Penyakit Legionnaires: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Infeksi bakteri dari penampungan air

Penyakit Legionnaires atau Legionnaires' disease adalah bentuk pneumonia atau peradangan paru-paru serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri Legionella. Bakteri ini menyebabkan penyakit ketika mengontaminasi sistem air buatan, seperti pipa dan tangki air panas.

Penyakit yang juga dikenal sebagai legionellosis ini pertama kali ditemukan pada tahun 1976 di antara orang-orang yang mengikuti konvensi American Legion di Philadelphia, Amerika Serikat (AS). Karena itulah penyakit ini dinamai penyakit Legionnaires. Bakteri penyebabnya baru terindentifikasi pada tahun 1977.

Meskipun penyakit ini dapat ditularkan dari pipa ledeng rumah, tetapi sebagian besar kasus terjadi di gedung-gedung besar dengan sistem air yang kompleks, dan mungkin kurang dikelola dengan baik. Misalnya perhotelan atau rumah sakit.

Apa saja fakta medis penyakit Legionnaires dan bagaimana cara melindungi diri dan keluarga dari infeksi bakteri tersebut? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Tanda dan gejala penyakit Legionnaires

Penyakit Legionnaires: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi orang menggigil (pexels.com/Pixabay)

Gejala penyakit Legionnaires biasanya berkembang 2-10 hari setelah terpapar bakteri Legionella. Pada awal infeksi, tanda dan gejala mungkin termasuk:

  • Sakit kepala
  • Menggigil
  • Nyeri otot
  • Kelemahan tubuh
  • Kelelahan
  • Demam yang mungkin mencapai 40 derajat Celcius atau lebih tinggi

Pada hari kedua atau ketiga setelah infeksi, atau saat kondisi memburuk, gejala mungkin mencakup:

  • Batuk, yang terkadang berlendir dan berdarah. Ini mungkin tanda pertama infeksi paru-paru
  • Radang paru-paru
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Nyeri otot yang memburuk
  • Gejala gastrointestinal, seperti mual, muntah, dan diare
  • Kebingungan atau perubahan mental lainnya

Selain paru-paru, penyakit Legionnaires terkadang juga menginfeksi luka atau bagian tubuh lain, seperti jantung. Komplikasi yang parah mungkin juga terjadi, seperti gagal napas, gagal jantung, gagal ginjal akut, atau syok septik (penurunan tekanan darah parah yang mengurangi jumlah supplai darah ke organ vital).

2. Penyebab penyakit Legionnaires

Penyakit Legionnaires: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanbakteri Legionella pneumophila (phil.cdc.gov/Dr. Francis Chandler)

Legionellosis terjadi akibat paparan atau infeksi bakteri Legionella pneumophila. Bakteri ini secara alami hidup di tanah dan air. Dalam kondisi tersebut, mereka tidak berbahaya, tetapi jika tumbuh di sistem air buatan, ini dapat menyebabkan masalah.

Bakteri yang tumbuh di tanah dan air biasanya jumlahnya sedikit, dan suhu air di tempat-tempat tersebut mungkin terlalu rendah atau tidak ideal bagi pertumbuhan bakteri. Sementara pada sistem air buatan, suhu air mungkin lebih tinggi atau lebih ideal yang memungkinkan bakteri tumbuh dan berkembang biak.

Apalagi beberapa faktor seperti adanya karat, lumpur, ganggang, kerak kapur yang mungkin terdapat pada sistem perairan buatan dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri. Oleh sebab itu, mereka tumbuh dan berkembang dengan baik di lingkungan tersebut.

Beberapa sistem air yang mungkin tercemar oleh bakteri Legionella meliputi:

  • Bak mandi air panas dan pusaran air
  • Kolam renang
  • Air mancur
  • Sistem pendingin udara untuk bangunan besar
  • Tangki air panas atau pemanas air

Penyebaran bakteri Legionella umumnya terjadi melalui tetesan air yang tercemar. Namun, ini juga bisa terjadi melalui dua cara, yaitu:

  • Aspirasi, yaitu ketika air secara tidak sengaja masuk ke paru-paru. Misalnya ketika tersedak saat minum. Orang yang mengalami kesulitan menelan juga berisiko tinggi mengalami infeksi bakteri tersebut
  • Kontak dengan tanah yang terinfeksi. Ini jarang terjadi, tetapi ada beberapa kasus yang dilaporkan akibat kontak dengan tanah yang terinfeksi

Baca Juga: 9 Penyakit yang Paling Banyak Membunuh Laki-laki di Dunia

3. Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Legionnaires

Penyakit Legionnaires: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi perokok (pexels.com/Анастасия Беккер)

Tidak semua orang yang terinfeksi bakteri Legionella mengembangkan penyakit Legionnaires. Beberapa faktor dan pilihan gaya hidup tertentu dapat meningkatkan risiko, seperti:

  • Merokok. Ini dapat merusak paru-paru dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi paru-paru
  • Memiliki kondisi kronis, misalnya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema (kerusakan kantung udara (alveolus) pada paru-paru), dan diabetes tipe 2
  • Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pengidap AIDS, HIV, atau pasien yang menggunakan kortikosteroid yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ini juga dapat membuat penyakit sembuh lebih lama
  • Orang dengan kanker
  • Berusia 50 tahun ke atas
  • Konsumsi alkohol

4. Diagnosis penyakit Legionnaires

Penyakit Legionnaires: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi media kultur bakteri (pexels.com/Edward Jenner)

Diagnosis penyakit Legionnaires awalnya mungkin sulit karena gejalanya hampir mirip dengan gejala bentuk pneumonia lain. Beberapa tes khusus mungkin diperlukan untuk mengetahui adanya infeksi bakteri Legionella atau tidak, ini mungkin termasuk:

  • Uji sampel kultur yang diperoleh dari sekresi pernapasan. Tes ini bertujuan untuk menumbuhkan bakteri Legionella yang menginfeksi tubuh melalui media kultur khusus
  • Tes antigen urine untuk mendeteksi bakteri dalam urine
  • Tes antibodi fluoresen langsung (DFA) untuk mewarnai bakteri sehingga bisa diamati di bawah mikroskop fluoresen khusus
  • Rontgen dada mungkin juga diperlukan untuk mendiagnosis pneumonia

5. Pengobatan penyakit Legionnaires

Penyakit Legionnaires: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi pasien minum obat (pexels.com/Michelle Leman)

Penyakit Legionnaires diobati menggunakan antibiotik, seperti azitromisin, ciprofloxacin, levofloxacin, atau yang lainnya. Antibiotik ini biasanya diberikan melalui oral atau intravena selama 10-14 hari. Pada beberapa kasus, pasien mungkin juga butuh perawatan intensif di rumah sakit.

Untuk mencegah pertumbuhan bakteri Legionella di sistem air buatan, usahakan menjaga suhu air berada di bawah 20 derajat Celcius atau di atas 60 derajat Celcius, karena suhu antara 20-45 derajat Celsius bisa menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri.

Selain itu, juga sangat penting membersihkan kotoran yang mungkin ada dalam saluran atau penampung air buatan secara rutin. Mengikuti pedoman keamanan air sangat perlu diterapkan, terutama di sistem air gedung-gedung besar.

Itulah beberapa informasi medis seputar penyakit Legionnaires yang perlu kamu ketahui. Diagnosis dan pengobatan dini dapat menangani gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Baca Juga: Dari Seluruh Kasus COVID-19, 19 Persen Mengalami Pneumonia

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya