Dilansir Piuitary Foundation, individu yang mengalami sindrom sella kosong tanpa gejala dan disfungsi hormonal, gak memerlukan pengobatan khusus. Dokter akan memantau perkembangan secara rutin untuk memastikan tak adanya efek samping serius pada pasien.
Jika pasien kekurangan hormon, pengobatan penggantian hormon mungkin diperlukan. Dokter akan memberikan resep tambahan untuk menyeimbangkan jumlah hormon, sehingga gak mengganggu fungsi tubuh.
Beberapa obat-obatan lain yang mungkin diberikan termasuk antinyeri, obat tetes mata, hingga antihipertensi. Pengobatan ini akan diresepkan apabila perlu. Ini dilakukan guna mengurangi efek samping yang muncul seperti gangguan penglihatan.
ESS dapat menyebabkan pasien mengalami gangguan drainase cairan tulang belakang. Hal tersebut berakibat kebocoran cairan serebrospinal, tindakan operasi mungkin diambil sebagai pencegahan gejala lebih parah.
Empty Sella Syndrome (ESS) bukan masalah kesehatan yang mengancam jiwa, melansir The Mount Sinai Health System. Bahkan, sindrom sella kosong, terlebih yang primer, gak menyebabkan masalah kesehatan atau memengaruhi harapan hidup selama mendapatkan penanganan tepat.