Rematik Polimialgia: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Pengobatan

Kondisi ini bisa menyebabkan tulang rapuh

Rematik polimialgia atau polymyalgia rheumatica (PMR) adalah gangguan inflamasi yang menyebabkan nyeri otot dan kekakuan di berbagai bagian tubuh, terutama bahu, leher, dan pinggul. Ini merupakan kelainan langka yang lebih sering dialami perempuan.

Dilansir Medical News Today, rematik polimialgia memengaruhi sekitar 59 dari 100.000 orang usia di atas 50 setiap tahunnya, dan paling sering terjadi pada perempuan Kaukasia. Ini adalah penyakit inflamasi yang paling umum menyerang lansia dan jarang terlihat pada usia di bawah 50 tahun. Rata-rata penyakit ini berkembang pada usia sekitar 70 tahun.

Sekitar 5 hingga 15 persen pasien juga akan mengembangkan gangguan inflamasi lain yang disebut arteritis sel raksasa (GCA) atau disebut dengan arteritis temporal (TA). Hampir setengah dari pasien yang pertama kali terdiagnosis GCA juga memiliki gejala yang sama dengan rematik polimialgia.

GCA menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, yang disebut dengan vaskulitis, yang paling sering menyerang arteri di dalam kulit kepala dan kepala. Jika tidak segera diobati, GCA bisa menyebabkan kehilangan penglihatan.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan fakta medis seputar reumatik polimialgia yang perlu kamu ketahui.

1. Penyebab

Rematik Polimialgia: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Pengobatanilustrasi DNA (arthritis-health.com)

Menurut keterangan dari Arthritis Foundation, penyebab pasti rematik polimialgia tidak diketahui. Namun, kondisi ini diyakini sebagai penyakit autoimun, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang sehat.

Faktor genetik dan lingkungan (seperti infeksi), juga dianggap dapat berkontribusi terhadap kemunculan kondisi ini. Selain itu, karena jarang terjadi pada usia di bawah 50 tahun, penyebab rematik polimialgia juga dikaitkan dengan proses penuaan.

2. Gejala

Rematik Polimialgia: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Pengobatanilustrasi nyeri bahu dan leher pada reumatik polimialgia (news-medical.net)

Dilansir Healthline, nyeri dan kaku pada leher dan bahu merupakan gejala rematik polimialgia yang paling umum. Nyeri dan kaku kemungkinan secara bertahap menyebar ke area lain, seperti bahu, pinggul, dan paha. Gejala ini biasanya memengaruhi kedua sisi tubuh. Gejala umum lainnya yaitu meliputi:

  • Kelelahan
  • Rasa tidak enak
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan yang tiba-tiba dan tidak disengaja
  • Anemia
  • Depresi
  • Demam ringan
  • Rentang gerak terbatas

Gejala rematik polimialgia berkembang dengan cepat, biasanya selama beberapa hari. Dalam beberapa kasus, gejala bisa muncul dalam semalam. Gejala cenderung memburuk pada pagi hari dan secara bertahap akan membaik sepanjang hari.

Selain itu, penderita mungkin menemukan bahwa dirinya menjadi tidak aktif atau tetap dalam satu posisi untuk jangka waktu yang lama bisa memperburuk gejala.

Rasa sakit dan kaku pada akhirnya dapat menjadi sangat parah sehingga penderitanya mengalami kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berdiri dari sofa, berpakaian, atau naik mobil. Bahkan, terkadang gejala rematik polimialgia bisa membuat sulit tidur.

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Lansia Perlu Segera Mendapat Vaksinasi COVID-19

3. Diagnosis

Rematik Polimialgia: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Pengobatanilustrasi pemeriksaan dokter untuk rematik polimialgia (healthgrades.com)

Gejala rematik polimialgia bisa mirip dengan kondisi peradangan lainnya, seperti lupus dan artritis reumatoid.

Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan sendi dan neurologis, dan hasil tes bisa membantu dokter menentukan penyebab nyeri dan kekakuan pada pasien. Selama pemeriksaan, dokter mungkin akan menggerakkan kepala dan anggota tubuh dengan lembut untuk menilai rentang gerak.

Dokter akan menilai kembali diagnosis saat perawatan berlanjut. Beberapa orang yang awalnya didiagnosis rematik polimialgia mungkin kemudian bisa diklasifikasikan memiliki artritis reumatoid.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan dokter meliputi:

  • Tes darah: selain cek darah lengkap, dokter akan melihat dua indikator peradangan, yaitu erythrocyte sedimentation rate (sed rate) dan protein C-reaktif. Meski begitu, pada beberapa orang denganrematik polimialgia, hasil tes ini bisa normal atau lebih tinggi.
  • Tes pencitraan: USG makin banyak digunakan untuk membedakan rematik polimialgia dari kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa. MRI juga dapat mengidentifikasi penyebab nyeri bahu lainnya, seperti perubahan sendi.

Karena ada hubungan antara rematik polimialgia dan arteritis temporal, dokter mungkin akan melakukan biopsi. Nantinya, sampel akan dikirim ke laboratorium dan dianalisis untuk mengetahui tanda-tanda peradangan pada pembuluh darah. Tanda-tanda arteritis temporal meliputi:

  • Sakit kepala terus-menerus
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Kehilangan penglihatan
  • Kelembutan di kulit kepala
  • Sakit rahang

4. Pengobatan

Rematik Polimialgia: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengobatan rematik polimialgia bisa dimulai segera setelah diagnosis ditegakkan. Tujuannya adalah untuk mengurangi gejala nyeri, kaku, peradangan, demam, kelelahan, dengan penggunaan obat antiinflamasi tertentu dan olahraga.

Obat yang digunakan adalah obat antiinflamasi, termasuk kortikosteroid seperti prednison. Selama pengobatan steroid, efek peradangan dipantau dengan tes darah seperti ESR dan kadar protein C-reaktif. Sering kali pasien akan merasakan perbaikan yang cepat dengan terapi steroid.

Dalam kasus yang jarang, menambahkan obat seperti methotrexate atau azathioprine mungkin akan direkomendasikan untuk mempermudah pengurangan dosis steroid secara bertahap. Tujuannya adalah untuk mempertahankan pengurangan gejala dengan steroid dosis serendah mungkin. Dalam kasus ringan, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen kemungkinan sudah cukup.

Selain itu, program olahraga teratur dengan periode istirahat kemungkinan direkomendasikan sebagai bagian dari rencana perawatan. Tujuannya adalah untuk kelenturan, kekuatan, dan fungsi sendi. Tergantung pada status kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan, pasien mungkin akan disarankan untuk berjalan kaki, sepeda statis, atau biliar.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Rematik Polimialgia: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Pengobatanilustrasi reumatik polimialgia (consultqd.clevelandclinic.org)

Meski rematik polimialgia bisa diobati, tetapi komplikasi tetap bisa terjadi akibat penggunaan steroid jangka panjang, seperti:

  • Peningkatan kadar gula
  • Penambahan berat badan
  • Tulang rapuh
  • Katarak
  • Penipisan kulit
  • Memar
  • Tekanan darah tinggi
  • Kecemasan atau agitasi

Jika pasien juga mengembangkan GCA, ini bisa menyebabkan komplikasi seperti:

  • Kebutaan
  • Penyempitan pembuluh darah
  • Pembentukan aneurisme

Tanpa perawatan yang tepat, rasa sakit dan kekakuan bisa sangat mengurangi mobilitas pasien. Pasien mungkin tidak bisa menyelesaikan tugas sederhana seperti mandi, menyisir rambut, dan berpakaian. 

Selain itu, beberapa pasien bisa kehilangan fungsi sendi untuk sementara waktu. Ini meningkatkan risiko mengembangkan masalah sendi yang berkepanjangan, seperti bahu yang membeku.

Selain itu, pasien juga lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit arteri perifer. Kondisi ini mengganggu peredaran darah dan sering kali menyebabkan nyeri kaki dan bisul.

Penting bagi pasien rematik polimialgia untuk segera melaporkan bila ada gejala sakit kepala baru, nyeri kulit kepala, perubahan visual, dan nyeri rahang agar bisa segera dievaluasi dan mendapat penanganan untuk GCA.

Itulah deretan fakta seputar rematik polimialgia, gangguan inflamasi yang menyebabkan nyeri otot dan kekakuan di berbagai bagian tubuh. Jika memiliki tanda atau gejala dari kondisi ini, segera konsultasi ke dokter. Makin cepat kondisi ini didiagnosis dan ditangani, maka akan makin besar juga peluang kesembuhannya dan terhindar dari risiko komplikasi yang lebih serius. 

Baca Juga: Nyeri Otot yang Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Apa Itu Myalgia

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya