Gagal Hati: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan
Intinya Sih...
- Gagal hati merupakan kondisi yang mengharuskan kamu mendapatkan penanganan medis secepatnya karena dapat mengancam jiwa.
- Umumnya, gagal hati terjadi secara bertahap dan merupakan tahap akhir dari banyak penyakit hati.
- Gagal hati ada dua macam, yaitu gagal hati akut dan kronis.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gagal hati terjadi saat sebagian besar hati mengalami kerusakan dan tidak bisa diperbaiki. Gagal hati merupakan kondisi yang mengharuskan kamu mendapatkan penanganan medis secepatnya karena dapat mengancam jiwa.
Umumnya, gagal hati terjadi secara bertahap dan merupakan tahap akhir dari banyak penyakit hati. Namun, dalam kasus yang jarang, gagal hati juga bisa berkembang dengan cepat dan sulit untuk dideteksi pada tahap awal.
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa informasi yang lebih detail mengenai gagal hati.
1. Penyebab
Gagal hati ada dua macam, yaitu gagal hati akut dan kronis. Penyebab untuk kedua jenis gagal hati ini juga berbeda-beda, di antaranya:
Penyebab gagal hati akut
Gagal hati akut terjadi secara cepat. Sejumlah kemungkinan penyebabnya:
- Infeksi virus.
- Overdosis asetaminofen.
- Reaksi terhadap obat tertentu, seperti antibiotik, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), atau obat antiepilepsi.
- Reaksi terhadap suplemen herbal.
- Kondisi autoimun.
- Kondisi yang memengaruhi pembuluh darah hati.
Penyebab gagal hati kronis
Gagal hati kronis bisa terjadi lantaran adanya kerusakan hati yang berkembang secara perlahan. Kondisi ini dapat memicu sirosis, yang mana sejumlah besar jaringan parut di hati mencegah organ berfungsi dengan baik.
Beberapa kemungkinan penyebab sirosis meliputi:
- Infeksi hepatitis B atau C kronis.
- Penyakit hati terkait alkohol.
- Penyakit hati berlemak nonalkohol.
- Hepatitis autoimun.
- Penyakit yang memengaruhi saluran empedu.
2. Gejala
Gejala gagal hati akut
Gagal hati akut dapat terjadi pada individu yang sebelumnya tidak memiliki masalah dengan hati atau lever.
Gagal hati akut termasuk dalam kondisi darurat medis, dan individu yang menunjukkan gejala yang konsisten dengan gagal hati akut perlu segera mencari pertolongan medis.
Gejala gagal hati akut dapat meliputi:
- Merasa tidak enak badan.
- Lelah atau mengantuk.
- Mual atau muntah.
- Sakit perut.
- Kulit dan mata menguning.
- Merasa bingung atau disorientasi.
Gejala gagal hati kronis
Gejala gagal hati kronis dapat terbagi menjadi gejala awal dan gejala lanjutan. Gejala awal gagal hati kronis di antaranya:
Editor’s picks
- Merasa lelah.
- Hilang selera makan.
- Mual atau muntah.
- Ketidaknyamanan atau nyeri perut ringan.
Sementara itu, beberapa gejala yang dapat menunjukkan stadium lanjut dari gagal hati kronis meliputi:
- Kulit dan mata menguning.
- Mudah memar atau berdarah.
- Merasa bingung.
- Adanya cairan yang menumpuk di perut, lengan, atau kaki.
- Urine menggelap.
- Kulit terasa gatal yang parah.
3. Diagnosis
Untuk mendiagnosis gagal hati, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Tes tambahan juga akan dilakukan, seperti:
- Tes darah hati: Untuk memeriksa kadar sejumlah protein dan enzim dalam darah yang menjadi indikator fungsi hati.
- Tes darah lainnya: Dokter mungkin akan melakukan complete blood count/tes darah lengkap atau tes untuk hepatitis virus atau kondisi genetik yang dapat menyebabkan kerusakan hati.
- Tes pencitraan: USG, CT scan, atau MRI dapat membantu dokter memvisualisasikan hati.
- Biopsi: Dokter mengambil sampel jaringan dari hati untuk membantu mengetahui apakah ada jaringan parut dan membantu mendiagnosis penyebab gagal hati.
Baca Juga: 7 Masalah Kulit Ini Bisa Jadi Tanda Adanya Gangguan Hati
4. Pengobatan
Ada beberapa pilihan perawatan untuk mengobati gagal hati, tergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien.
- Obat: Acetylcysteine digunakan untuk membalikkan gagal hati akut yang disebabkan oleh overdosis asetaminofen.
- Perawatan suportif: Apabila gagal hati disebabkan oleh virus, dokter akan fokus mengatasi gejala sampai virus hilang. Pada kasus ini, kadang gagal hati pulih dengan sendirinya.
- Transplantasi hati: Jika gagal hati dipicu oleh kerusakan jangka panjang, langkah pertama mungkin adalah menyelamatkan bagian mana pun dari hati yang masih berfungsi. Bila tidak berhasil, kamu mungkin disarankan untuk melakukan transplantasi hati. Kabar baiknya, prosedur ini sering berhasil.
5. Risiko komplikasi
Gagal hati perlu segera diobati untuk mencegah komplikasi yang bisa berupa:
- Edema serebral: Penumpukan cairan di otak dan menyebabkan tekanan darah tinggi di sana.
- Masalah pembekuan darah: Saat hati tidak dapat melakukan perannya dalam pembekuan darah, ini menempatkan kamu pada risiko pendarahan hebat.
- Infeksi: Penyakit hati stadium akhir dapat menyebabkan kamu lebih mungkin terkena infeksi, seperti pneumonia dan infeksi saluran kemih.
- Gagal ginjal: Gagal hati bisa mengubah cara kerja ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
6. Pencegahan
Ada tips untuk membantu mencegah gagal hati:
- Mendapatkan vaksinasi hepatitis atau suntikan imunoglobulin.
- Makan makanan bergizi seimbang.
- Jaga berat badan sehat.
- Jangan minum alkohol secara berlebihan.
- Jaga kebersihan, seperti mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum menyentuh makanan apa pun.
- Jangan berbagi perlengkapan mandi pribadi, termasuk sikat gigi dan pisau cukur.
Baca Juga: 8 Bahan Herbal untuk Membantu Menjaga Kesehatan Hati
Referensi
Liver Foundation. Diakses pada April 2024. Liver Failure.
WebMD. Diakses pada April 2024. What Is Liver Failure?
The University of Chicago Medical Center. Diakses pada April 2024. Liver Failure.
Verywell Health. Diakses pada April 2024. Liver Failure: Acute and Chronic Damage.
American Liver Foundation. Diakses pada April 2024. How Liver Diseases Progress.