Leukositosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel darah putih

Leukosit adalah jenis sel darah putih yang bertugas membantu melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi sehingga tubuh tetap dalam keadaan sehat. Kondisi meningkatnya jumlah leukosit dalam darah disebut sebagai leukositosis.

Jumlah leukosit dapat meningkat karena tujuan tertentu, tetapi ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan peningkatan. Di sini, kamu diajak mengupas secara mendalam tentang apa itu leukositosis hingga bagaimana cara mengobatinya. Simak informasinya yang telah dirangkum dari laman Drugs dan Healthline.

1. Jenis

Leukositosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi sel darah putih (pixabay.com/Mekis)

Ada lima jenis leukositosis, yaitu:

  • Neutrofilia. Ini merupakan jenis leukositosis paling umum yang disebabkan oleh peningkatan neutrofil. Jenis leukositosis ini terkait dengan peradangan dan infeksi.
  • Limfositosis. Kondisi yang terjadi saat kamu memiliki limfosit dalam jumlah yang terlalu tinggi. Limfositosis terkait dengan leukemia dan infeksi virus.
  • Monositosis. Ini adalah bentuk leukositosis yang ditandai dengan tingginya tingkat monosit dan terkait dengan kanker serta jenis infeksi lainnya.
  • Eosinofilia. Ini adalah jenis leukositosis yang jarang terjadi dan disebabkan ketika seseorang memiliki jumlah eosinofil yang tinggi dan terkait dengan parasit dan alergi.
  • Basofilia. Merupakan bentuk leukositosis yang paling langka dan terjadi saat individu memiliki peningkatan kadar basofil. Basofilia berkaitan dengan leukemia.

2. Gejala

Leukositosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi demam (pexels.com/ Karolina Grabowska)

Leukositosis dapat menyebabkan beberapa gejala. Berikut ini adalah gejala yang paling umum:

  • Demam.
  • Pendarahan atau memar.
  • Perasaan lemah, lelah, atau sakit.
  • Merasa pusing, pingsan, atau berkeringat.
  • Nyeri atau kesemutan di lengan, kaki, atau perut.
  • Sulit bernapas, berpikir, atau melihat.
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan.

Beberapa orang dengan leukositosis kadang tidak menunjukkan gejala apa pun.

3. Penyebab

Leukositosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi orang alergi (pexels.com/pavel-danilyuk)

Penyebab leukositosis dapat dikategorikan berdasarkan jenis sel darah putih yang meningkat. Beberapa penyebab umum neutrofilia di antaranya:

  • Infeksi
  • Merokok
  • Leukemia
  • Stres
  • Pengangkatan limpa
  • Reaksi terhadap obat-obatan
  • Peradangan kronis yang disebabkan oleh cedera, radang sendi, atau kondisi peradangan lainnya.

Beberapa penyebab limfositosis di antaranya:

  • Reaksi alergi
  • Pertusis atau batuk rejan
  • Leukemia
  • Infeksi virus

Beberapa penyebab utama eosinofilia dapat meliputi:

  • Alergi
  • Infeksi parasit
  • Memiliki jenis penyakit kulit tertentu
  • Limfoma.

Beberapa penyebab monositosis termasuk:

  • Infeksi virus tertentu
  • Tuberkulosis
  • Infeksi jamur
  • Kondisi autoimun
  • Pengangkatan limpa

Penyebab basofilia antara lain:

  • Leukemia
  • Kanker sumsum tulang
  • Reaksi alergi

Baca Juga: 7 Kelainan pada Sel Darah Putih, Bisa Menimpa Siapa Saja

4. Diagnosis

Leukositosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi mengamati sampel dengan mikroskop (pexels.com/Pixabay)

Dokter mungkin melakukan tiga jenis tes berbeda untuk membantu menentukan apakah seseorang mengalami leukositosis dan apa penyebabnya. Beberapa tes yang dapat dilakukan meliputi:

  • Hitung darah lengkap dengan diferensial. Tes ini menggunakan mesin untuk menentukan persentase setiap jenis sel darah putih tertentu dalam sampel darah.
  • Sediaan darah tepi. Tes ini dilakukan jika dokter mencurigai pasien memiliki neutrofilia atau limfositosis. Tes ini dilakukan untuk mengetahui bentuk dan kematangan semua sel darah.
  • Biopsi sumsum tulang. Tes ini melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang menggunakan jarum dan mengamatinya di bawah mikroskop. Ini membantu menentukan apakah ada sel abnormal atau masalah dengan produksi sel darah putih di sumsum tulang.

5. Pengobatan

Leukositosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi mengonsumsi obat (freepik.com/freepik)

Perawatan untuk leukositosis bermacam-macam tergantung penyebabnya. Beberapa pilihan perawatan yang umum meliputi:

  • Antihistamin untuk mengatasi reaksi alergi
  • Inhaler untuk asma
  • Antibiotik untuk infeksi bakteri
  • Perawatan kanker untuk leukemia
  • Obat untuk meredakan stres atau kecemasan
  • Pengobatan untuk inflamasi
  • Mengganti obat-obatan tertentu
  • Penggunaan cairan intravena

6. Pencegahan

Leukositosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi berolahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah leukositosis, antara lain:

  • Mengadopsi gaya hidup sehat dan aktif
  • Mempraktikkan kebersihan yang baik untuk mencegah infeksi
  • Menghindari alergen potensial
  • Menjauhi rokok
  • Minum obat sesuai arahan dokter
  • Menghindari stres

Penting diketahui bahwa leukositosis merupakan respons imun normal yang dirancang untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, yang berarti bahwa leukositosis tidak selalu perlu dikhawatirkan.

Namun, itu juga bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius sehingga penting untuk bekerja sama dengan dokter guna menentukan penyebabnya dan apakah pengobatan diperlukan.

Baca Juga: 5 Jenis Transfusi Darah yang Perlu Diketahui, Bisa Selamatkan Nyawa

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya