alat, seperti vakum dan implan.
8. Terapi alternatif
Apabila ingin mencoba suplemen untuk impotensi, bicarakan terlebih dulu dengan dokter. Suplemen seperti ini bisa mengandung 10 bahan atau lebih dan dapat mempersulit kondisi kesehatan lainnya.
Ginseng Asia dan ginkgo biloba populer, tetapi tidak banyak penelitian yang berkualitas tentang keefektifannya. Beberapa pria menemukan bahwa mengonsumsi suplemen DHEA meningkatkan kemampuan mereka untuk ereksi. Sayangnya, keamanan jangka panjang suplemen DHEA tidak diketahui. Kebanyakan dokter tidak menganjurkannya.
Ada banyak suplemen diet yang mengklaim bisa mengobati impotensi. Namun, lembaga otoritas seperti BPOM Amerika Serikat (FDA) memperingatkan bahwa banyak di antaranya yang tidak sesuai klaimnya.
Satu investigasi menemukan bahwa suplemen disfungsi ereksi sering kali mengandung obat resep yang tidak tercantum pada label, termasuk bahan aktif Viagra. Ini dapat menempatkan pria pada risiko interaksi obat yang berbahaya.
Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan suplemen apa pun untuk mengobati impotensi.