Perbedaan Pilek dan Infeksi Sinus, Sering Bikin Bingung

Infeksi sinus lebih serius daripada pilek biasa

Hidung tersumbat, sakit kepala, dan sakit tenggorokan merupakan gejala pilek yang umum. Namun, gejala-gejala tersebut juga bisa menandakan infeksi sinus.

Ya, pilek dan infeksi sinus memiliki gejala yang cukup mirip sehingga sering kali menimbulkan kebingungan. Padahal, penting untuk memahami apakah yang kamu alami adalah pilek biasa atau infeksi sinus karena keduanya mungkin memerlukan pengobatan yang berbeda.

Untuk membantumu memahami perbedaan keduanya, yuk kenali perbedaan pilek dan infeksi sinus!

1. Gejala

Meskipun beberapa gejala pilek dan infeksi sinus mungkin serupa, tetapi ada beberapa perbedaan gejala keduanya. Berikut penjelasannya dilansir laman Health:

Gejala umum pilek:

  • Bersin.
  • Hidung tersumbat.
  • Hidung meler.
  • Sakit tenggorokan.
  • Batuk.

Sementara itu, gejala infeksi sinus meliputi:

  • Hidung meler.
  • Hidung tersumbat
  • Wajah nyeri/sensasi tekanan.
  • Sakit kepala
  • Lendir menetes ke tenggorokan atau postnasal drip.
  • Sakit tenggorokan.
  • Batuk.
  • Bau mulut.

2. Durasi gejala

Perbedaan Pilek dan Infeksi Sinus, Sering Bikin Bingungilustrasi gejala pilek atau flu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Perbedaan yang cukup kentara antara  pilek dan infeksi sinus adalah berapa lama gejala berlangsung. Pilek biasanya berlangsung selama dua hingga tiga hari, diikuti hidung tersumbat selama dua hingga tiga hari. Umumnya, gejala akan pulih total dalam 7–10 hari.

Sementara itu, infeksi sinus biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan pilek biasa. Infeksi sinus biasanya bertahan selama 3–8 minggu. Infeksi sinus terkadang disertai demam ringan, sedangkan pilek biasanya tidak.

Baca Juga: Beda Dengan Pilek, Ini Gejala Penyakit Pneumonia pada Anak

3. Penyebab

Pilek terjadi karena infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas yang menyebar dari orang ke orang, dikutip dari Loyola Medicine.

Ada lebih dari 200 virus penyebab pilek. Kebanyakan orang dewasa mengalami dua hingga tiga kali pilek per tahun, sedangkan anak-anak mungkin lebih sering mengalami pilek.

Di sisi lain, infeksi sinus dapat disebabkan oleh virus atau bakteri.

Sinus adalah serangkaian ruang berisi udara di belakang wajah yang mengalirkan udara. Sinus juga menghasilkan lapisan lendir tipis yang mengalir ke bagian belakang hidung. Produksi lendir yang konstan membantu menjaga kebersihan sinus.

Infeksi sinus terjadi saat saluran yang menghubungkan ruang-ruang tersebut tersumbat. Lendir terperangkap dan stagnan, sehingga virus dan bakteri dapat berkembang biak.

Pilek dapat menyebabkan peradangan pada jaringan sinus, yang kemudian berkembang menjadi infeksi sinus. Kondisi lain yang juga dapat menyebabkan infeksi sinus, antara lain:

  • Alergi.
  • Penyakit yang memengaruhi kemampuan sinus dan paru-paru untuk membersihkan dirinya sendiri.
  • Tidak menjaga kebersihan gigi.
  • Penyumbatan struktural, seperti polip hidung atau penyimpangan septum hidung.
  • Melemahnya sistem kekebalan tubuh.

4. Nyeri pada wajah dan warna lendir

Perbedaan Pilek dan Infeksi Sinus, Sering Bikin BingungPerbedaan pilek dan infeksi sinus (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sensasi tekanan atau nyeri pada wajah sering terlihat pada infeksi sinus. Namun, ini juga bisa dialami akibat pilek biasa.

Selain itu, perbedaan yang cukup mencolok adalah sifat lendir. Menurut Verywell Health, lendir yang dihasilkan selama pilek biasa biasanya encer dan bening.

Sementara itu, infeksi sinus menghasilkan cairan yang lebih kental, kekuningan, atau hijau. Infeksi sinus akibat bakteri menyebabkan lendir hidung seperti nanah.

5. Perawatan

Karena pilek biasa disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak akan membantu. Obat-obatan yang dijual bebas mungkin dapat membuatmu merasa lebih baik dan meredakan gejala.

Dijelaskan dalam laman WebMD, pengobatan yang dipilih harus ditargetkan pada gejala-gejala tertentu, misalnya untuk mengatasi sakit kepala, hidung tersumbat, dan demam.

Untuk mengobati infeksi sinus, kamu mungkin perlu menemui dokter. Biasanya, infeksi sinus memerlukan antibiotik, meskipun terkadang bisa sembuh dengan sendirinya.

Namun, jika infeksi sinus tidak kunjung hilang setelah satu atau dua kali pemberian antibiotik, segera temui dokter spesialis THT. Terkadang, infeksi sinus kronis yang tidak merespons antibiotik memerlukan tindakan operasi.

Jika kamu mengalami pilek yang tidak kunjung sembuh atau curiga yang kamu alami adalah infeksi sinus, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Infeksi Sinus, biar Gak Tersiksa!

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya