Kanker Kandung Kemih: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Risikonya 4 kali lipat lebih besar dialami oleh laki-laki

Kanker kandung kemih adalah kanker yang dimulai di sel-sel kandung kemih, yaitu organ otot berongga di perut bagian bawah untuk menyimpan urine. 

Kanker kandung kemih selalu dimulai dari lapisan kandung kemih yang paling dalam (seperti mukosa), yang bisa menyerang ke lapisan yang lebih dalam lagi saat kanker tumbuh. Kanker ini bisa bersifat jinak maupun ganas.

Kanker kandung kemih yang ganas bisa mengancam nyawa karena bisa menyebar dengan cepat. Namun, bila terdeteksi pada tahap awal, kanker masih mudah untuk ditangani.

Meski begitu, kanker tetap bisa berkembang setelah pengobatan berhasil. Itulah kenapa pasien kanker kandung kemih butuh pemeriksaan lanjutan selama bertahun-tahun setelah pengobatan dinyatakan berhasil.

Tergolong kanker umum dan berbahaya, menurut laporan dalam jurnal Medical Sciences tahun 2020, kanker kandung kemih empat kali lebih sering dialami laki-laki daripada perempuan, dengan insiden masing-masing 9,6/100.000 di antara laki-laki dan 2,4/100.000 di antara perempuan di seluruh dunia.

Menambahkan dari Medscape, di seluruh dunia, kanker kandung kemih didiagnosis pada sekitar 275.000 orang setiap tahun, dan sekitar 108.000 meninggal dunia akibat kanker ini.

1. Penyebab

Kanker Kandung Kemih: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi kanker kandung kemih (wkhs.com)

Dilansir Mayo Clinic, kanker kandung kemih dimulai ketika sel-sel di dalam kandung kemih mengalami perubahan (mutasi) pada DNA mereka. DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus harus dilakukan, dan perubahan tersebut memberi tahu sel untuk berkembang biak dengan cepat dan terus hidup saat sel yang sehat akan mati.

Sel-sel yang abnormal tersebut membentuk tumor yang bisa menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang normal. Pada akhirnya, sel-sel abnormal ini pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya (metastasis).

2. Jenis

Kanker Kandung Kemih: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi kanker kandung kemih pada laki-laki (scientificanimations.com)

Kanker kandung kemih terdiri dari berbagai jenis. Dilansir Medical News Today, jenisnya yang paling umum adalah karsinoma sel transisional (TCC). TCC juga dikenal sebagai karsinoma urotherial. Jenis ini dimulai dari sel yang melapisi bagian dalam kandung kemih. Selain itu, sel-sel ini juga melapisi bagian lain dari saluran kemih, sehingga TCC juga bisa memengaruhi lapisan ginjal dan ureter.

Pasien kanker kandung kemih TCC umumnya menjalani pemeriksaan seluruh saluran kemih. Sifatnya bisa invasif atau non invasif, tergantung apakah menyebar ke lamina propria atau lapisan otot atau tidak.

Selain TCC, beberapa jenis kanker lain yang dimulai di kandung kemih meliputi:

  • Karsinoma sel skuamosa: sekitar 1-2 persen kanker kandung kemih adalah karsinoma sel skuamosa. Jenis ini terjadi pada sel-sel tipis dan datar di permukaan jaringan kandung kemih. Kebanyakan kanker kandung kemih jenis ini bersifat invasif.

  • Adenokarsinoma: sekitar 1 persen kanker kandung kemih yaitu adenokarsinoma, terjadi pada sel-sel kelenjar kandung kemih yang mengeluarkan lendir. Kebanyakan kasus adenokarsinoma kandung kemih bersifat invasif.

  • Karsinoma sel kecil: kurang dari 1 persen kanker kandung kemih merupakan jenis ini. Karsinoma sel kecil dimulai dari sel yang mirip saraf (sel neuroendokrin). Jenis ini sering tumbuh dengan cepat dan memerlukan kemoterapi.

  • Sarkoma: merupakan jenis kanker kandung kemih yang paling langka, yang asalnya dari sel otot kandung kemih.

Baca Juga: Batu Kandung Kemih: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Gejala

Kanker Kandung Kemih: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi kebelet pipis (pixabay.com/bzndenis)

Gejala-gejala kanker kandung kemih bisa berbeda-beda tergantung tahapannya.

Pada tahap awal, gejala yang biasa muncul adalah:

  • Darah dalam urine, berkisar dari yang bisa terlihat oleh mata (mengubah warna urine sepenuhnya) atau terlihat lewat pemeriksaan mikroskop.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil. Kemungkinan ada aliran "stop and start", atau merasakan nyeri atau adanya sensasi terbakar saat buang air kecil. 

Pada tahap stadium lanjut, gejala umumnya dapat meliputi:

  • Sakit punggung
  • Penurunan berat badan
  • Bengkak pada kaki
  • Sakit tulang
  • Ketidakmampuan untuk buang air kecil

Perlu diketahui bahwa gejala kanker kandung kemih bisa menyerupai gejala infeksi saluran kemih. Oleh sebab itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter bila mengalami gejalanya atau gejala berkelanjutan.

4. Faktor risiko

Kanker Kandung Kemih: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatanmedicalnewstoday.com

Mengutip MedicineNet, laki-laki 3-4 kali lebih berisiko mengembangkan kanker kandung kemih ketimbang perempuan, dan 2 kali lebih tinggi pada laki-laki kulit putih dibanding ras Afrika-Amerika.

Sebagai contoh, di Amerika Serikat risiko kanker kandung kemih pada laki-laki adalah 1 dari 26, sedangkan pada perempuan adalah 1 dari 90. Bahkan, kanker kandung kemih adalah kanker paling umum keempat pada laki-laki di negara tersebut. Salah satu alasannya karena lebih banyak laki-laki yang merokok.

Merokok menyebabkan sekitar 50 persen dari seluruh kasus kanker kandung kemih. Perokok berisiko 3 kali lebih besar mengembangkan kanker kandung kemih. Pada asap rokok terdapat bahan kimia beracun yang di antaranya dikenal sebagai zat penyebab kanker atau karsinogen.

Selain itu, risiko kanker kandung kemih akan meningkat seiring bertambahnya usia. Dikatakan bahwa sekitar 90 persen pasien kanker kandung kemih terdiagnosis saat usianya di atas 55 tahun, dengan usia rata-rata 73 tahun.

Kamu pun juga lebih rentan menderita kanker kandung kemih bila ada anggota keluarga yang mengidap kanker tersebut.

Risiko pun lebih tinggi bila terkena paparan bahan kimia beracun seperti arsenik, fenol, pewarna anilin, dan arilamina. Pekerja yang terpapar bahan pewarna, pekerja industri karet, aluminium, kulit, pengemudi truk, dan paparan pestisida juga mengalami peningkatan risiko kanker kandung kemih.

Tak hanya itu, orang yang pernah menjalani terapi radiasi dan kemoterapi dengan siklofosfamid juga berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker kandung kemih. Bahkan, pernah menjalani kedua perawatan kanker tersebut juga bisa salah didiagnosis kanker kandung kemih pada pasien yang memiliki darah dalam urinenya, karena pasien atau dokter mungkin salah mengartikan iritasi kandung kemih akibat kemoterapi atau radiasi (sistitis radiasi) sebagai penyebab perdarahan.

5. Diagnosis

Kanker Kandung Kemih: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)

Untuk diagnosis, dokter akan melakukan wawancara seputar riwayat kesehatan pasien, keluarga, gejala, pemeriksaan fisik, serta serangkaian tes untuk menegakkan diagnosis.

Umumnya, tes yang diperlukan untuk memastikan diagnosis dan stadium kanker kandung kemih meliputi:

  • Sistoskopi: pemeriksaan bagian dalam uretra dan kandung kemih dengan menggunakan sistoskop, yaitu tabung sempit yang berisi kamera dan sistem pencahayaan. Sistoskopi biasanya melibatkan anestesi lokal yang dilakukan di ruangan praktik dokter. Namun, jika pasien memerlukan anestesi umum, maka prosedurnya akan dilakukan di rumah sakit.

  • Tes pencitraan: ini bisa membantu memastikan diagnosis dan menunjukkan ada atau tidaknya penyebaran kanker. Jenis-jenis tes pencitraan ini meliputi pyelogram (penyuntikan pewarna kontras ke dalam kandung kemih, baik langsung ke pembuluh darah atau kateter), CT scan, dan ultrasonografi (USG).

  • Tes urine: ada beberapa tes urine, yaitu sitologi urine, kultur urine, dan tes penanda tumor urine.

  • Biopsi: selama sitoskopi, ahli bedah bisa mengambil sampel untuk biopsi kandung kemih. Jika terdapat kanker, maka biopsi bisa membantu dokter untuk menentukan tingkat invasifnya. Selain itu, dokter juga bisa menggunakan jarum tipis berlubang untuk mengumpulkan biopsi dan biasanya menggunakan CT scan atau USG sebagai panduannya.

Bila terdiagnosis kanker kandung kemih, dokter akan merekomendasikan tes tambahan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau area tubuh lain. Tes tambahan ini meliputi CT scan, MRI, PET scan, pemindaian tulang, dan rontgen dada.

Dokter juga akan menggunakan informasi dari tes tambahan di atas untuk menetapkan stadium kanker kandung kemih.

Tahapan kanker kandung kemih ditunjukkan dengan angka Romawi mulai 0 hingga IV. Stadium terendah menunjukkan bahwa kanker terbatas pada lapisan dalam kandung kemih dan belum berkembang hingga memengaruhi dinding otot kandung kemih. Tahapan tertinggi yaitu tahap IV, menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ di area tubuh yang lebih jauh.

6. Pengobatan

Kanker Kandung Kemih: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi kemoterapi (pixabay.com/klbz)

Pilihan perawatan kanker kandung kemih tergantung dari jenis, tingkat, stadium, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Preferensi pengobatan pasien juga dipertimbangkan.

Penanganan kanker kandung kemih dapat meliputi:

  • Pembedahan: untuk mengangkat sel kanker.
  • Kemoterapi dalam kandung kemih (kemoterapi intravesika): untuk mengobati kanker yang terbatas pada lapisan kandung kemih. Namun, cara ini berisiko membuat kanker kambuh atau berkembang ke stadium yang lebih tinggi.
  • Kemoterapi untuk seluruh tubuh (kemoterapi sistemik): untuk meningkatkan peluang kesembuhan bagi pasien yang menjalani operasi untuk mengangkat kandung kemih, atau sebagai pengobatan utama ketika pembedahan tak bisa dilakukan.
  • Terapi radiasi: untuk menghancurkan sel kanker. Terapi ini sering menjadi pengobatan utama ketika pembedahan tidak bisa dilakukan atau tidak diinginkan oleh pasien.
  • Imunoterapi: untuk membantu memicu sistem kekebalan tubuh melawan sel kanker, baik pada kandung kemih maupun di seluruh tubuh.
  • Terapi bertarget: untuk mengobati kanker stadium lanjut ketika pengobatan lain tidak membantu.

Berbagai terapi di atas juga bisa dikombinasikan sesuai rekomendasi tim dokter.

7. Prognosis

Kanker Kandung Kemih: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi pasien kanker kandung kemih (sutterhealth. org)

Dilansir American Cancer Society, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun pasien kanker kandung kemih berdasarkan stadiumnya yaitu:

  • Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun kanker kandung kemih stadium 0: sekitar 98 persen.
  • Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun kanker kandung kemih stadium 1: sekitar 88 persen.
  • Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun kanker kandung kemih stadium 2: sekitar 63 persen.
  • Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun kanker kandung kemih stadium 3: sekitar 46 persen.
  • Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun kanker kandung kemih stadium 4: sekitar 15 persen.

Itulah fakta seputar gejala, penyebab, jenis, diagnosis, penanganan, hingga prognosis kanker kandung kemih. Bila kamu mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas tadi, apalagi terdapat faktor risiko, baiknya periksakan diri ke dokter. Terapkan pula pola hidup sehat dan hindari kebiasaan buruk seperti merokok.

Baca Juga: 7 Penyebab Kencing Berdarah yang Wajib Kamu Tahu, Jaga Kesehatanmu!

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya