Efusi Pleura: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

Umum terjadi akibat komplikasi dari kondisi medis tertentu

Pleura adalah selaput tipis yang melapisi paru-paru dan bagian dalam rongga dada yang fungsinya melumasi dan memfasilitasi pernapasan.

Umumnya, memang ada cairan di pleura, tetapi jumlahnya hanya sedikit. Namun, bila terjadi penumpukan cairan berlebih di antara lapisan atau rongga pleura di luar paru-paru, kondisi ini disebut sebagai efusi pleura.

Efusi pleura biasa terjadi akibat komplikasi dari kondisi medis tertentu. Tingkat keparahan kondisi ini bergantung pada penyebab utama efusi pleura.

1. Jenis efusi pleura

Dilansir WebMD, ada dua jenis utama efusi pleura:

  • Transudatif: Cairan efusi pleura transudatif mirip cairan di ruang pleura biasanya, dan biasanya jenis ini terbentuk karena adanya cairan bocor yang melintasi pleura normal. Efusi pleura transudatif kebanyakan tidak perlu dikeringkan, kecuali jika efusi pleura yang terjadi sudah sangat besar.
  • Eksudatif: Jenis ini terbentuk dari cairan ekstra, protein, darah, sel-sel inflamasi, atau bakteri yang bocor melalui pembuluh darah yang rusak ke dalam pleura. Sebagian besar jenis efusi pleura ini memerlukan pengeringan, tetapi ini juga tergantung pada ukuran dan seberapa banyak peradangan yang terjadi.

2. Penyebab

Efusi Pleura: Penyebab, Gejala, Komplikasi, PengobatanGambar rontgen efusi pleura di paru-paru kiri. (commons.wikimedia.org/Yale Rosen)

Biasanya, efusi pleura merupakan komplikasi dari kondisi lain, sehingga penyebabnya bisa beragam. Kelebihan cairan juga bisa mengandung sedikit protein atau transudatif maupun tinggi protein atau eksudatif.

Dilansir Cleveland Clinic, penyebab paling umum efusi pleura transudatif adalah:

  • Gagal jantung.
  • Emboli paru.
  • Sirosis.
  • Pascaoperasi jantung terbuka.

Sementara itu sejumlah penyebab efusi pleura eksudatif mungkin termasuk:

  • Pneumonia.
  • Kanker, terutama kanker paru-paru.
  • Radang paru-paru.
  • Emboli paru.
  • Penyakit ginjal.
  • Penyakit terkait peradangan.

Ada juga beberapa penyebab lain efusi pleura yang kurang umum, seperti:

  • Tuberkulosis (TBC).
  • Penyakit autoimun.
  • Pendarahan karena trauma dada.
  • Chylothorax karena trauma.
  • Infeksi dada dan perut yang jarang terjadi.
  • Efusi pleura asbes yang terjadi karena paparan asbes
  • Sindrom Meig karena tumor ovarium jinak
  • Sindrom hiperstimulasi ovarium.

Selain itu, sejumlah obat-obatan, operasi perut, dan terapi radiasi juga berpotensi memicu efusi pleura.

3. Gejala

Tidak semua orang dengan efusi pleura menunjukkan gejala, sehingga kebanyakan orang mengetahuinya setelah melakukan pemeriksaan fisik atau rontgen dada.

Bila muncul gejala, ini bisa mencakup:

  • Batuk kering.
  • Demam.
  • Sakit dada.
  • Sesak napas.
  • Kesulitan bernapas saat berbaring.
  • Kesulitan mengambil napas yang panjang.
  • Cegukan yang terjadi terus-menerus.
  • Mengalami kesulitan melakukan aktivitas fisik.

Baca Juga: 8 Fakta ARDS, Gangguan Serius pada Paru-paru yang Berpotensi Fatal

4. Potensi komplikasi

Efusi Pleura: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatanilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (freepik.com/DC Studio)

Dikutip dari MedicineNet, ada komplikasi yang mungkin berkaitan dengan efusi pleura, misalnya:

  • Terbentuknya jaringan parut pada paru-paru.
  • Pneumotoraks atau kolaps paru-paru sebagai komplikasi dari pengeluaran cairan atau thoracentesis.
  • Empiema atau kumpulan nanah di dalam rongga pleura.
  • Sepsis atau infeksi dalam aliran darah, kondisi ini terkadang menyebabkan kematian.

5. Diagnosis

Diagnosis efusi pleura bisa jadi tidak mudah karena gejalanya mirip berbagai kondisi lain. Namun, yang jelas penting bagi dokter untuk mengetahui jenis efusi pleura yang dialami, apakah transudatif atau eksudatif.

Untuk melakukan diagnosis, dokter dapat:

  • Menanyakan gejala yang dialami.
  • Menanyakan riwayat kesehatan atau riwayat medis lengkap
  • Melakukan pemeriksaan fisik.
  • Menyarankan tes pencitraan seperti sinar-X, ultrasound, atau pemindaian CT.

6. Pengobatan efusi pleura

Efusi Pleura: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatanilustrasi thoracentesis (healthjade.net)

Pengobatan efusi pleura bertujuan untuk mengeluarkan cairan, mencegah cairan kembali menumpuk, serta untuk menentukan dan mengobati penyebab utamanya, dilansir MedlinePlus.

Pengeluaran cairan atau thoracentesis bisa dilakukan jika cairan tersebut mengakibatkan tekanan dada, sesak napas, atau kadar oksigen yang rendah. Cairan yang dikeluarkan akan membuat pernapasan menjadi lebih lega dan mudah.

Untuk gagal jantung, pil air atau diuretik serta obat-obatan lain untuk mengobati gagal jantung bisa diberikan.

Sementara untuk mengobati infeksi, antibiotik dapat diberikan.

Kanker, penyakit hati, atau penyakit ginjal juga harus menerima pengobatan. Efusi pleura yang disebabkan oleh kanker atau infeksi sering diobati dengan menggunakan selang dada untuk mengalirkan cairan dan mengobati penyebabnya.

Pada sejumlah kasus, mungkin perawatan lainnya bisa meliputi:

  • Menempatkan obat ke dalam dada yang mencegah cairan menumpuk lagi setelah dikeringkan.
  • Kemoterapi.
  • Terapi radiasi.
  • Operasi.

7. Pencegahan

Sebagian perkembangan efusi pleura tidak dapat dicegah. Namun, beberapa kasus bisa dicegah dengan pengobatan dini dari penyebab utamanya.

Selain itu, beberapa kasus efusi pleura juga bisa dicegah agar tidak kambuh dengan pleurodesis, yakni prosedur untuk menutup ruang pleura.

Gaya hidup sehat juga dibutuhkan demi mencegah berbagai kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan efusi pleura.

Efusi pleura berpotensi serius dan mengancam jiwa. Sebagian besar kasus memerlukan perawatan di rumah sakit, bahkan beberapa memerlukan pembedahan.

Pemulihan efusi pleura juga bisa bervariasi, tergantung penyebab, ukuran, tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Walau pengobatan kerap mampu mengatasi efusi pleura, tetapi penyebab yang mendasarinya tidak selalu bisa disembuhkan.

Baca Juga: 7 Fakta Fibrosis Paru, Penyebabnya Sering Kali Tidak Diketahui

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya