Obstruksi Usus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Kondisi adanya sumbatan pada usus

Obstruksi usus adalah kondisi yang terjadi saat terdapat sesuatu yang menyumbat usus, baik usus besar maupun kecil. Apabila sistem pencernaan berhenti bekerja, kamu tidak dapat buang air besar atau mengeluarkan gas. Perut mungkin juga akan jadi bengkak atau terasa sakit.

Jenis penyumbatan yang umum disebut impaksi tinja, yaitu saat terdapat kotoran yang besar dan keras tersangkut di saluran pencernaan dan tidak dapat dikeluarkan dengan cara biasa. Namun, saat usus tersumbat oleh sesuatu selain tinja yang keras, dokter menyebutnya sebagai obstruksi usus.

Secara umum, obstruksi usus terbagi menjadi penyumbatan parsial atau penyumbatan total. Seseorang juga mungkin mengalami pseudo-obstruksi, di mana individu memiliki gejala obstruksi usus tetapi tidak ada yang secara fisik menghalanginya. Ini dapat terjadi karena adanya masalah pada otot gastrointestinal atau saraf yang mengendalikannya.

Kita akan membahas berbagai fakta seputar obstruksi usus yang telah dirangkum dari laman Healthline dan WebMD.

1. Gejala

Gejala yang ditimbulkan akibat obstruksi usus ada berbagai macam:

  • Perut kembung.
  • Sakit perut.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Tidak dapat mengeluarkan gas atau buang air besar.
  • Diare.
  • Kram perut.
  • Perut bengkak.

Gejala yang ditimbulkan mungkin bermacam-macam, tergantung pada lokasi dan lamanya waktu obstruksi. Misalnya, muntah merupakan tanda awal obstruksi usus kecil. Obstruksi parsial memicu diare, sedangkan obstruksi total menyebabkan ketidakmampuan buang air besar.

2. Penyebab dan faktor risiko

Obstruksi Usus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi usus besar (vecteezy.com/Sirichai Puangsuwan)

Usus dapat tersumbat dalam berbagai cara, seperti:

  • Bagian usus terpelintir sehingga tertutup dan membuat apa pun tidak dapat melewatinya.
  • Mengalami peradangan dan pembengkakan.
  • Jaringan parut atau hernia yang membuat usus menjadi terlalu sempit untuk dilewati apa pun.
  • Adanya tumor atau pertumbuhan lain yang memblokir usus.
  • Rusaknya pembuluh darah yang mengarah ke usus sehingga menyebabkan beberapa jaringan usus mati.

Pada banyak kasus, peradangan, operasi, atau kanker dapat menyebabkan obstruksi usus. Namun, ini lebih mungkin dialami oleh individu lanjut usia.

Obstruksi usus dapat terjadi di usus kecil atau besar, tetapi paling mungkin terjadi di usus kecil. Seseorang lebih mungkin mengalami obstruksi usus jika memiliki:

  • Penyakit Crohn.
  • Divertikulitis.
  • Hernia.
  • Kanker usus besar.
  • Kanker perut.
  • Kanker ovarium.
  • Jaringan parut dari operasi.
  • Radiasi ke perut.
  • Kanker lain yang menyebar ke usus.

Baca Juga: Ulkus Duodenum: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Diagnosis

Diagnosis obstruksi usus diawali dengan mendorong perut untuk memeriksanya. Dokter kemudian akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan setiap suara di usus. Adanya benjolan keras atau jenis suara tertentu dapat membantu dokter mengetahui apakah ada obstruksi.

Tes lainnya termasuk:

  • Tes darah.
  • Sinar-X.
  • CT scan.
  • Kolonoskopi.

4. Pengobatan

Obstruksi Usus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pembedahan (freepik.com/wavebreakmedia)

Pengobatan obstruksi usus mungkin harus dilakukan di rumah sakit. Nantinya, dokter akan memberi obat dan cairan melalui infus. Dokter mungkin juga akan melewatkan tabung tipis melalui hidung ke perut, yang memungkinkan keluarnya cairan dan gas untuk meredakan gejala. Pengobatan lain mungkin termasuk:

  • Dokter mungkin memberikan panduan diet khusus yang lebih mudah untuk usus.
  • Enema udara atau cairan untuk membersihkan sumbatan di usus.
  • Tabung mesh menjadi pilihan yang aman untuk individu yang tidak mampu menjalani operasi.
  • Pembedahan biasanya merupakan pengobatan terbaik untuk usus yang tersumbat total ketika usus rusak. 

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Obstruksi usus yang tidak diobati dapat memicu beberapa komplikasi, seperti:

  • Dehidrasi.
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Terbentuknya lubang di usus, yang menyebabkan infeksi.
  • Gagal ginjal.

Jika obstruksi menghalangi darah masuk ke segmen usus, ini dapat menyebabkan:

  • Infeksi.
  • Kematian jaringan.
  • Perforasi usus.
  • Sepsis.
  • Kegagalan organ.
  • Kematian.

Secara keseluruhan, prospek kondisi tergantung pada penyebab konstruksi usus. Sebagian besar kasus obstruksi usus dapat ditangani dengan baik. Namun, penyebab dasar yang parah memerlukan perawatan dan pemantauan jangka panjang.

Baca Juga: 8 Gejala Kanker Usus Besar yang Mulai Menyerang Para Millennial

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya