7 Tes Kesehatan yang Sebaiknya Dilakukan setelah Lebaran

Selama Lebaran, gaya hidup kita cenderung kurang sehat

Intinya Sih...

  • Ada beberapa jenis tes kesehatan yang sebaiknya dilakukan setelah Lebaran.
  • Beberapa tes kesehatan yang direkomendasikan di antaranya tes glukosa darah, indeks massa tubuh, tekanan darah, tes kesehatan jantung, dan medical check-up lengkap.

Lebaran adalah salah satu momen yang paling dinantikan masyarakat Indonesia. Pasalnya, momen ini identik dengan silaturahim dengan sanak saudara dan makan berbagai hidangan lezat.

Namun, jangan terlena dengan euforia Lebaran. Pasalnya, selama libur panjang, banyak orang rentan bermalas-malasan dan makan secara berlebihan. Terlebih, makanan khas Lebaran biasanya bersantan, manis, tinggi kandungan garam, dan berlemak. Ini dikhawatirkan memicu berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.

Karena alasan itu, penting untuk melakukan sejumlah tes kesehatan setelah Lebaran. Berikut adalah beberapa tes kesehatan yang direkomendasikan.

1. Tes glukosa darah

Tes glukosa darah bertujuan untuk mengetahui apakah kadar gula darah berada dalam kisaran yang sehat. Ini paling sering digunakan untuk mendiagnosis dan memantau diabetes. Namun, bagi orang tanpa riwayat diabetes, tetap penting untuk melakukan tes glukosa darah secara rutin.

Sama seperti namanya, tes glukosa darah mengukur kadar glukosa dalam darah. Glukosa ialah sejenis gula yang merupakan sumber energi utama tubuh. Hormon yang disebut insulin membantu memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel.

Glukosa darah yang terlalu tinggi atau terlalu sedikit dapat menandakan kondisi medis yang serius.

Kadar glukosa darah yang terlalu tinggi disebut sebagai hiperglikemia dan mungkin merupakan tanda diabetes.

Sementara itu, kadar glukosa darah yang terlalu rendah atau yang dikenal sebagai hipoglikemia umum terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi obat diabetes tertentu.

Tanpa pengobatan, gula darah tinggi atau rendah yang parah dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

2. Tes kolesterol

7 Tes Kesehatan yang Sebaiknya Dilakukan setelah Lebaranilustrasi tes kolesterol (pexels.com/Los Muertos Crew)

Tes kolesterol lengkap atau yang dikenal sebagai panel lipid atau profil lipid adalah tes darah yang mengukur jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah.

Tes kolesterol dapat membantu menentukan risiko penumpukan timbunan lemak di arteri yang dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan arteri di seluruh tubuh.

Tes kolesterol penting dilakukan secara rutin, khususnya setelah Lebaran karena biasanya kita makan makanan tinggi lemak dan kolesterol. Kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko signifikan untuk penyakit arteri koroner.

3. Tes asam urat

Tes ini dilakukan untuk mengetahui jumlah asam urat dalam sampel darah atau urine.

Asam urat ialah produk limbah normal yang diproduksi tubuh saat memecah bahan kimia yang disebut purin. Purin berasal dari sel saat mereka mati. Purin juga ditemukan di banyak makanan dan minuman.

Sebagian besar asam urat larut dalam darah. Ginjal menyaring asam urat dari darah lalu membuangnya bersama dengan urine. Apabila asam urat menumpuk di dalam darah, ini dapat membentuk kristal di dalam dan sekitar persendian. Kondisi ini disebut gout.

Penumpukan aam urat bisa menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan pada persendian. Kadar asam urat yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan batu ginjal atau gagal ginjal. Namun, tidak semua orang dengan kadar asam urat tinggi akan mengalami masalah tersebut.

Baca Juga: Pemeriksaan Slit Lamp: Kegunaan, Prosedur, Hasil

4. Tes tekanan darah

7 Tes Kesehatan yang Sebaiknya Dilakukan setelah Lebaranilustrasi pengukuran tekanan darah (pexels.com/Ahmad Taufik)

Tes tekanan darah dilakukan untuk mengetahui apakah tekanan darah berada dalam rentang normal, tinggi, atau rendah. Tekanan darah ialah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan darah mendorong sisi arteri saat dipompa ke seluruh tubuh.

Tekanan darah rendah atau hipotensi terkadang memicu pusing dan pingsan, tetapi biasanya tidak menjadi masalah.

Sementara itu, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat meningkatkan risiko masalah serius, seperti serangan jantung dan stroke, jika tidak ditangani.

5. Tes obesitas

Makan berlebihan selama Lebaran, terlebih makanan yang tinggi kandungan gula dan lemak dapat memicu penambahan berat badan yang signifikan. Bagi orang yang sebelumnya sudah memiliki berat badan berlebih, dikhawatirkan akan mengalami obesitas setelah Lebaran.

Obesitas ialah kondisi saat seseorang memiliki terlalu banyak lemak tubuh. Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan kronis dan serius, seperti:

  • Penyakit jantung.
  • Diabetes tipe 2.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Artritis.
  • Kanker.

Skrining obesitas dapat menggunakan pengukuran yang disebut IMT (indeks massa tubuh) dan tes lain untuk mengetahui apakah seseorang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.

Untuk mengukur IMT, penyedia layanan kesehatan akan menggunakan alat online atau persamaan menggunakan informasi berat dan tinggi badan. Hasil akan termasuk dalam salah satu kategori berikut:

  • Di bawah 18,5: Berat badan kurang.
  • 18,5–24,9: Berat badan sehat.
  • 25–29,9: Kegemukan.
  • 30 ke atas: Obesitas.

6. Tes kesehatan jantung

7 Tes Kesehatan yang Sebaiknya Dilakukan setelah Lebaranilustrasi elektrokardiogram (pexels.com/Los Muertos Crew)

Makan-makanan tidak sehat, makan berlebihan, dan tidak aktif selama Lebaran dapat meningkatkan risiko hipertensi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Ini semua adalah faktor risiko untuk penyakit jantung.

Karenanya, penting untuk melakukan tes kardiovaskular setelah Lebaran, utamanya bagi individu yang sebelumnya sudah memiliki faktor risiko penyakit jantung.

Tes diagnostik dan skrining kardiovaskular dapat memberikan banyak informasi tentang aktivitas listrik jantung, ritme detak jantung, pemompaan darah, seberapa mudah darah mengalir melalui arteri koroner ke otot jantung, dan apakah terdapat kelainan pada struktur sistem kardiovaskular.

7. Medical check-up lengkap

Medical check-up lengkap adalah pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh dokter atau ahli medis untuk menilai kesehatan seseorang. Ini melibatkan serangkaian pemeriksaan medis untuk mengetahui bagian tubuh mana yang membutuhkan lebih banyak perhatian.

Tes ini dimulai dengan mengambil riwayat pribadi atau medis dan informasi relevan lainnya, termasuk operasi atau prosedur medis yang pernah dijalani, penyakit atau kondisi kesehatan sekarang dan di masa lalu, semua pengobatan yang sedang dijalani, kebiasaan, gaya hidup, dan sejenisnya.

Medical check-up biasanya mencakup hal-hal berikut:

  • Evaluasi mata, telinga, hidung, mulut, dan tenggorokan.
  • Pemeriksaan jantung, paru-paru, dan usus menggunakan stetoskop.
  • Memeriksa benjolan.
  • Pengukuran tinggi dan berat badan.
  • Cek tekanan darah .
  • Tes laboratorium, seperti hitung darah lengkap.

Demikianlah beberapa jenis tes kesehatan yang sebaiknya dilakukan setelah Lebaran. Yang tak kalah penting, pastikan kamu menjaga pola makan dan tetap aktif secara fisik selama Lebaran.

Baca Juga: Jenis Skrining Pendengaran Bayi Baru Lahir

Referensi

MedlinePlus. Diakses pada April 2024. Blood Glucose Test.
Mayo Clinic. Diakses pada April 2024. Cholesterol Test.
MedlinePlus. Diakses pada April 2024. Uric Acid Test.
National Health Service. Diakses pada April 2024. Blood pressure test.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada April 2024. Your Guide to Common Heart Health Tests, What They Are, What They Measeure, When They're Needed.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya