Mengenal Torakosentesis, Prosedur Sedot Cairan di Paru-paru

Biasanya untuk mengatasi sesak napas, nyeri dada, dan batuk

Intinya Sih...

  • Torakosentesis adalah prosedur penting untuk meningkatkan kesejahteraan maupun sebagai bagian dari diagnosis penyakit.
  • Torakosentesis dapat dilakukan dengan cara yang bervariasi, tergantung pada kondisi dan metode yang diterapkan di rumah sakit.
  • Dengan teknik modern, torakosentesis jarang menyebabkan efek samping yang signifikan.

Torakosentesis atau thoracentesis/thoracocentesis adalah prosedur medis untuk mengeluarkan sejumlah cairan di antara paru-paru dan dinding dada.

Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu "thorax" yang berarti "dada", dan "centesis"yang berarti "tusukan." Prosedur ini juga dikenal sebagai pleural tap.

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan sebuah jarum melalui dinding dada ke dalam rongga pleura. Rongga pleura ialah celah tipis antara pleura paru-paru dan dinding dada bagian dalam. Adanya cairan di dalam rongga dapat mencegah pleura bergesekan saat kamu bernapas.

Kelebihan cairan dalam rongga pleura disebut efusi pleura. Efusi pleura menyebabkan kamu lebih sulit untuk bernapas karena paru-paru tidak dapat mengembang sepenuhnya. Akibatnya, kamu mungkin merasakan sesak napas dan nyeri.

Di sini, kita akan membahas lebih jauh seputar torakosentesis, mulai dari tujuan hingga seperti apa prosedurnya.

1. Tujuan

Normalnya, cairan yang berada di antara bagian luar paru-paru dan dinding dada hanya berjumlah sedikit. Namun, terkadang masalah medis menyebabkan cairan yang terkumpul di area ini menjadi lebih banyak daripada yang seharusnya.

Kelebihan cairan ini disebut sebagai efusi pleura. Kondisi ini dapat diatasi dengan torakosentesis yang bertujuan mengeluarkan kelebihan cairan ini.

2. Siapa yang membutuhkan torakosentesis?

Terkadang, efusi pleura disertai dengan gejala tidak menyenangkan, seperti sesak napas, batuk, atau nyeri dada. Torakosentesis dapat menemukan penyebab efusi pleura atau untuk mengobati gejala efusi pleura dengan mengeluarkan cairan.

Cairan yang didapat ini kemudian tersebut diperiksa di laboratorium.

Torakosentesis dapat membantu mendiagnosis masalah kesehatan seperti:

  • Gagal jantung kongestif, penyebab paling umum dari efusi pleura.
  • Infeksi virus, jamur, atau bakteri.
  • Kanker.
  • Lupus dan penyakit autoimun lainnya.
  • Pankreatitis.
  • Bekuan darah di paru-paru.
  • Gagal hati.
  • Tuberkulosis (TBC).
  • Radang paru-paru.
  • Reaksi terhadap obat-obatan.
Mengenal Torakosentesis, Prosedur Sedot Cairan di Paru-paruilustrasi torakosentesis (healthjade.net)

3. Risiko

Setiap prosedur medis memiliki beberapa risiko. Risiko dari prosedur ini mungkin termasuk:

  • Udara dalam ruang pleura menyebabkan paru-paru kolaps.
  • Berdarah.
  • Infeksi.
  • Cedera hati atau limpa.

Risiko torakosentesis sebenarnya bervariasi, tergantung pada kondisi kesehatan dan faktor lainnya. Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui risiko yang paling mungkin kamu alami.

Baca Juga: Efusi Pleura: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

4. Siapa yang tidak dapat menjalani torakosentesis?

Tidak semua orang dapat menjalani torakosentesis. Orang dengan kondisi medis tertentu tidak dapat menjalani torakosentesis dengan aman.

Misalnya, prosedur ini biasanya tidak dianjurkan untuk orang dengan gagal napas parah atau orang yang tidak memiliki tekanan darah yang memadai.

Orang yang tidak dapat duduk diam juga tidak dapat menjalani torakosentesis.

Pada orang dengan penyakit paru-paru, seperti emfisema atau harus menggunakan ventilator, torakosentesis mungkin diberikan dengan sangat hati-hati.

Mengenal Torakosentesis, Prosedur Sedot Cairan di Paru-paruilustrasi dokter sedang berbicara dengan pasien (freepik.com/artursafronovvvv)

5. Sebelum prosedur

Sebelum torakosentesis dimulai, dokter akan menanyakan semua kondisi medismu, melakukan pemeriksaan fisik, dan menilai kesehatanmu. Ini semua untuk membantu memastikan bahwa kamu dapat melakukan torakosentesis.

Ada beberapa hal yang perlu kamu pahami sebelum menjalani prosedur torakosentesis:

  • Waktu: Prosedur biasanya memakan waktu sekitar 15 menit. Namun, kamu juga perlu merencanakan waktu untuk pemantauan sesudahnya.
  • Lokasi: Prosedur dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik, tergantung situasinya.
  • Makanan dan minuman: Dokter biasanya meminta pasien untuk menghindari makan dan minum selama beberapa jam sebelum prosedur.

Bagi yang langsung meninggalkan rumah sakit setelah prosedur, ada baiknya untuk mengatur perjalanan pulang setelah tes.

6. Selama prosedur

Torakosentesis dapat dilakukan pada pasien rawat jalan, yang berarti kamu dapat pulang pada hari yang sama. Atau, mungkin dilakukan sebagai bagian dari rawat inap di rumah sakit.

Torakosentesis dapat dilakukan dengan cara yang bervariasi, tergantung pada kondisi dan metode yang diterapkan di rumah sakit. Namun, umumnya, prosedur torakosentesis adalah sebagai berikut ini:

  • Kamu mungkin diminta untuk melepas pakaian, perhiasan, dan benda lainnya. Kemudian, kamu akan diberikan gaun rumah sakit untuk dipakai.
  • Kamu mungkin diberi oksigen melalui selang hidung atau masker wajah. Detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan akan terus dipantau selama prosedur.
  • Kamu berada dalam posisi duduk di ranjang rumah sakit. Lengan diletakkan di atas meja di atas tempat tidur. Bagi pasien yang tidak bisa duduk, bisa berbaring miring di tepi tempat tidur.
  • Kulit yang akan ditusuk jarum dibersihkan dengan larutan antiseptik lalu disuntik dengan anestesi lokal.
  • Setelah area tersebut mati rasa, penyedia layanan kesehatan akan menusukkan jarum di antara tersebut Cairan perlahan akan ditarik ke dalam jarum.
  • Jika cairan yang diambil banyak, selang mungkin dipasang ke jarum, lalu cairan dialirkan ke dalam botol.
  • Setelah cairan yang dikeluarkan dirasa cukup, jarum akan dicabut. Lalu, area bekas tusukan akan dipasangi perban.
  • Setelah prosedur, kamu mungkin akan menjalani rontgen dada untuk memastikan paru-paru dalam keadaan baik-baik saja.
Mengenal Torakosentesis, Prosedur Sedot Cairan di Paru-paruilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (pexels.com/RODNAE Productions)

7. Setelah prosedur

Setelah prosedur selesai, tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan akan dipantau. Perban di atas tempat tusukan akan diperiksa untuk mengetahui apakah ada perdarahan atau cairan lainnya.

Jika kamu menjalaninya sebagai prosedur rawat jalan, kamu dapat langsung pulang setelah dokter memastikan kamu baik-baik saja. Namun, ada baiknya ada orang lain yang mengantarmu pulang.

Sesampainya di rumah, kamu dapat kembali ke pola makan dan aktivitas normal. Hanya saja, kamu mungkin perlu menghindari aktivitas fisik yang berat selama beberapa hari.

Torakosentesis adalah prosedur penting untuk meningkatkan kesejahteraan maupun sebagai bagian dari diagnosis penyakit. Dengan teknik modern, torakosentesis jarang menyebabkan efek samping yang signifikan.

Baca Juga: 5 Pose Yoga untuk Meredakan Asma, Gak Sesak Napas Lagi

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya