Agranulositosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Agranulositosis membuat tubuh sulit melawan infeksi

Agranulositosis adalah kondisi langka saat sumsum tulang tidak menghasilkan jenis sel darah putih tertentu dalam jumlah yang cukup, paling sering neutrofil. Neutrofil ialah jenis sel darah putih yang penting untuk melawan infeksi dengan mengonsumsi dan menghancurkan penyerang, seperti bakteri.

Saat tingkat neutrofil dalam tubuh terlalu rendah, infeksi kecil dapat berkembang menjadi infeksi yang serius. Mikroba atau kuman yang lemah dan biasanya tidak berbahaya, tiba-tiba dapat menyerang tubuh.

Untuk mengetahui lebih banyak seputar agranulositosis, di bawah ini telah dirangkum informasinya dari laman Healthline dan Medical News Today.

1. Gejala

Agranulositosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi demam (pexels.com/Anna Shvets)

Agranulositosis kadang-kadang tidak menimbulkan gejala. Gejala awalnya mungkin termasuk:

  • Demam secara tiba-tiba
  • Panas dingin
  • Sakit tenggorokan
  • Kelemahan pada anggota tubuh
  • Sakit mulut dan gusi
  • Seriawan
  • Gusi berdarah

Gejala lain dari agranulositosis dapat meliputi:

  • Detak jantung cepat
  • Pernapasan cepat
  • Tekanan darah rendah
  • Abses kulit

2. Jenis dan penyebab

Agranulositosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Ada dua jenis agranulositosis. Tipe pertama adalah agranulositosis kongenital, yang didapat sejak lahir. Jenis kedua adalah acquired agranulositosis, yaitu agranulositosis yang didapat dari obat-obatan atau prosedur medis tertentu.

Pada kedua bentuk agranulositosis, individu memiliki jumlah neutrofil yang sangat rendah, yaitu di bawah 500 per mcL. Padahal, kadar neutrofil pada orang dewasa sehat biasanya berada pada kisaran 1.500 hingga 8.000 per mcL darah.

Pada acquired agranulositosis, sumsum tulang gagal menghasilkan neutrofil atau menghasilkan neutrofil yang tidak berkembang menjadi sel yang berfungsi dan matang sepenuhnya. Pada agranulositosis kongenital, individu mewarisi kelainan genetik yang menyebabkan terjadinya agranulositosis.

Acquired granulositosis dapat disebabkan oleh:

  • Obat-obatan tertentu
  • Paparan bahan kimia, seperti insektisida DDT
  • Adanya penyakit pada sumsum tulang
  • Infeksi serius
  • Paparan radiasi
  • Penyakit autoimun
  • Kekurangan nutrisi
  • Kemoterapi

Sebagian besar kasus agranulositosis disebabkan oleh obat-obatan.

Baca Juga: 7 Kelainan pada Sel Darah Putih, Bisa Menimpa Siapa Saja

3. Diagnosis

Agranulositosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi tes darah (pexels.com/Los Muertos Crew)

Diagnosis agranulositosis dilakukan melalui tes darah sederhana untuk mengetahui jumlah sel darah putih dalam darah. Biasanya, agranulositosis didiagnosis ketika pemeriksaan menunjukkan jumlah neutrofil, yang dikenal sebagai absolute neutrophil count (ANC), kurang dari 100 per mcL darah.

Dokter juga akan memeriksa fisik dan riwayat kesehatan pasien. Apabila dokter mendapati tingkat ANC tidak normal, dokter akan merekomendasikan pasien melakukan tes lebih lanjut, seperti biopsi sumsum tulang atau tes darah genetik untuk mengetahui apa yang menyebabkan agranulositosis.

4. Pengobatan

Agranulositosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi obat (pexels.com/Artem Podrez)

Pengobatan dilakukan untuk mengelola penyebab dan membuat kadar sel darah putih kembali normal. Perawatan yang mungkin diberikan dapat meliputi:

  • Menghentikan pengobatan: jika dokter yakin bahwa obat yang dikonsumsi menjadi penyebab agranulositosis, dokter akan menyarankan untuk berhenti mengonsumsinya dan meresepkan obat alternatif.
  • Antibiotik: pemberian antibiotik bertujuan untuk mencegah infeksi baru dan mengobati infeksi yang sudah ada.
  • Faktor perangsang koloni granulosit: ini adalah suntikan yang diberikan untuk merangsang sumsum tulang agar memproduksi lebih banyak sel darah putih.
  • Obat penekan kekebalan: diberikan untuk mengelola agranulositosis akibat autoimun.
  • Infus granulosit: pada kasus yang jarang, pasien mungkin membutuhkan transfusi granulosit.
  • Transplantasi sumsum tulang: jika tindakan lain tidak berhasil, dokter mungkin mempertimbangkan agar pasien menjalani transplantasi sumsum tulang agar tubuh dapat memproduksi sel darah putih yang sehat.

5. Pencegahan

Agranulositosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Burst)

Sebenarnya tidak ada cara untuk mencegah agranulositosis. Namun, sangat penting bagi individu dengan kondisi ini untuk mencegah infeksi.

Selain menjauhi orang yang sakit, individu dengan agranulositosis harus:

  • Menghindari keramaian
  • Menghindari makan buah dan sayur yang tidak dikupas atau dicuci bersih
  • Jangan bekerja di tanah atau dengan hewan
  • Jangan makan makanan mentah atau setengah matang
  • Harus selalu menjaga kebersihan diri
  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air

Karena agranulositosis dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi, maka kondisi ini sangat krusial untuk segera ditangani. Untungnya, dengan perawatan tepat waktu, kebanyakan kasus agranulositosis dapat dikelola lebih baik.

Baca Juga: Bikin Gampang Sakit, 6 Kebiasaan Sepele Ini Merusak Kekebalan Tubuh

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya