Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbuka

Luka terbuka harus cepat-cepat ditangani

Luka terbuka ialah cedera yang melibatkan kerusakan pada jaringan tubuh, yang biasanya berupa kulit. Hampir setiap orang pernah mengalami luka terbuka, baik yang bersifat ringan maupun serius hingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Jatuh, terkena benda tajam, dan kecelakaan adalah penyebab paling umum dari luka terbuka. Jika mengalaminya, kamu harus cepat-cepat mengatasinya. Bahkan, dalam kasus serius, kamu mungkin perlu mencari perawatan medis. Sebab, luka terbuka yang dibiarkan dan tidak dirawat dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti berikut ini.

1. Gangren

Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbukailustrasi gangrene (woundcarecenters.org)

Gangren dapat terjadi saat ada kehilangan suplai darah ke area tubuh tertentu yang menyebabkan jaringan mati. Gangren harus segera diobati untuk menghentikan penyebarannya. Jika tidak, kondisi ini dapat menyebabkan amputasi dan bahkan kematian.

Dilansir Medical News Today, kamu perlu segera mencari pengobatan jika mengalami salah satu dari gejala berikut ini setelah operasi:

  • Hilangnya warna pada bagian tubuh tertentu.
  • Penampilan kulit menjadi mengilap dan terjadi peluruhan kulit.
  • Nyeri yang disertai dengan hilangnya sensasi dan ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tersebut.
  • Bagian tersebut dingin saat disentuh dan hilangnya denyut nadi di arteri.

2. Selulitis

Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbukailustrasi selulitis (nhs.uk)

Selulitis ialah infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan terjadi pada kulit. Mengutip Healthline, selulitis mungkin pertama kali muncul sebagai area merah dan bengkak yang terasa panas dan lembut saat disentuh. Kemerahan dan pembengkakan ini kemudian dapat menyebar dengan cepat.

Selulitis paling umum terjadi di kulit kaki bagian bawah, tetapi infeksi juga dapat terjadi di mana saja, seperti tubuh atau wajah. Paling sering terjadi pada permukaan kulit, tetapi kadang bisa memengaruhi jaringan di bawahnya. Bahkan, infeksi bisa menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah. Jika tidak segera diobati, selulitis bisa mengancam jiwa.

3. Tetanus

Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbukailustrasi tetanus (clinmedjournals.org)

Tetanus disebabkan oleh infeksi bakteri yang mempengaruhi sistem saraf dan otot. Tetanus juga disebut lockjaw lantaran infeksi sering menyebabkan kontraksi otot di rahang dan leher.

Jika tidak diobati, infeksi tetanus dapat mengancam jiwa. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan, sekitar 10 hingga 20 persen infeksi tetanus berakibat fatal.

Tetanus membutuhkan perawatan segera di rumah sakit karena ini merupakan keadaan darurat medis. Kabar baiknya, tetanus dapat dicegah melalui pemberian vaksin.

Baca Juga: Bisa Pengaruhi Sistem Saraf, Berikut Ini 7 Fakta Penting Tetanus

4. Infeksi Staphylococcus

Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbukailustrasi Staphylococcus (pixabay.com/geralt)

Staphylococcus ialah sekelompok bakteri yang ada di kulit dan di dalam hidung. Bakteri ini biasanya tidak menyebabkan penyakit. Namun, bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, yang menyebabkan kondisi menular yang disebut infeksi Staphylococcus.

Infeksi Staphylococcus dapat memengaruhi kelenjar keringat dan minyak serta menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ. Infeksi bakteri ini dapat dilawan dengan pemberian antibiotik resep dokter.

5. Necrotizing fasciitis

Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbukailustrasi necrotizing fasciitis (amp.abc.net.au)

Necrotizing fasciitis ialah infeksi bakteri langka yang membunuh jaringan lunak. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang disebut group A Streptococcus (group A strep) dan dapat menyebar secara cepat.

Necrotizing fasciitis merupakan kondisi medis parah yang memerlukan perawatan segera. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan sepsis, sindrom syok toksik, kegagalan organ multipel, bahkan kematian. Gejalanya mirip dengan gejala flu, yang mencakup:

  • Sakit parah di dekat luka
  • Kulit menjadi merah atau ungu di dekat luka,
  • Demam,
  • Sakit perut
  • Sakit tenggorokan
  • Mual
  • Diare
  • Panas dingin
  • Nyeri otot

6. Osteomielitis

Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbukailustrasi osteomielitis (radiopaedia.org)

Osteomielitis merupakan infeksi yang memengaruhi tulang yang menyebar melalui aliran darah atau jaringan terdekat. Infeksi juga dapat terjadi saat tulang terkena kuman selama cedera.

Terapi antibiotik sering kali sudah cukup mampu mengatasi kondisi jika diketahui lebih awal. Namun, jika tidak, amputasi mungkin diperlukan untuk mencegah infeksi menyebar ke anggota tubuh lainnya.

Pada awalnya, osteomielitis mungkin tidak menunjukkan tanda dan gejala. Namun, dilansir Mayo Clinic, kamu harus mewaspadai tanda-tanda peringatan ini setelah operasi, yaitu:

  • Demam.
  • Bagian yang terinfeksi membengkak, terasa hangat, dan tampak kemerahan.
  • Nyeri di area infeksi.
  • Kelelahan.

7. Hematoma

Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbukailustrasi hematoma (biaphysio.com)

Hematoma adalah kumpulan darah abnormal di luar pembuluh darah. Ini terjadi karena dinding pembuluh darah rusak, yang menyebabkan darah bocor ke jaringan yang tidak semestinya. Hematoma bisa tampak kecil berupa titik-titik darah atau bisa juga besar dan menyebabkan pembengkakan yang signifikan.

Mengutip MedicineNet, trauma adalah penyebab paling umum dari hematoma. Trauma ini bisa dari kecelakaan mobil, jatuh, cedera kepala, patah tulang, dan luka tembak. Trauma pada jaringan juga dapat disebabkan oleh bersin agresif atau putaran lengan atau kaki yang tidak terduga.

Saat pembuluh darah rusak, darah bocor ke jaringan di sekitarnya. Darah ini kemudian menggumpal, semakin besar jumlah perdarahan yang terjadi, semakin besar jumlah pembentukan bekuan.

Sekarang kamu sudah tahu, luka terbuka dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya. Jadi, ketika kamu memilikinya, baik yang kecil atau lebih serius, penting untuk segera menanganinya dan tidak membiarkannya makin parah.

Baca Juga: Agar Tidak Infeksi, Ini 5 Cara Menangani Luka akibat Gigitan Kucing

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya