Levonorgestrel/Etinil Estradiol: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Merupakan pil KB kombinasi untuk mencegah kehamilan

Levonorgestrel/etinil estradiol atau ethinylestradiol/levonorgestrel (LNG/EE) adalah pil kontrasepsi atau yang lebih umum dikenal sebagai pil KB. Keduanya merupakan pil KB kombinasi yang mengandung hormon yang berfungsi untuk mencegah ovulasi.

Sebagai obat resep, kombinasi obat ini digunakan untuk mencegah kehamilan. Obat ini memiliki bentuk sediaan tablet utuh maupun tablet kunyah. Mari kenali lebih banyak tentang levonorgestrel/etinil estradiol di bawah ini.

1. Manfaat

Levonorgestrel/Etinil Estradiol: Manfaat, Dosis, Efek Sampingilustrasi pil KB atau kontrasepsi oral (flickr.com/Doctor4U)

Kombinasi etinil estradiol dan levonorgestrel memiliki manfaat utama guna mencegah kehamilan dengan cara menghentikan perkembangan penuh sel telur setiap bulannya.

Levonorgestrel/etinil estradiol akan menimbulkan perubahan pada lendir serviks dan lapisan rahim, membuat sperma lebih sulit mencapai rahim dan telur yang telah dibuahi lebih sulit menempel ke rahim. Dengan demikian, pembuahan atau kehamilan mampu dicegah.

Sama seperti metode kontrasepsi lainnya, kombinasi obat ini tidak 100 persen efektif mencegah kehamilan. Adapun menjalani operasi untuk menjadi mandul atau tidak berhubungan seks lebih efektif daripada mengonsumsi pil KB seperti kombinasi kedua obat ini.

Kemudian, perlu diketahui bahwa kombinasi obat ini tidak akan mencegah infeksi HIV atau penyakit menular seksual lainnya, serta tidak dapat dijadikan sebagai kontrasepsi darurat, misalnya untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tanpa kondom, dilansir Mayo Clinic.

2. Peringatan

Levonorgestrel/Etinil Estradiol: Manfaat, Dosis, Efek Sampingilustrasi pil KB etinil estradiol dan levonorgestrel (unsplash.com/Simone van der Koelen)

Sebelum menggunakan kombinasi obat ini, penting untuk mempertimbangkan berbagai peringatan risiko yang bisa ditimbulkan. Levonorgestrel/etinil estradiol dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, stroke, atau serangan jantung. Risiko ini akan makin tinggi bila pengonsumsinya punya tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, kelebihan berat badan, atau obesitas.

Merokok dam usia tua juga meningkatkan risiko pembekuan darah, stroke, atau serangan jantung. Karenanya, seseorang tidak boleh mengonsumsi pil KB kombinasi bila ia merupakan perokok dan berusia di atas 35 tahun. 

Jangan gunakan kombinasi obat ketika sedang hamil. Setelah melahirkan, konsumsi pil KB kombinasi ini juga perlu menunggu sekitar 4 minggu.

Dilansir Drugs, kamu tidak boleh minum pil KB termasuk levonorgestrel/etinil estradiol seandainya mempunyai:

  • Tekanan darah tinggi yang tidak diobati atau tidak terkontrol.
  • Penyakit jantung, yang bisa termasuk nyeri dada, penyakit arteri koroner, riwayat serangan jantung, stroke, atau pembekuan darah.
  • Peningkatan risiko pembekuan darah karena masalah jantung atau kelainan darah keturunan.
  • Masalah sirkulasi, terutama jika disebabkan oleh diabetes.
  • Riwayat kanker terkait hormon, kanker payudara, rahim, atau vagina.
  • Pendarahan vagina yang tidak biasa dan belum diperiksa oleh dokter.
  • Penyakit hati atau kanker hati.
  • Migrain parah yang mungkin disertai dengan mati rasa, kelemahan, atau perubahan penglihatan, terutama jika seseorang memiliki gejala ini dan sudah berusia lebih dari 35 tahun.
  • Riwayat penyakit kuning yang disebabkan oleh kehamilan atau pil KB.
  • Sedang mengonsumsi obat hepatitis C yang mengandung ombitasvir, paritaprevir, atau ritonavir.

3. Dosis

Levonorgestrel/Etinil Estradiol: Manfaat, Dosis, Efek Sampingilustrasi etinil estradiol dan levonorgestrel (id.bossgoo.com)

Dilansir WebMD, paket pil levonorgestrel/etinil estradiol akan berisi 28 pil dengan obat aktif. Konsumsi satu pil aktif sekali sehari selama 28 hari berturut-turut. Setelah tablet terakhir dalam paket atau kemasan lama sudah habis, mulai ambil kembali pil dari kemasan baru keesokan harinya.

Tidak boleh ada jeda antar paket. Kebanyakan perempuan tidak mengalami menstruasi yang teratur saat mengambil pengobatan ini. Pendarahan dan bercak juga mungkin dialami. Meski hal ini terjadi sekalipun, teruskan konsumsi dosismu sesuai arahan.  

Baca Juga: Lisinopril: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

4. Cara penggunaan

Levonorgestrel/Etinil Estradiol: Manfaat, Dosis, Efek Sampingilustrasi mengambil etinil estradiol dan levonorgestrel (freepik.com/jcomp)

Pil KB kombinasi ini dikonsumsi secara oral dalam bentuk tablet kunyah atau tablet utuh. Ikuti petunjuk pada kemasan untuk arahan yang lebih sesuai dan pasti. Sebaiknya, konsumsi obat pada waktu yang sama setiap harinya dan harus sesuai urutan seperti yang tertera pada kemasan.

Obat ini bisa membawa efek samping seperti mual, sehingga untuk mengurangi rasa mual tersebut obat sebaiknya dikonsumsi bersama dengan makanan.

Dilansir Cleveland Clinic, levonorgestrel/etinil estradiol dapat digunakan pada anak perempuan yang sudah mulai menstruasi. Namun, penggunaannya pada anak-anak harus dipantau oleh dokter karena perawatan khusus mungkin diperlukan.

Jangan mengonsumsi obat dengan dosis yang lebih banyak atau lebih sering yang diarahkan, dan jangan berbagi obat ini dengan orang lain.

5. Overdosis, dosis yang terlewat, dan penyimpanan obat

Levonorgestrel/Etinil Estradiol: Manfaat, Dosis, Efek Sampingilustrasi mual, gejala overdosis etinil estradiol dan levonorgestrel (steadyhealth.com)

Overdosis levonorgestrel/etinil estradiol bisa menunjukkan gejala seperti mual atau juga pendarahan pada vagina. Gejala overdosis bisa menjadi parah dan membutuhkan penanganan medis dengan segera.

Melewatkan satu dosis levonorgestrel/etinil estradiol dapat meningkatkan risiko terjadi kehamilan. Seandainya ada dosis yang terlewat, minumlah dua pil pada hari berikutnya. Kemudian, kembalilah minum satu pil per hari untuk seterusnya.

Seumpama kamu melewatkan dua dosis berturut-turut. Minumlah dua pil per hari selama dua hari berturut-turut dan kembali minum satu pil per hari untuk sisa paket. Akan tetapi, sebaiknya gunakan alat kontrasepsi cadangan, seperti kondom, setidaknya selama 7 hari setelah dosis yang yang terlewat.

Namun, jika kamu sudah melewatkan tiga dosis berturut-turut, jangan konsumsi dosis yang terlewat. Lanjutkan saja konsumsi satu pil setiap harinya sesuai jadwal. Buang pil yang terlewat dalam kemasan.

Melewatkan tiga dosis berturut-turut mungkin akan mengakibatkan pendarahan atau bercak. Selanjutnya, gunakan alat kontrasepsi cadangan setidaknya selama 7 hari setelah dosis yang terlewat, mengutip Michigan Medicine.

Pil harus disimpan dalam suhu ruangan yang jauh dari cahaya dan kelembapan. Jauhkan obat dari anak-anak dan hewan peliharaan, serta jangan menyimpan obat di kamar mandi. Buang produk dengan benar bila sudah kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan.

6. Interaksi obat

Levonorgestrel/Etinil Estradiol: Manfaat, Dosis, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Levonorgestrel/etinil estradiol dapat menyebabkan interaksi bila dikonsumsi dengan beberapa obat lain. Interaksinya dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. 

Sejumlah obat yang dapat berinteraksi dengan levonorgestrel/etinil estradiol antara lain:

  • Penghambat aromatase seperti anastrozole dan exemestane
  • Ospemifene
  • Tamoxifen
  • Tizanidine
  • Asam traneksamat
  • Produk kombinasi tertentu yang digunakan untuk mengobati hepatitis C kronis seperti ombitasvir, paritaprevir, ritonavir, dengan atau tanpa dasabuvir

Selain itu, beberapa obat dapat efek pencegah kehamilan tidak bekerja dengan baik, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan. Ini termasuk obat:

  • Griseofulvin
  • Modafinil
  • Rifamycins seperti rifampin dan rifabutin
  • Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kejang seperti barbiturat, karbamazepin, felbamat, fenitoin, primidon, dan topiramat
  • Obat HIV, seperti nelfinavir, nevirapin, dan ritonavir

7. Efek samping

Levonorgestrel/Etinil Estradiol: Manfaat, Dosis, Efek Sampingilustrasi pusing karena efek samping etinil estradiol dan levonorgestrel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada berbagai efek samping dari levonorgestrel/etinil estradiol yang harus diperiksakan ke dokter segera mungkin, termasuk:

  • Batuk darah
  • Perubahan yang terjadi pada jaringan payudara
  • Perubahan pendarahan vagina selama periode menstruasi atau di antara periode menstruasi
  • Pusing atau pingsan
  • Sakit dada
  • Sakit kepala atau migrain
  • Sakit kaki, lengan, atau selangkangan
  • Sakit kepala yang parah atau tiba-tiba
  • Sakit perut yang parah
  • Sesak napas mendadak
  • Muntah
  • Menguningnya mata atau kulit
  • Tiba-tiba kehilangan koordinasi, terutama di satu sisi tubuh
  • Kelemahan atau mati rasa di lengan atau kaki, terutama di satu sisi tubuh Masalah bicara
  • Gejala infeksi vagina seperti gatal, iritasi, atau keputihan yang tidak biasa
  • Nyeri tekan di perut bagian atas

Terdapat juga efek samping yang tidak memerlukan perhatian medis kecuali bila berkelanjutan atau mengganggu, seperti:

  • Pendarahan dan bercak yang berlanjut di luar tiga siklus awal pil
  • Payudara yang menjadi lembut
  • Perubahan suasana hati, kecemasan, depresi, frustrasi, kemarahan, atau ledakan emosi
  • Peningkatan kepekaan terhadap sinar matahari atau sinar ultraviolet
  • Mual
  • Ruam kulit, jerawat, atau bintik-bintik cokelat pada kulit
  • Penambahan sedikit berat badan

Pil KB kombinasi seperti levonorgestrel/etinil estradiol punya efektivitas yang tergolong tinggi dalam mencegah kehamilan bila dikonsumsi dengan benar. Meski begitu, untuk menggunakan jenis kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan, baiknya konsultasikan ke dokter mengenai pilihan yang paling tepat.

Baca Juga: Abciximab: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya