Prolaps Rektum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

Prolaps rektum sering dikira wasir

Rektum adalah bagian akhir dari usus besar. Di situlah tinja terbentuk sebelum kamu buang air besar. Prolaps rektum adalah kondisi ketika bagian dari rektum menonjol keluar dari anus.

Prolaps rektum merupakan kondisi yang relatif jarang. Menurut perkiraan American Society of Colon & Rectal Surgeons, prolaps rektum memengaruhi kurang dari 3 dari setiap 100.000 orang. 

Meskipun bisa terjadi pada siapa pun, tetapi kondisi ini lebih sering dialami perempuan. Prolaps rektum bisa menyebabkan kesulitan mengendalikan buang air besar dan bisa menyebabkan inkontinensia tinja.

Ada tiga jenis prolaps rektum, yaitu:

  • Prolaps eksternal: Seluruh rektum menonjol keluar dari anus.
  • Prolaps mukosa: Bagian dari lapisan dubur menyembul keluar dari anus.
  • Prolaps internal: Rektum sudah mulai turun tetapi belum keluar dari anus.

1. Penyebab

Prolaps Rektum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi prolaps rektum (mayoclinic.org)

Dilansir WebMD, berbagai hal dapat menyebabkan kondisi tersebut, termasuk:

  • Riwayat diare atau konstipasi jangka panjang.
  • Riwayat mengejan saat buang air besar dalam jangka lama.
  • Usia tua, yang melemahkan otot dan ligamen di daerah dubur.
  • Cedera sebelumnya pada daerah anus atau pinggul.
  • Kerusakan saraf yang memengaruhi kemampuan otot untuk mengencang dan mengendur, yang dapat disebabkan oleh kehamilan, komplikasi persalinan pervaginam, kelumpuhan sfingter anal, atau cedera pada tulang belakang atau punggung.
  • Masalah neurologis, seperti penyakit sumsum tulang belakang atau transeksi sumsum tulang belakang.

Faktor risiko

Prolaps rektum lebih banyak dialami perempuan daripada laki-laki, terutama perempuan yang berusia di atas 50 tahun. Secara umum, orang tua yang memiliki riwayat sembelit atau masalah dengan dasar panggil memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.

Salah satu dari kondisi kesehatan ini dapat menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi untuk prolaps rektum:

  • Sembelit kronis.
  • Selalu harus mengejan saat buang air besar.
  • Cedera punggung bawah atau penyakit cakram.
  • Kelemahan otot di anus atau dasar panggul.
  • Ada seseorang dalam keluarga yang mengalami prolaps rektum.
  • Infeksi parasit seperti schistosomiasis.
  • Gangguan paru obstruktif kronis.
  • Hipertrofi prostat jinak.
  • Setiap cedera atau masalah dengan ligamen yang membuat rektum menempel pada dinding usus
  • Gangguan usus bawaan seperti penyakit Hirschsprung atau displasia usus saraf.

2. Bedanya prolaps rektum dan wasir

Prolaps Rektum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi prolaps rektum (pexels.com/Miriam Alonso)

Orang kemungkinan salah mengartikan prolaps rektum dengan wasir, karena kedua kondisi ini mempunyai gejala yang serupa dan sama-sama memengaruhi bagian akhir dari usus. Padahal, keduanya adalah kondisi berbeda dengan perawatan yang berbeda pula.

Prolaps rektum memengaruhi dinding rektum, sedangkan wasir atau ambeien memengaruhi pembuluh darah di saluran anus. Oleh sebab itu, jika memiliki tanda atau gejala yang mengarah pada kedua kondisi ini, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

3. Gejala

Prolaps Rektum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi sembelit (pixabay.com/nastya_gepp)

Apabila mengalami prolaps rektum, kamu mungkin melihat massa kemerahan yang keluar dari anus, sering kali saat mengejan ketika buang air besar. Massa mungkin masuk lagi ke dalam anus, atau mungkin tetap terlihat.

Dilansir Johns Hopkins Medicine, gejala lainnya dapat meliputi:

  • Merasakan tonjolan setelah batuk, bersin, atau mengangkat barang.
  • Mengalami keluarnya lendir dalam tinja.
  • Nyeri dan perdarahan dubur.
  • Inkontinensia tinja.
  • Harus mendorong prolaps kembali ke dalam anus dengan tangan.
  • Merasakan tekanan di rektum.
  • Sembelit.
  • Mengalami nyeri dubur, perdarahan, atau gatal.

Baca Juga: Prolaps Uteri: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

4. Diagnosis

Prolaps Rektum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)

Untuk menegakkan diagnosis prolaps rektum, dokter pertama-tama akan mengajukan pertanyaan seputar riwayat kesehatan dan gejala yang dimiliki. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap.

Dokter akan mengamati rektum dan kemungkinan menempatkan jari bersarung tangan di anus untuk memeriksa kondisi atau kekuatan sfingter anal dan rektum. Selama pemeriksaan, dokter mungkin meminta pasien untuk jongkok dan mengejan, seolah sedang buang air besar.

Tes lain juga bisa dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis prolaps rektum. Sebelum tes ini, kemungkinan pasien diminta untuk berpuasa dan/atau membersihkan usus besarnya dengan enema. Tes lain ini mencakup:

  • Elektromiografi anal (EMG): Mengukur seberapa efektif otot dan saraf di rektum pasien. Elektroda ditempatkan beberapa inci ke dalam rektum pasien.
  • Manometri anorektal: Sebuah tabung fleksibel yang berukuran seperti termometer yang mempunyai balon kecil kempis yang menempel di ujungnya dimasukkan ke dalam rektum. Ketika terhubung ke mesin, tabung ditempatkan di beberapa area rektum pasien. Respons terhadap tekanan akan diukur.
  • Barium enema: Cairan berkapur yang mengandung barium ditempatkan di rektum. Barium muncul di sinar-X yang menghasilkan gambar daerah tersebut.
  • Kolonoskopi: Tabung tipis dan fleksibel dengan kamera kecil di ujungnya dimasukkan ke dalam rektum agar dokter bisa melakukan pemeriksaan visual. 
  • Defekografi: Tes ini menggunakan sinar-X dan/atau MRI untuk memantau usus besar pasien ketika buang air besar. 
  • Studi transit: Dalam penelitian ini, pasien akan menelan satu atau lebih kapsul yang mengandung penanda yang bisa dilihat dari sinar-X. Sesudah pasien menelan kapsul, pasien melakukan rontgen setiap lima hari berikutnya sehingga dokter bisa melihat dengan tepat bagaimana penanda melewati usus pasien.
  • Ujian lainnya: Dokter mungkin ingin melakukan pemeriksaan urologi atau ginekologi untuk melihat apakah ada area yang lemah di dasar panggul pasien atau jika organ lain seperti rahim mengalami prolaps.

5. Perawatan

Prolaps Rektum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi pembedahan atau operasi (unsplash.com/Jafar Ahmed)

Perawatan yang paling umum untuk prolaps rektum adalah operasi untuk mengembalikan rektum ke tempatnya. Jenis operasinya pun ada beberapa, yang akan direkomendasikan dokter tergantung pada faktor-faktor seperti kesehatan secara keseluruhan, usia, dan seberapa serius kondisi prolaps rektum yang dialami. 

Dua jenis operasi yang paling umum adalah:

  • Perut: Jenis operasi ini dapat dilakukan baik dengan sayatan besar atau menggunakan laparoskopi, yang menggunakan sayatan kecil dan kamera yang terpasang pada instrumen sehingga ahli bedah dapat melihat apa yang perlu dilakukan dan jika ada masalah tambahan yang perlu dilakukan.
  • Perineum: Juga disebut perbaikan dubur, pendekatan ini dapat digunakan pada pasien yang lebih tua atau memiliki masalah medis lainnya. Jenis operasi ini dapat melibatkan lapisan dalam rektum atau bagian rektum yang memanjang keluar dari anus.

Jika prolaps rektum sangat kecil dan terdeteksi lebih awal, dokter mungkin akan menggunakan pelunak fesek untuk memudahkan buang air besar dan dengan mendorong jaringan rektum kembali ke anus dengan tangan. Namun, biasanya pasien akhirnya perlu menjalani operasi untuk memperbaiki prolaps rektum.

6. Komplikasi yang bisa terjadi

Prolaps Rektum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi konstipasi (freepik.com/benzoix)

Jika tidak menyebabkan gejala yang mengganggu, prolaps rektum bisa dirawat di rumah. Perawatan rumahan ini artinya mendorong rektum ke dalam secara manual. Dokter biasanya merekomendasikan pasien untuk berbaring menyamping, dengan lutut ditarik ke dada. Selanjutnya gunakan lap basah dan hangat dan pelan-pelan dorong rektum ke dalam anus. Meski begitu, umumnya prolaps rektum memburuk seiring waktu.

Apabila tidak diobati, prolaps rektum dapat menyebabkan beberapa kemungkinan komplikasi, seperti:

  • Inkontinensia tinja: Ketika otot anal terus meregang, maka kemungkinan orang dengan prolaps rektum akan mengalami kesulitan menahan gas dan buang air besar. Dari mereka dengan prolaps rektum, 50 hingga 75 persen melaporkan komplikasi ini. 
  • Sembelit: Penumpukan rektum dan masalah koordinasi otot bisa menyebabkan orang dengan prolaps rektum kesulitan mengeluarkan tinjanya. Beberapa orang mengalami konstipasi bergantian dengan inkontinensia. 
  • Ulkus rektal: Gesekan dan paparan lapisan lendir rektum bisa menyebabkan ulkus di dubur dan luka yang menyakitkan yang dapat berdarah. Perdarahan yang tidak terkontrol bisa mengakibatkan anemia. 
  • Inkarserasi: Inkarserasi rektum maksudnya adalah rektum yang tersangkut di luar anus dan tidak dapat didorong kembali. Bahayanya, suplai darah bisa terputus dan menyebabkan kematian jaringan dan pembusukan rektum (gangren).

7. Pencegahan

Prolaps Rektum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi sayuran dan buah-buahan (pexels.com/Vanessa Loring)

Untuk mencegah prolaps rektum, cobalah untuk tidak mengejan saat buang air besar. Cobalah kiat-kiat ini untuk meringankan atau mencegah sembelit yang menyebabkan mengejan:

  • Perbanyak asupan serat dalam pola makan. Cobalah untuk makan lima porsi buah dan sayuran setiap hari.
  • Minum 6 hingga 8 gelas air sehari.
  • Rutin olahraga.
  • Pertahankan berat badan pada tingkat yang sehat atau turunkan berat badan jika perlu.

Jika kamu sering mengalami sembelit, sebaiknya konsultasi ke dokter. Dokter mungkin akan meresepkan pelunak tinja atau pencahar.

Hindari mengangkat beban berat, karena ini bisa memberi tekanan pada otot usus

Prolaps rektum biasanya merupakan hasil dari proses kerusakan otot dalam jangka panjang dan bertahap. Ini bukan keadaan darurat medis, tetapi bisa bikin khawatir saat terjadi.

Dalam beberapa kasus, kondisi ini mungkin tidak dapat dihindari. Namun, perawatan diri akan membuat perbedaan. Dengan memperhatikan kesehatan usus dan melatih otot-otot dasar panggul, kamu dapat membantu menjaga organ panggul dalam kondisi terbaik. Jika kamu didiagnosis prolaps rektum, operasi dapat memperbaikinya.

Baca Juga: Wow, Ekstrak Teh Hijau Turunkan Diabetes dan Inflamasi Usus!

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya