Periode Menstruasi Jadi Lebih Panjang? 7 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umumnya masa menstruasi dapat berlangsung mulai tiga hingga lima hari. Kendati demikian, banyak pula wanita yang mengalami panjang periode menstruasi selama dua hingga tujuh hari. Dan tenang saja, rentang waktu tersebut juga tergolong normal, kok.
Lantas, bagaimana jika tiba-tiba periode menstruasimu bertambah panjang hingga sembilan hari, misalnya? Well, menurut ahli kesuburan Dr. Hal Danzer, perubahan pola siklus menstruasi adalah hal yang perlu kamu pertimbangkan. Biasanya kondisi ini disebabkan karena adanya perubahan nutrisi maupun situasi psikologis seorang wanita.
Bicara soal penyebab waktu menstruasi yang jadi semakin panjang, sebenarnya ada banyak faktor yang memengaruhinya dan kebanyakan bukanlah isu terlalu serius. Paling tidak, tujuh hal berikut adalah kemungkinan paling umum mengapa hari-hari menstruasimu menjadi kian lama.
1. Perubahan kadar hormon
Seperti yang kamu tahu, peranan hormon dalam fase menstruasi sangatlah berpengaruh penting. Dalam hal ini, saat kadar estrogen dan progestinmu rendah, periode menstruasimu pun bisa jadi lebih lama. Dr. Danzer pun menyatakan bahwa secara general, situasi ini biasanya bukanlah hal besar yang perlu kamu cemaskan.
2. Perubahan pada kelenjar tiroid
Menurut Society for Endocrinology, tiroid merupakan kelenjar kecil di bagian leher dengan fungsi mensekresikan berbagai hormon yang memengaruhi sangat banyak proses di dalam tubuh, termasuk menstruasi. Perubahan pada kelenjar ini biasanya terjadi karena kurangnya yodium pada dietmu atau kelainan autoimun.
Dr. Danzer pun menambahkan bahwa sepertiga wanita pada akhir usia 30-an tahun mengalami kondisi ini. Meski tak perlu terlalu khawatir, berkonsultasi ke ginekolog tetap perlu dilakukan.
3. Infeksi menular seksual
Menurut American University, periode menstruasi yang panjang, rasa sakit yang ditimbulkan, atau keluarnya bercak di antara periode menstruasi dapat menjadi gejala infeksi menular seksual. Pendarahan ini bisa jadi terlihat seolah-olah seperti pendarahan menstruasi biasa, tetapi sebenarnya merupakan penyakit seperti gonore atau klamidia. Untuk memastikannya, tentu kamu perlu melakukan pemeriksaan khusus penyakit menular seksual.
Baca Juga: Ternyata, Ini 7 Penyebab Rasa Nyeri saat Menstruasi yang Kamu Alami
Editor’s picks
4. Keguguran
Mayo Clinic mengungkapkan bahwa periode menstruasi yang panjang juga boleh jadi tanda keguguran. Keguguran sendiri terjadi hingga 20 persen pada wanita yang menyadari bahwa dirinya sedang hamil, tetapi angka ini lebih tinggi bagi wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.
5. Polip
Polip merupakan pertumbuhan jaringan secara abnormal yang yang dapat terjadi di berbagai organ tubuh, termasuk rahim. Dr. Danzer menyebut bahwa saat seorang wanita mempunyai polip pada rahimnya, dia akan mengalami bercak darah sebelum dan sesudah menstruasi sehingga seolah-olah periode menstruasinya memanjang. Selain itu, spotting ini juga dapat muncul di antara dua periode menstruasi.
6. Perubahan penggunaan pil KB
Menurut Everyday Health, beberapa jenis pil KB dapat memengaruhi frekuensi, durasi, dan kadar aliran darah yang keluar pada saat menstruasi. Pun ketika kamu beralih dari metode pil KB yang satu dan lainnya, wajar bila terjadi adanya beberapa penyesuaian pada tubuh. Setidaknya, penyesuaian ini membutuhkan waktu umumnya tiga siklus mestruasi.
7. Kista ovarium
Menurut Center of Menstrual Disorders and Reproductive Choice, kista ovarium merupakan isu kesehatan kewanitaan yang cukup umum dan dapat menyebabkan pendarahan menstruasi jadi lebih lama. Kebanyakan kasus ini tidaklah bersifat kanker, tetapi semakin besar kistanya akan semakin mengganggu aliran darah. Adapun bila kista yang berada pada ovarium berjumlah lebih dari satu disebut dengan PCOS (Polycistic Ovarian Syndrome).
Setiap keganjilan pada tubuh merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang tak berjalan sebagaimana mestinya, termasuk periode menstruasi yang semakin panjang. Untuk itulah, selalu buat catatan soal siklusmu sebagai riwayat kesehatan pribadi. Toh dengan adanya berbagai aplikasi peninjau siklus kewanitaan, kamu jadi lebih mudah untuk melakukannya, bukan?
Baca Juga: 7 Hal yang Setiap Perempuan Harus Tahu dan Sadari tentang Menstruasi