Sama-sama Bahaya, Kenali Perbedaan Stroke dan Serangan Jantung

Keduanya perlu mendapatkan perawatan segera

Serangan jantung dan stroke merupakan masalah kesehatan yang serius. Keduanya dapat terjadi secara tiba-tiba. Ini juga dapat mengubah hidup dalam jangka panjang. 

Keduanya memiliki penyebab mendasar dan banyak faktor risiko yang sama. Meskipun begitu, keduanya tetaplah penyakit yang berbeda dan butuh perawatan yang sesuai untuk masing-masing kondisi.

Di sini, kita akan mempelajari perbedaan antara serangan jantung dan stroke.

1. Apa itu stroke dan serangan jantung?

Sama-sama Bahaya, Kenali Perbedaan Stroke dan Serangan Jantungilustrasi perempuan terkena serangan jantung (freepik.com/Jcomp)

Stroke

Diterangkan laman MedicineNet, stroke terjadi saat jaringan otak kekurangan oksigen, menyebabkan jaringan yang terpengaruh mengalami kerusakan atau kematian. Stroke biasanya disebabkan karena adanya gumpalan yang menyumbat pembuluh darah di otak atau yang dikenal sebagai stroke iskemik.

Penyebab stroke yang kurang umum adalah kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di dalam otak atau stroke hemoragik. Stroke dapat mengakibatkan kerusakan jaringan otak permanen atau kematian apabila tingkat kerusakan jaringan otak cukup besar.

Serangan jantung

Serangan jantung terjadi saat sebagian otot jantung mengalami kerusakan atau kematian mendadak. Kerusakan ini biasanya dipicu oleh tersumbatnya arteri koroner, yang menyebabkan oksigen tidak dapat masuk ke jaringan otot jantung. Serangan jantung dapat mengakibatkan kerusakan otot jantung permanen hingga kematian.

2. Gejala

Sama-sama Bahaya, Kenali Perbedaan Stroke dan Serangan Jantungilustrasi mati rasa pada wajah sebagai gejala stroke (pexels.com/cottonbro)

Stroke

Dilansir Verywell Health, sejala stroke biasanya muncul secara tiba-tiba dan meliputi:

  • Mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, atau tungkai.
  • Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata.
  • Kebingungan.
  • Kesulitan berbicara.
  • Masalah berjalan, koordinasi, pusing, atau keseimbangan.
  • Sakit kepala parah yang terjadi secara tiba-tiba.

Serangan jantung

Gejala utama serangan jantung meliputi nyeri dada atau rasa tidak nyaman di bagian kiri atau tengah dada yang berlangsung lebih dari 3 menit. Gejala lainnya dapat meliputi:

  • Merasa lemah atau pingsan.
  • Nyeri rahang, leher, atau punggung.
  • Nyeri pada bahu atau lengan.
  • Sesak napas.
  • Kelelahan.
  • Mual atau muntah.
  • Berkeringat.
  • Palpitasi jantung.

Baca Juga: Kenapa Stroke Bisa Terjadi Berulang Kali?

3. Penyebab

Sama-sama Bahaya, Kenali Perbedaan Stroke dan Serangan Jantungilustrasi aliran darah di dalam pembuluh darah (pixabay.com/Vector8DIY)

Stroke

Jenis stroke yang paling umum adalah stroke iskemik, yang menurut laman Healthline disebabkan oleh:

  • Gumpalan darah di arteri otak, yang dapat memutus sirkulasi darah ke otak.
  • Penumpukan plak di arteri karotis.

Sementara dalam kasus stroke hemoragik, ini terjadi saat pembuluh darah di otak pecah dan darah bocor ke jaringan di sekitarnya. Ini dapat terjadi karena tekanan darah tinggi yang menekan dinding arteri.

Serangan jantung

Serangan jantung terjadi saat arteri koroner mengalami penyumbatan atau penyempitan sehingga aliran darah terhenti atau sangat terbatas.

Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang memasok darah ke otot jantung. Penyumbatan di arteri koroner bisa terjadi akibat adanya gumpalan darah. Itu juga dapat terjadi karena penumpukan plak kolesterol di arteri hingga memperlambat atau bahkan menghentikan sirkulasi darah.

Faktor risiko stroke dan serangan jantung biasanya sama. Ini termasuk:

  • Merokok.
  • Kolesterol tinggi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Usia.
  • Riwayat keluarga.

4. Diagnosis

Sama-sama Bahaya, Kenali Perbedaan Stroke dan Serangan Jantungilustrasi CT Scan (unsplash.com/National Cancer Institute)

Stroke

Jika dokter mencurigai kamu memiliki gejala stroke, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat medis. Selanjutnya, kamu akan diminta melakukan CT scan otak. Ini dapat menunjukkan area otak yang mengalami pendarahan atau buruknya aliran darah. Dokter mungkin juga memesan MRI.

Serangan jantung

Diagnosis serangan jantung membutuhkan serangkaian tes berbeda. Pada mulanya, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat medis. Setelah itu, dokter akan menggunakan elektrokardiogram untuk memeriksa kesehatan otot jantung.

Tes darah juga dilakukan untuk memeriksa enzim yang mengindikasikan serangan jantung. Dokter mungkin juga melakukan kateterisasi jantung. Tes ini melibatkan melewatkan tabung panjang dan fleksibel melalui pembuluh darah ke jantung untuk memeriksa penyumbatan.

5. Pengobatan

Sama-sama Bahaya, Kenali Perbedaan Stroke dan Serangan Jantungilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Stroke

Setibanya di rumah sakit, pasien akan menjalani tes diagnostik non invasif dengan CT scan untuk menentukan jenis stroke dan pengobatan terbaik. Beberapa perawatan stroke, seperti aktivator plasminogen jaringan, harus diberikan dalam beberapa jam setelah serangan stroke iskemik.

Beberapa perawatan untuk stroke yang dapat membantu menyelamatkan jaringan otak antara lain:

  • Pemberian obat-obatan.
  • Perawatan bedah, seperti klip (penjepitan) untuk stroke hemoragik.
  • Prosedur endovaskular.

Serangan jantung

Setelah jenis serangan jantung teridentifikasi, beberapa metode pengobatan yang diberikan dapat meliputi:

  • Pemberian obat pelarut gumpalan untuk mengembalikan aliran darah.
  • Balloon angioplasty atau percutaneous coronary intervention (PCI) untuk mendorong dan menahan plak ke dinding arteri.
  • Operasi katup jantung buatan untuk menggantikan katup jantung yang tidak normal atau sakit dengan yang baru.
  • Aterektomi untuk memotong plak dari arteri.
  • Prosedur stent yang melibatkan pemasangan tabung kawat untuk menopang arteri yang terbuka selama angioplasti.

Dalam beberapa kasus, pasien mungkin menerima kombinasi perawatan.

Itulah perbedaan antara stoke dan serangan jantung. Keduanya sama-sama dapat mengancam nyawa. Kabar baiknya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan mencegah kejadian tidak menyenangkan.

Jika kamu melihat seseorang menunjukkan tanda-tanda stroke atau serangan jantung, sangat penting untuk bertindak cepat dengan menelepon ambulans agar pasien mendapatkan tindakan terbaik.

Baca Juga: Hipertrofi Ventrikel Kiri, Bikin Jantung Sulit Memompa Darah

Topik:

  • Nurulia R F
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya