7 Penyebab Susah Menelan, Bisa Jadi Tanda Kondisi Kronis

Jika berlangsung lama bisa menyebabkan komplikasi

Intinya Sih...

  • Istilah medis dari kesulitan menelan adalah disfagia.
  • Penyakit seperti stroke, myasthenia gravis, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan lainnya dapat menjadi penyebab kesulitan menelan.
  • Jika kamu sering mengalami kesulitan menelan atau memiliki kondisi yang meningkatkan risiko disfagia, berkonsultasilah dengan dokter.

Kesulitan menelan ialah ketidakmampuan untuk menelan makanan atau cairan dengan mudah. Kondisi ini kadang menyebabkan kamu tersedak makanan atau cairan saat mencoba menelannya.

Istilah medis dari kesulitan menelan adalah disfagia. Kadang, kamu bisa mengalami disfagia sesekali dan ini biasanya tidak serius. Namun, jika kesulitan menelan terjadi secara teratur, sebaiknya temui dokter. Sebab, disfagia yang berlangsung dalam waktu lama bisa menyebabkan komplikasi, seperti malnutrisi, penurunan berat badan, dan dehidrasi.

Ada beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menjadi penyebab susah menelan, baik sementara maupun dalam waktu lama. Berikut beberapa di antaranya.

1. Stroke

Menelan adalah aktivitas rumit yang membutuhkan otak untuk mengoordinasikan berbagai otot yang berbeda. Stroke adalah kondisi matinya sel-sel otak karena tidak mendapatkan cukup oksigen. Ini memengaruhi sel-sel otak yang mengontrol aktivitas menelan.

Kesulitan menelan adalah masalah yang sangat umum terjadi setelah stroke. Sekitar setengah dari individu dengan stroke juga akan mengalami kesulitan menelan, tetapi sering kali masalah ini membaik dengan cepat.

2. Myasthenia gravis

7 Penyebab Susah Menelan, Bisa Jadi Tanda Kondisi Kronisilustrasi pasien myasthenia gravis (womenshealth.gov)

Myasthenia gravis (MG) adalah gangguan autoimun yang menyebabkan otot-otot di bawah kendali menjadi mudah lelah dan lemah. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan komunikasi normal antara saraf dan otot.

MG umumnya menyerang tenggorokan, yang terkadang membuat sulit menelan. Disfagia terjadi pada 15–40 persen pasien dengan bentuk umum MG.

Individu dengan MG mungkin mudah tersedak, sehingga sulit untuk makan, minum, bahkan mengonsumsi obat. Dalam beberapa kasus, cairan yang dicoba untuk ditelan bisa keluar dari hidung.

3. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit kronis yang memengaruhi sistem saraf pusat. Sel-sel saraf dikelilingi oleh lapisan yang disebut mielin. Mielin melindungi saraf dan membantunya mengirimkan sinyal dengan cepat dari otak ke seluruh tubuh.

Pada MS, sistem kekebalan menyerang lapisan mielin dan merusaknya. Ini menyebabkan saraf menjadi terbuka dan terbentuk jaringan parut. Akibatnya, saraf tidak dapat mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh dengan baik.

MS dapat menyebabkan masalah menelan jika terjadi kerusakan atau peradangan di bagian otak yang mengontrol proses menelan. Ini termasuk area yang disebut batang otak, yang menghubungkan otak ke sumsum tulang belakang.

Efek MS pada otak dapat:

  • Membuat kamu lebih sulit merasakan makanan dan minuman di mulut.
  • Memengaruhi refleks yang terlibat dalam menelan, sehingga hal ini tidak terjadi pada waktu yang tepat, atau secara mulus dan terkoordinasi.
  • Melemahkan otot-otot di mulut dan tenggorokan.

Saraf di batang otak membantu mengontrol banyak otot di tubuh. Dan, orang-orang yang mempunyai masalah fisik lain karena MS lebih mungkin mengalami kesulitan menelan juga. Namun, perubahan juga bisa terjadi saat kambuh, dan gejalanya akan hilang seiring dengan berlalunya masa kambuh.

Baca Juga: Multiple Sclerosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

4. Akalasia

7 Penyebab Susah Menelan, Bisa Jadi Tanda Kondisi Kronisilustrasi akalasia (badgut.org)

Akalasia merupakan kondisi langka yang menyerang otot kerongkongan.

Istilah akalasia memiliki arti "kegagalan untuk berelaksasi" dan mengacu pada ketidakmampuan sfingter esofagus bagian bawah untuk membuka dan membiarkan makanan masuk ke lambung. Sebagai akibatnya, orang dengan kondisi ini mengalami kesulitan menelan makanan.

Gejala lain dari akasia adalah nyeri dada dan keluarnya makanan dari perut atau kerongkongan menuju mulut.

5. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson adalah gangguan otak yang menyebabkan penderitanya mengalami masalah koordinasi, keseimbangan, gemetar, kaku, dan sulit berjalan.

Gejala penyakit Parkinson biasanya secara bertahap dan memburuk seiring waktu hingga menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan berjalan dan berbicara.

Orang dengan penyakit ini mungkin mengalami perubahan atau kesulitan mengunyah, makan, berbicara, atau menelan. Sama seperti Parkinson memengaruhi gerakan di bagian lain dari tubuh, penyakit ini juga memengaruhi otot-otot di wajah, mulut, dan tenggorokan yang digunakan dalam berbicara dan menelan.

6. Striktur esofagus

7 Penyebab Susah Menelan, Bisa Jadi Tanda Kondisi Kronisilustrasi tersedak sebagai akibat dari striktur esofagus (freepik.com/stockking)

Striktur esofagus merupakan penyempitan abnormal pada kerongkongan. Striktur esofagus dapat membatasi atau menghalangi makanan dan cairan yang mengalir dari tenggorokan ke perut. Akibatnya, kamu mengalami kesulitan menelan makanan dan merasa makanan tersangkut di tenggorokan.

Penyakit refluks gastroesofagus (GERD) adalah penyebab paling umum dari penyempitan, tetapi kanker dan masalah lain juga bisa menjadi penyebabnya.

Untungnya, gejala ini dapat dikurangi melalui prosedur pelebaran kerongkongan.

7. Eosinofilik esofagitis

Eosinofilik esofagitis adalah penyakit sistem kekebalan kronis ketika eosinofil, yang merupakan sejenis sel darah putih, menumpuk di kerongkongan.

Penumpukan ini merupakan reaksi terhadap makanan, alergen, atau refluks asam, dan dapat membakar atau melukai jaringan kerongkongan. Rusaknya jaringan kerongkongan ini kemudian membuat seseorang kesulitan menelan.

Gejala eosinofilik esofagitis meliputi:

  • Kesulitan menelan.
  • Makanan tersangkut di kerongkongan setelah tertelan.
  • Nyeri dada.
  • Tidak merespons antasida.
  • Aliran balik makanan yang tidak tercerna.

Jika kamu sering mengalami kesulitan menelan atau memiliki kondisi yang meningkatkan risiko disfagia, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya dan mencegah komplikasi yang bisa terjadi.

Baca Juga: Disfagia: Penyebab, Jenis, Gejala, Pengobatan, Komplikasi

Referensi

Stroke Association. Diakses pada April 2024. Swallowing problems.
Michigan Medicine. Diakses pada April 2024. Myasthenia Gravis and Dysphagia.
Myasthenia-Gravis.com. Diakses pada April 2024. Myasthenia Gravis Can Be Hard to Swallow.
MS Society UK. Diakses pada April 2024. MS and swallowing difficulties (dysphagia).
Parkinson's Foundation. Diakses pada April 2024. Speech & Swallowing Issues.
Cleveland Clinic. Diakses pada April 2024. Esophageal Strictures.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya