13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kanker

Obesitas juga bisa menyebabkan komplikasi kehamilan

Obesitas adalah kondisi jumlah lemak dalam tubuh yang berlebih yang tidak sehat dan berbahaya. Berbagai risiko hingga komplikasi kesehatan serius dapat timbul akibat kondisi ini. Orang dengan obesitas ditandai dengan indeks massa tubuh (IMT) yang mencapai 30 atau lebih.

Selain itu, ada pula kondisi berat badan berlebih atau overweight. Meski belum dikategorikan obesitas, tetapi kondisi berat badan yang berlebihan juga bisa menimbulkan risiko serupa, terutama apabila jumlah lemak dalam tubuh seseorang lebih tinggi dari yang seharusnya.

Untuk memotivasimu dalam mencapai berat badan sehat, yuk, ketahui deretan risiko kesehatan yang bisa timbul akibat obesitas!

1. Kesulitan bernapas

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi sulit bernapas (pennmedicine.org)

Kelebihan lemak dalam tubuh dapat memberi tekanan pada tulang dan organ. Tubuh dengan timbunan lemak dapat menyulitkan paru-paru untuk mengembang sepenuhnya saat hendak mengambil napas.

Otot-otot pernapasan mungkin sulit bekerja dengan baik, sehingga seseorang dengan obesitas sulit menghirup cukup udara. Peradangan yang terjadi akibat lemak perut juga dapat memengaruhi paru-paru.

Obesitas dapat menyebabkan seseorang merasa cepat lelah saat melakukan aktivitas sederhana seperti naik turun tangga. Selain itu, dilansir WebMD, berat badan yang berlebih dapat memperburuk gejala asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

2. Penyakit jantung

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi penyakit jantung (freepik.com/shayne_ch13)

Penyakit jantung lebih sering terjadi pada orang dengan obesitas daripada orang dengan jumlah lemak yang normal. Hal ini disebabkan oleh timbunan lemak yang dapat menumpuk di arteri, sehingga darah yang dibawa ke jantung menjadi sulit lewat. Arteri yang menyempit inilah yang dapat menyebabkan serangan jantung dan gagal jantung.

Kemudian, orang dengan obesitas biasanya memiliki tekanan darah, kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan gula darah yang lebih tinggi. Semua faktor ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Baca Juga: 7 Buah yang Kurang Cocok Dikonsumsi Saat Diet, Batasi Asupannya!

3. Stroke

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi stroke (pixabay.com/VSRao)

Selain menyebabkan penyakit jantung, penyempitan arteri akibat obesitas juga dapat menyebabkan stroke karena terjadi pembekuan darah di arteri yang sempit. Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus. Mulai dari kerusakan jaringan otak, gangguan bicara, otot yang melemah, penurunan kemampuan berpikir, hingga berbagai kesulitan gerak dapat terjadi akibat stroke.

Laporan berjudul “Excess Body Weight and Incidence of Stroke” dalam jurnal Stroke tahun 2010 menyatakan bahwa berdasarkan 25 studi dengan sekitar 2,3 juta peserta, ditemukan hasil bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko stroke sebesar 64 persen.

4. Diabetes tipe 2

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi diabetes (pixabay.com/Tumisu)

Sekitar 8 dari 10 orang pengidap diabetes tipe 2 merupakan orang dengan berat badan berlebih (overweight). Lemak pada perut dapat menyebabkan resistansi insulin, yakni keadaan tubuh yang membuat insulin tetapi tidak dapat digunakan dengan baik untuk mengeluarkan glukosa dari darah. Karenanya, gula darah dalam tubuh dapat menjadi lebih tinggi dan akhirnya menyebabkan diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, stroke, penyakit ginjal, masalah penglihatan, dan beberapa penyakit lainnya. Sayangnya, hingga kini penyakit diabetes belum bisa disembuhkan. Fokus pengobatan adalah obat-obatan untuk mengendalikan gula darah atau terapi insulin, yang dibarengi dengan perubahan pola hidup jadi lebih sehat.

Mencapai berat badan sehat juga dapat membantu meringankan gejala diabetes dan mencegah komplikasi serius.

Baca Juga: Awas! Ini 7 Kebiasaan Buruk Saat Makan yang Menyebabkan Obesitas

5. Sleep apnea

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi sleep apnea (everydayhealth.com)

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang mengakibatkan seseorang mengalami henti napas sejenak dan beberapa kali saat tidur. Orang dengan berat badan berlebih dan obesitas memiliki risiko sleep apnea lebih tinggi, karena mereka punya lebih banyak lemak di sekitar leher yang menyebabkan saluran udara menyempit. Akibatnya, seseorang dapat mendengkur keras dan kesulitan bernapas karena terjadi henti napas selama beberapa detik secara berulang-ulang.

Kondisi sleep apnea dapat menyebabkan lelah serta berbagai masalah pada suasana hati, memori, dan jantung. Menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi jumlah lemak di leher, sehingga menurunkan pula risiko sleep apnea.

6. Hipertensi atau tekanan darah tinggi

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi alat pengukur tekanan darah (pixabay.com/stevepb)

Tubuh yang besar memiliki lebih banyak jumlah lemak dalam tubuh. Dengan demikian, lebih banyak pula oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kondisi ini memaksa jantung untuk memompa darah lebih keras ke seluruh sel tubuh. Ini dapat memberi tekanan ekstra pada dinding arteri dan kemungkinan merusaknya. Inilah yang disebut dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

7. Potensi kanker yang lebih tinggi

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi pita pink simbol kanker payudara (unsplash.com/Angiola Harry)

Melansir Eat This, Not That!, sebuah studi baru dalam jurnal PLOS Medicine yang terbit pada 29 Juli 2021 lalu menunjukkan bahwa jumlah lemak tubuh yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko kanker pada sistem pencernaan.

Menurut studi tersebut, IMT yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kanker sistem pencernaan, terutama kanker hati, perut, kerongkongan, dan pankreas.

Lemak tubuh disebut-sebut berperan dalam perkembangan kanker tertentu. Banyak orang menganggap lemak sebagai sel jinak, tetapi sebenarnya itu tidak sepenuhnya benar. Lemak dapat berperan penting dalam menjalankan fungsi inflamasi, imunitas, dan pengaturan hormon.

Sel lemak yang berlebih dapat menyebabkan berbagai proses tersebut terjadi secara berlebihan, sehingga menyebabkan sel-sel menjadi lebih sering membelah. Imbas dari pembelahan sel tersebut adalah risiko berkembangnya sel-sel kanker.

Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan risiko kanker lain seperti kanker payudara, usus besar, kantong empedu, ginjal, prostat, rahim, leher rahim, endometrium, dan ovarium.

8. Penyakit hati

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi perlemakan hati (myupchar.com)

Seseorang dengan obesitas dapat terkena penyakit hati yang disebut nonalcoholic steatohepatitis (NASH) atau juga disebut perlemakan hati (fatty liver disease). Kondisi ini merupakan terjadinya penumpukan lemak di hati yang kemudian dapat merusak organ tersebut dan menyebabkan tumbuhnya jaringan parut atau sirosis hati.

Penyakit hati berlemak biasanya tidak bergejala, tetapi bisa menyebabkan kerusakan serius, yaitu gagal hati. Seseorang lebih berisiko mengalami penyakit ini bila memiliki berat badan berlebih, terutama di usia paruh baya.

9. Batu empedu

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi sakit batu empedu (pexels.com/Kindel Media)

Cairan empedu yang tidak mengalir melalui kantong empedu seperti seharusnya dapat mengeras membentuk seperti kerikil. Biasanya kerikil tersebut terbentuk dari sebagian besar kolesterol. Itulah yang disebut sebagai batu empedu.

Obesitas dapat meningkatkan risiko batu empedu. Sebab, orang dengan obesitas cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dalam empedu. Kantong empedu yang lebih besar pada orang dengan obesitas juga dapat menyebabkan batu empedu.

Baca Juga: 5 Tips Hindari Obesitas pada Anak, Pola Makannya Harus Teratur!

10. Depresi

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi depresi (pixabay.com/Anemone123)

Orang dengan berat badan berlebih sering kali mengalami diskriminasi dan perlakuan tidak menyenangkan lain karena fisiknya. Oleh karenanya, banyak orang dengan berat badan berlebih dan obesitas rentan mengalami depresi, terlebih gangguan depresi mayor.

Perilaku seperti ejekan dan diskriminasi lain yang terus-menerus diterima dapat memicu stres dan trauma berkepanjangan. Selain itu, ini dapat menyebabkan perasaan sedih dan anggapan diri yang kurang berharga.

11. Asam urat

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi nyeri akibat asam urat (pexels.com/Kindel Media)

Menumpuknya asam urat dalam tubuh dapat membentuk kristal seperti jarum yang dapat mengakibatkan nyeri sendi. Nyeri tersebut biasanya terjadi di jempol kaki, pergelangan kaki, atau lutut.

Nyeri tersebut dapat semakin menyebar seiring berat badan dan jumlah lemak perut yang bertambah, terutama bila ada masalah gula darah dan kolesterol tinggi. Membiasakan diri untuk berolahraga dapat membantu menurunkan kadar asam urat sekaligus menurunkan berat badan.

12. Osteoartritis

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi osteoartritis di lutut (mydoctor.kaiserpermanente.org)

Timbunan lemak berlebih dapat memberi tekanan pada tulang dan persendian. Tekanan tersebut bisa memberikan tegangan berlebih dan membuat jaringan pada ujung tulang rawan menjadi aus atau kondisi yang disebut sebagai osteoartritis. Akibatnya, dapat timbul rasa sakit dan kaku pada tulang dan sendi. Banyaknya lemak tubuh juga dapat memicu lebih banyak inflamasi atau peradangan.

13. Komplikasi kehamilan

13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi hamil (pixabay.com/Marncom)

Ibu hamil dengan berat badan berlebih atau obesitas lebih berpotensi mengalami resistansi insulin, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi. Akibatnya, berbagai risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan dapat meningkat.

Dilansir Healthline, berbagai risiko tersebut meliputi:

  • Diabetes pada kehamilan (diabetes gestasional)
  • Preeklamsia
  • Membutuhkan operasi sesar
  • Menyebabkan penggumpalan darah
  • Pendarahan lebih hebat dari biasanya setelah melahirkan
  • Kelahiran prematur
  • Keguguran
  • Bayi meninggal dalam kandungan (stillbirth)
  • Kelainan otak dan sumsum tulang belakang pada bayi

Menurut suatu penelitian, lebih dari 60 persen perempuan hamil dengan IMT 40 atau lebih mengalami salah satu dari komplikasi tersebut.

Memiliki berat badan berlebih menimbulkan berbagai risiko kesehatan sehingga tidak boleh disepelekan. Mari mulai rutin berolahraga dan terapkan pola makan sehat bergizi seimbang untuk mencapai dan mempertahankan berat badan sehat, sehingga kita terlindungi dari obesitas dan berbagai bahayanya.

Baca Juga: Orang dengan Obesitas Rentan Terkena COVID-19? Ini Penjelasannya

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya