Edema Paru: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Disebabkan oleh penumpukan cairan dalam paru-paru

Edema paru adalah kondisi medis yang disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru, yang menyebabkan penderitanya sulit bernapas. Pada sebagian besar kasus, penumpukan cairan ini disebabkan oleh masalah jantung. Namun, cairan juga dapat menumpuk di paru-paru karena alasan lain yang tidak berkaitan dengan jantung.

Edema paru kadang berkembang secara tiba-tiba dan kondisi ini perlu segera mendapat penanganan medis. Edema paru bisa menyebabkan kematian, tetapi dapat membaik jika mendapatkan penanganan segera.

Lewat artikel ini IDN Times akan menjelaskan informasi penting seputar edema paru, mulai dari gejala hingga pencegahan yang telah dirangkum dari laman Mayo Clinic dan Medical News Today.

1. Gejala

Edema Paru: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi nyeri dada (freepik.com/cookie_studio)

Edema paru akut dapat muncul tanpa peringatan, dan kemudian menyebabkan kesulitan bernapas yang signifikan. Selain kesulitan bernapas, edema paru akut diikuti dengan gejala lain yang meliputi:

  • Batuk yang kadang diikuti dengan dahak berbusa merah muda
  • Keringat berlebih
  • Cemas dan gelisah
  • Perasaan tercekik
  • Kulit pucat
  • Mengi
  • Palpitasi
  • Nyeri dada

Pada edema paru kronis, gejala yang muncul umumnya tidak terlalu parah sampai sistem tubuh tidak dapat lagi mengompensasi. Gejala khas edema paru kronis meliputi:

  • Kesulitan bernapas saat berbaring
  • Pembengkakan pada kaki atau tungkai
  • Peningkatan berat badan secara signifikan akibat kelebihan cairan
  • Sesak napas mendadak parah di malam hari
  • Kelelahan
  • Sesak napas saat melakukan aktivitas fisik

2. Penyebab

Edema Paru: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi emboli paru (commons.wikimedia.org)

Penyebab edema paru bermacam-macam. Edema paru dikelompokkan menjadi dua kategori, tergantung dari mana masalah dimulai.

Jika edema paru disebabkan oleh masalah jantung, maka itu disebut edema paru kardiogenik. Edema jenis ini paling sering disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru sebagai akibat dari masalah jantung.

Edema paru yang tidak disebabkan oleh masalah jantung dikenal sebagai edema paru nonkardiogenik. Jenis ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yang meliputi:

  • Sindrom gangguan pernapasan akut
  • Reaksi obat atau overdosis obat
  • Emboli paru
  • Paparan racun tertentu
  • Berada di dataran tinggi
  • Hampir tenggelam
  • Kondisi atau prosedur sistem saraf
  • Inhalasi asap
  • Cedera akibat transfusi darah
  • Infeksi virus

Baca Juga: Emboli Paru: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatan

3. Faktor risiko

Edema Paru: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi merokok (pexels.com/lilartsy)

Gagal jantung dan masalah jantung lainnya yang menyebabkan peningkatan tekanan pada jantung dapat meningkatkan risiko individu terkena edema paru. Faktor risiko gagal jantung meliputi:

  • Aritmia
  • Konsumsi alkohol
  • Penyakit jantung bawaan
  • Penyakit arteri koroner
  • Diabetes
  • Penyakit katup jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Sleep apnea

Faktor risiko edema paru yang lainnya termasuk:

  • Masalah sistem saraf
  • Kerusakan paru-paru
  • Penyalahgunaan narkoba
  • Rokok
  • Infeksi virus
  • Pembekuan darah

Baca Juga: 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Orang dengan Masalah Paru-paru

4. Diagnosis

Edema Paru: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi rontgen (freepik.com/freepik)

Sebelum mendiagnosis edema paru, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien terlebih dahulu. Dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi pernapasan paru-paru dan irama abnormal pada jantung.

Selanjutnya, dokter akan meminta pasien melakukan beberapa pemeriksaan, yang meliputi:

  • Tes darah. Ada beberapa jenis tes darah yang diperlukan untuk mendiagnosis edema paru, yang masing-masing memiliki tujuan berbeda, seperti untuk mengetahui kadar oksigen, kadar elektrolit, fungsi ginjal, fungsi hati, jumlah darah, dan penanda darah gagal jantung.
  • Ultrasonografi (USG) jantung.
  • Ekokardiogram.
  • Elektrokardiogram.
  • Rontgen dada untuk mengetahui adanya cairan di dalam atau di sekitar paru-paru.
  • CT scan dada.

5. Pengobatan

Edema Paru: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pemasangan ventilator pada pasien (freepik.com/freepik)

Pengobatan edema paru bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah pasien. Hal ini dilakukan dengan memberikan oksigen melalui masker wajah atau tabung plastik kecil di hidung. Tabung pernapasan dapat dimasukkan ke dalam trakea jika perawatan melibatkan ventilator atau mesin pernapasan.

Apabila menurut hasil tes diketahui bahwa edema paru diakibatkan oleh adanya masalah pada sistem peredaran darah, maka pasien akan diobati dengan obat intravena. Pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi volume cairan dan mengendalikan tekanan darah.

6. Komplikasi yang bisa terjadi

Edema Paru: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi efusi pleura (mesothelioma.com)

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat edema paru bisa bermacam-macam, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, secara umum, edema paru yang berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan naiknya tekanan di arteri pulmonalis. Akibatnya, jantung menjadi lemah dan mulai gagal berfungsi, yang menyebabkan naiknya tekanan di jantung dan paru-paru.

Komplikasi yang mungkin terjadi dapat mencakup:

  • Kesulitan bernapas
  • Pembengkakan pada tungkai, kaki, dan perut
  • Efusi pleura
  • Penyumbatan dan pembengkakan hati

7. Pencegahan

Edema Paru: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Edema paru mungkin dapat dicegah melalui pola hidup sehat, khususnya yang membantu mengelola kondisi jantung atau paru-paru. Misalnya, dengan mengontrol kolesterol dan tekanan darah. Berikut ini beberapa strategi untuk mengelola kesehatan jantung:

  • Terapkan diet sehat dengan perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu, dan berbagai protein.
  • Jaga berat badan yang sehat.
  • Aktif secara fisik, misalnya dengan rutin berolahraga.
  • Hindari rokok dan asapnya.
  • Batasi asupan garam dan alkohol.
  • Kelola stres dengan baik.

Edema paru bisa membahayakan nyawa jika tidak ditangani. Untuk itu, kamu yang memiliki gejala edema paru atau memiliki faktor risiko perlu mewaspadainya.

Baca Juga: Efusi Pleura: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya