Karsinoma Sebasea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan  

Benjolan kanker di kelopak mata

Karsinoma sebasea atau sebaceous carcinoma adalah jenis kanker kulit langka yang menyerang kelenjar sebasea (kelenjar minyak) di kulit. Kondisi ini paling sering terjadi di kelopak mata karena area tersebut memiliki kelenjar minyak paling banyak dalam tubuh.

Penyakit ini bisa dimulai sebagai benjolan yang tidak nyeri, penebalan kulit, atau bahkan benjolan kekuningan yang mengeluarkan darah. Penyakit yang juga dikenal sebagai adenokarsinoma kelenjar sebaseus atau karsinoma kelenjar meibom ini dianggap sebagai kanker yang agresif, karena bisa menyebar.

Untuk mengenali tanda dan gejalanya, berikut ulasan medis karsinoma sebasea, termasuk penyebab, diagnosis, serta pengobatannya.

1. Gejala

Karsinoma Sebasea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan  ilustrasi karsinoma sebasea (healthjade.net)

Karsinoma sebasea kebanyakan dimulai di kelopak mata. Namun, bisa juga ditemukan di beberapa area tubuh lain, seperti kepala, leher, alat kelamin, saluran telinga, payudara, dan batang tubuh (dada, punggung, perut, bokong).

Jika kanker ini berkembang di kelopak mata, satu atau beberapa gejala berikut mungkin dialami oleh penderitanya, termasuk:

  • Benjolan kekuningan di kelopak mata yang terasa kencang, dalam, tidak menimbulkan rasa sakit, dan tumbuh lambat.
  • Penebalan di area kelopak mata yang bertemu dengan bulu mata.
  • Kerak kuning atau kemerahan pada kelopak mata.
  • Pertumbuhan yang terlihat seperti jerawat.
  • Pertumbuhan yang berdarah.
  • Sakit di kelopak mata yang tidak kunjung sembuh, atau sembuh dan muncul kembali.
  • Seiring perkembangan penyakit, mata dapat mengalami mata merah (konjungtivitis), pertumbuhan di kelopak mata atas dan bawah, bulu mata sering rontok, atau bahkan dapat memengaruhi penglihatan.

Sementara itu, jika gangguan ini menyerang bagian tubuh lain, karsinoma sebasea mungkin terlihat seperti:

  • Benjolan merah muda atau kekuningan di area yang terkena.
  • Tumbuh lambat.
  • Benjolan bisa berdarah atau berubah dengan cara apa pun.

2. Penyebab dan faktor risiko

Karsinoma Sebasea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan  ilustrasi lansia (pexels.com/Tristan Le)

Karsinoma sebasea merupakan penyakit langka yang tidak diketahui penyebab pastinya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dicurigai dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini, seperti:

  • Orang berusia 60 hingga 80 tahun, meskipun dapat menyerang segala usia.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Terapi radiasi di kepala atau leher sebelumnya.
  • Paparan sinar matahari yang tidak terlindungi.
  • Keturunan Asia. Pada beberapa penelitian, penyakit ini diketahui lebih umum terjadi pada orang Asia. Namun, penelitian lain tidak menemukan kebenarannya.
  • Sindrom Muir-Torre, yaitu kondisi medis langka yang ditandai dengan tumor kulit sebasea yang berhubungan dengan kanker internal. Saluran pencernaan adalah organ yang paling sering terkena.

Baca Juga: Bintitan: Penyebab, Gejala, Jenis, Komplikasi, dan Pengobatan

3. Apa perbedaan karsinoma sebasea dengan benjolan lain di kelopak mata?  

Karsinoma Sebasea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan  ilustrasi sakit pada kelopak mata (pixabay.com/nastya_gepp)

Pertumbuhan atau benjolan di kelopak mata ini sering kali disalahartikan atau salah diagnosis dengan beberapa kondisi medis lain yang juga menyebabkan pembengkakan atau benjolan pada kelopak mata, seperti bintitan atau kalazion.

Berikut perbedaan antara karsinoma sebasea dengan dua kondisi medis tersebut:

  • Bintitan biasanya terasa lembut saat disentuh, sedangkan karsinoma sebasea merupakan benjolan yang keras. Selain itu, bintitan akan membuat berkedip menyakitkan, sedangkan karsinoma sebasea tidak menimbulkan rasa sakit.
  • Kalazion biasanya bisa diatasi dengan pengobatan kompres hangat atau obat tetes mata antibiotik.

4. Diagnosis

Karsinoma Sebasea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan  ilustrasi pemeriksaan mata (freepik.com/user18526052)

Penyakit ini didiagnosis berdasarkan evaluasi hasil pemeriksaan kulit dengan cermat, pemeriksaan mata, ataupun dengan biopsi kulit (pengambilan sedikit jaringan kulit untuk tes laboratorium yang dapat membantu mendiagnosis kanker kulit).

Beberapa riwayat kesehatan pasien, seperti adanya sindrom Muir-Torre (atau jika ada anggota keluarga yang mengidapnya), transplantasi organ, dan perawatan radiasi sering kali juga menjadi dasar untuk menegakkan diagnosis karsinoma sebasea.

5. Pengobatan

Karsinoma Sebasea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan  Ilustrasi operasi di area mata (pixabay.com/newarta)

Terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk menangani karsinoma sebasea. Ini termasuk:

  • Operasi pengangkatan kanker (eksisi): pengangkatan kanker dan beberapa jaringan di sekitarnya yang terlihat sehat. Suatu area dapat terlihat sehat jika hanya berisi sedikit sel kanker.

  • Operasi Mohs: jenis operasi khusus untuk mengangkat lapisan tipis kulit yang mengandung kanker secara bertahap hingga hanya tersisa jaringan sehat atau bebas kanker. Ini biasanya dilakukan jika kanker berkembang di kelopak mata atau wajah.

  • Pembedahan: untuk mengangkat kelenjar getah bening jika kanker sudah menyebar ke sana.

  • Terapi radiasi untuk membunuh sel kanker: ini biasanya bukanlah pilihan pertama untuk mengobati karsinoma sebasea. Ini menjadi pilihan untuk meredakan nyeri karena kanker yang sudah menyebar, mengobati pasien yang tidak tahan atau menolak operasi, atau menjalani operasi tetapi mungkin masih menderita kanker.

  • Cryotherapy: perawatan yang melibatkan pengangkatan kulit yang sakit dengan pembekuan. Namun, masih diperlukan banyak penelitian untuk mengetahui efektivitas metode ini.

  • Uji klinis: jenis studi penelitian untuk mempelajari seberapa baik pengobatan baru atau metode tertentu dalam mengobati suatu penyakit.

Demikianlah penjelasan seputar karsinoma sebasea, benjolan kanker yang umum ditemukan di kelopak mata. Deteksi dan pengobatan dini akan memberikan hasil yang lebih baik. Jika menemukan pertumbuhan yang tidak kunjung sembuh meski sudah diobati, segeralah temui dokter.

Baca Juga: Sindrom POEMS: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya