7 Penyebab Mata Berkunang-kunang, Migrain hingga Masalah Otak 

Jangan sepelekan pandangan yang sering berkunang-kunang

Intinya Sih...

  • Fotopsia atau pandangan berkunang-kunang umumnya adalah gejala dari kondisi medis yang mendasarinya, utamanya yang memengaruhi mata.
  • Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan pandangan berkunang-kunang di antaranya migrain, ablasi retina, degenerasi makula, hingga retinopati terkait kanker.

Penglihatan berkunang-kunang atau fotopsia adalah kondisi saat kamu seolah melihat objek bercahaya, seperti bintang atau kilat dalam pandangan. Cahaya ini bisa menghilang dengan sangat cepat atau permanen.

Fotopsia biasanya muncul sebagai:

  • Lampu berkedip.
  • Lampu berkilauan.
  • Cahaya yang mengambang.
  • Titik-titik yang bergerak.

Fotopsia umumnya adalah gejala dari kondisi lain, utamanya yang memengaruhi mata. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab mata berkunang-kunang atau fotopsia.

1. Ablasi retina

Detached retina atau ablasi retina terjadi saat retina terlepas dari bagian belakang mata dan kehilangan suplai darah dan sarafnya. Dijelaskan National Eye Institute, ini biasanya terjadi akibat penuaan atau cedera, tetapi juga bisa menjadi komplikasi dari diabetes.

Saat hal tersebut terjadi, pandangan mata akan berkunang-kunang atau seolah ada bintik-bintik di depan mata. Ini juga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan di sebagian area mata. Jika tidak segera mendapatkan perawatan, kehilangan penglihatan bisa menjadi permanen.

2. Degenerasi makula terkait usia

7 Penyebab Mata Berkunang-kunang, Migrain hingga Masalah Otak ilustrasi degenerasi makula pada lansia (pixabay.com/huskyherz)

Makula ialah bagian mata yang membantumu melihat lurus ke depan dengan tajam. Degenerasi makula terkait usia atau age-related macular degeneration (AMD) adalah penyakit yang dapat memengaruhi retina, menyebabkan penglihatan memburuk dan memicu fotopsia.

AMD lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, dan dapat terjadi pada satu atau kedua mata.

AMD memang tidak dapat diobati. Namun, perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit.

Jika kondisi memburuk, dokter dapat merekomendasikan suntikan obat ke mata untuk memperbaiki gejala atau perawatan laser untuk memperlambat kehilangan penglihatan.

3. Posterior vitreous detachment

Vitreous adalah bagian seperti jeli di dalam bola mata. Ini adalah bagian yang membuat bola mata tampak berisi dan bulat. Vitreous melekat pada retina. Seiring bertambahnya usia, vitreous menjadi kurang kencang dan mulai menyusut atau menarik retina.

Jika tarikannya cukup kuat, vitreous dapat terpisah dari retina, yang disebut posterior vitreous detachment (PVD). Jika ini terjadi, kamu seolah akan melihat bintik-bintik melayang (floaters mata), kilatan cahaya, atau bintang.

Dilansir Verywell Health, PVD dapat menyebabkan kerusakan pada retina. Meskipun itu bisa menjadi bagian normal dari penuaan, tetapi kamu perlu mengambil tindakan jika mengalami tanda-tanda PVD.

Baca Juga: Edema Makula Diabetik: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

4. Migrain

7 Penyebab Mata Berkunang-kunang, Migrain hingga Masalah Otak ilustrasi migrain disertai pandangan berkunang-kunang (pexels.com/Kindel Media)(pexels.com/Liza Summer)

Sakit kepala sebelah atau migrain juga dapat disertai perubahan visual, seperti mata berkunang-kunang. Perubahan visual ini biasanya berlangsung sekitar 20 hingga 30 menit, kemudian hilang dengan sendirinya tanpa perawatan apa pun.

Jika kamu melihat bintang-bintang atau kilatan cahaya dan mengalami sakit kepala, episode tersebut akan didiagnosis sebagai migrain. Namun, jika kamu melihat bintang tanpa rasa sakit, itu disebut migrain tanpa sakit kepala, menurut American Migrain Foundation.

5. Masalah pada otak

Mata berkunang-kunang bisa menjadi sinyal adanya masalah di area otak yang menangani penglihatan. Misalnya, darah tidak mengalir dengan benar atau karena terdapat kerusakan otak.

Penyakit pembuluh darah atau tekanan darah rendah sistemik dapat menyebabkan berkurangnya suplai darah ke otak. Saat tidak mendapatkan suplai darah yang cukup, otak mungkin tidak berfungsi dengan baik.

Hipotensi postural atau penurunan tekanan darah secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan pandangan berkunang-kunang selama beberapa detik. Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi atau rendah berbaring atau berdiri dengan cepat.

6. Multiple sclerosis

7 Penyebab Mata Berkunang-kunang, Migrain hingga Masalah Otak ilustrasi multiple sclerosis (pexels.com/Ivan Samkov)

Multiple sclerosis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan di sepanjang saraf yang menghubungkan mata ke otak, yang disebut saraf optik. Itu menyebabkan kondisi yang disebut neuritis optik, mengutip laman WebMD.

Neuritis optik adalah peradangan yang merusak saraf optik, yang menyebabkan perubahan dalam cara gambar visual diproses di otak.

Persepsi seolah melihat lampu berkedip, bersama dengan rasa sakit, kehilangan persepsi warna, dan akhirnya kehilangan penglihatan merupakan beberapa tanda neuritis optik.

Neuritis optik tidak selalu menandakan bahwa kamu memiliki multiple sclerosis. Jadi, bicarakan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Masalahnya sering hilang dengan sendirinya, tetapi dokter dapat memberi beberapa obat untuk membantumu sembuh lebih cepat.

7. Retinopati terkait kanker

Retinopati terkait kanker adalah kondisi autoimun langka ketika tubuh mengembangkan autoantibodi terhadap antigen retina, dilansir Health Jade.

Kondisi ini sering datang dengan penurunan ketajaman visual akibat disfungsi fotoreseptor. Akibatnya, individu yang mengembangkan kondisi ini mungkin mengalami fotosensitivitas, peningkatan silau setelah paparan cahaya, dan penurunan penglihatan warna.

Sekitar 7–15 persen orang dengan retinopati terkait kanker juga mengalami pandangan yang berkunang-kunang. Ini digambarkan sebagai lampu yang berkedip-kedip atau berkilauan dan diduga disebabkan oleh degenerasi retina. 

Karena fotopsia atau mata berkunang-kunang adalah suatu gejala, maka pengobatan tergantung pada penyebabnya. Tidak ada pengobatan tunggal untuk mata berkunang-kunang. Jadi, siapa pun yang memiliki masalah ini sebaiknya menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 7 Penyebab Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda pada Mata

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya