Fluoxetine: Manfaat, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Jenis antidepresan untuk mengatasi masalah mental

Intinya Sih...

  • Fluoxetine adalah obat yang umum diresepkan untuk pengobatan beberapa kondisi kejiwaan
  • Antidepresan ini termasuk ke dalam kelompok obat selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
  • Fluoxetine bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas serotonin di otak.

Fluoxetine adalah obat resep yang banyak digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan terkait mental seperti depresi dan lainnya. Antidepresan ini termasuk ke dalam kelompok selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).

Fluoxetine hanya bisa diperoleh dengan resep dokter dan tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, atau bentuk cair seperti sirop.

1. Manfaat

Dirangkum dari Verywell Health, fluoxetine umum diresepkan untuk pengobatan beberapa kondisi kejiwaan seperti:

  • Gangguan depresi mayor: Untuk orang dewasa dan anak-anak usia 8 tahun ke atas.
  • Gangguan obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD): Untuk orang dewasa dan anak-anak usia 7 tahun ke atas.
  • Bulimia nervosa: Untuk orang usia 18 tahun ke atas.
  • Gangguan panik: Untuk orang usia 18 tahun ke atas.

Fluoxetine bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas serotonin di otak. Serotonin adalah neurotransmiter yang memengaruhi suasana hati, kecemasan, dan berbagai fungsi lain.

Fluoxetine juga dapat digunakan sebagai bagian dari pengobatan gangguan disforik pramenstruasi atau premenstrual dysphoric disorder (PMDD).

Penggunaannya bersama dengan olanzapine juga bisa mengobati depresi yang diakibatkan oleh gangguan bipolar.

2. Peringatan

Fluoxetine: Manfaat, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat fluoxetine (flickr.com/David Jackmanson)

Sebelum mengonsumsi fluoxetine, pasien dan keluarga pasien harus berhati-hati terhadap pemikiran terkait bunuh diri atau depresi yang mungkin muncul atau memburuk.

Waspadai pula perubahan perasaan yang tiba-tiba seperti cemas, sangat gelisah, panik, mudah tersinggung, agresif, impulsif, terlalu bersemangat, hiperaktif, atau tidak bisa tidur.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama pada masa awal pengobatan atau setelah dilakukan perubahan dosis, segera hubungi dokter.

Rasa kantuk atau pusing bisa juga dialami sebagai efek samping. Jadi, jangan mengemudi, mengoperasikan mesin atau peralatan berat tertentu, atau melakukan kegiatan lain yang butuh kewaspadaan mental tingkat tinggi selama mengonsumsi obat ini.

Jangan berdiri atau duduk dengan cepat, terutama bila pengonsumsinya sudah berusia lanjut.

Hindari juga minuman beralkohol karena ini bisa mengganggu efek obat.

Mengonsumsi fluoxetine bisa memengaruhi kadar gula darah. Pasien diabetes harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar penggunaan obat ini lebih aman.

Setidaknya diperlukan beberapa minggu sampai efek maksimal dari obat ini dapat terlihat dan terasa, sehingga pemeriksaan rutin untuk memeriksa kemajuan perlu dilakukan.

Dilansir Cleveland Clinic, penting untuk memberi tahu dokter jika kamu memiliki atau sedang mengalami:

  • Gangguan bipolar atau memiliki riwayat keluarga gangguan bipolar.
  • Gangguan pendarahan.
  • Glaukoma.
  • Penyakit jantung.
  • Penyakit hati.
  • Kadar natrium yang rendah dalam darah.
  • Kejang.
  • Pikiran, rencana, atau upaya bunuh diri; percobaan bunuh diri sebelumnya oleh kamu atau anggota keluarga.
  • Menggunakan obat seperti carbex, eldepryl, marplan, nardil, dan parnate.
  • Mengonsumsi obat untuk mengobati atau mencegah pembekuan darah.
  • Penyakit tiroid
  • Reaksi yang tidak biasa atau alergi terhadap fluoxetine, obat-obatan lain, makanan, pewarna, atau pengawet.
  • Hamil atau mencoba untuk hamil.
  • Menyusui.

Baca Juga: Obat SNRI: Cara Kerja, Manfaat, dan Efek Samping

3. Dosis

Dosis obat bisa berbeda-beda untuk setiap kondisi kesehatan yang ingin ditangani. Tanyakan kepada dokter untuk dosis rincinya. Menurut Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM RI, dosis umumnya adalah:

  • Depresi: 20 miligram per harinya (mg/hari).
  • Bulimia nervosa: 60 mg/hari.
  • OCD: Dosis awal adalah 20 mg/hari, kemudian bisa dinaikkan bila dalam beberapa minggu setelah perawatan tidak ada respons positif. Dosis bisa ditingkatkan hingga maksimal 60 mg/hari.

Baca Juga: Prednisone: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, dan Efek Samping

4. Cara penggunaan

Fluoxetine: Manfaat, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi mengonsumsi obat (pexels.com/Ron Lach)

Agar mendapat manfaat maksimal dari fluoxetine, ikuti arahan dokter untuk aturan konsumsi obat ini. Jangan mengonsumsinya lebih dari dosis yang disarankan.

Pemberian obat biasanya akan disertai panduan dan penting untuk membaca keterangan di kemasan obat sebelum mulai mengonsumsinya. Bila ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter yang meresepkan.

Fluoxetine bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Sebagian kondisi kesehatan yang ingin ditangani bisa memerlukan waktu sekitar satu bulan atau lebih sebelum efeknya dapat dirasakan. Seumpama kamu merasa obat ini tidak bekerja dengan baik, segera beri tahu dokter.

Untuk obat sediaan cair, kocok botol terlebih dulu, lalu tuangkan ke sendok takar atau oral syringe dan pastikan dosisnya tepat. Jangan menakarnya dengan sendok dapur karena dosisnya bisa menjadi tidak tepat.

5. Overdosis, dosis yang terlewat, dan penyimpanan

Overdosis fluoxetine mungkin menimbulkan gejala detak jantung yang cepat atau tidak teratur, pusing yang parah, atau bisa sampai pingsan. Bila sampai pingsan atau kesulitan bernapas, segera ke rumah sakit.

Apabila ada satu dosis yang terlewat, beri tahu dokter atau apoteker agar bisa segera dibuatkan jadwal pemberian dosis yang baru. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat, mengutip dari WebMD.

Simpan obat pada suhu ruangan yang jauh dari cahaya dan kelembapan. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan. Jangan menyimpan obat di kamar mandi dan jangan buang obat ke toilet atau saluran pembuangan. Buang produk dengan benar bila obat sudah kedaluwarsa atau tidak lagi digunakan.

6. Interaksi obat

Fluoxetine: Manfaat, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (pexels.com/freestocks.org)

Fluoxetine dapat menimbulkan efek samping seperti masalah jantung yang serius, dan risiko ini lebih tinggi bila kamu juga mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat untuk infeksi, asma, masalah jantung, tekanan darah tinggi, depresi, penyakit mental, kanker, malaria, atau HIV. 

Selain itu, penggunaan fluoxetine dengan sejumlah obat akan memperburuk efek kantuk. Beberapa obat tersebut dapat termasuk opioid, pil tidur, pelemas otot, atau obat untuk kecemasan atau kejang.

Menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) bersama dengan fluoxetine mungkin menyebabkan kamu menjadi mudah memar atau berdarah, dilansir Drugs.

Beberapa obat atau suplemen yang dapat berinteraksi dengan fluoxetine bisa mencakup:

  • Antidepresan lain.
  • St. John's Wort.
  • Triptofan.
  • Pengencer darah seperti warfarin, Coumadin, dan Jantoven.
  • Obat untuk mengobati kecemasan, gangguan mood, gangguan pikiran, atau penyakit mental seperti amitriptyline, buspirone, desipramine, lithium, nortriptyline, dan lain-lain.
  • Obat ADHD atau narkolepsi seperti Adderall, Concerta, Ritalin, Vyvanse, Zenzedi, dan lainnya.
  • Obat migrain seperti rizatriptan, sumatriptan, zolmitriptan, dan lain-lain.
  • Obat nyeri narkotika seperti fentanil atau tramadol.

Menurut RxList, fluoxetine memiliki setidaknya interaksi serius dengan 101 obat yang berbeda, interaksi moderat atau sedang dengan 235 obat, dan interaksi ringan dengan 43 obat yang berbeda.

Beri tahu dokter atau apoteker terkait semua obat resep, obat bebas, vitamin, dan produk herbal lain yang kamu konsumsi sebelum mulai menggunakan fluoxetine, sehingga dokter dapat mempertimbangkan potensi interaksi obat.

7. Efek samping

Sejumlah efek samping fluoxetine yang umum adalah:

  • Mengantuk.
  • Sakit kepala atau pusing.
  • Sakit dada.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Insomnia.
  • Getaran atau tremor.
  • Kehilangan selera makan.
  • Nafsu makan meningkat.
  • Kecemasan.
  • Kelemahan fisik yang tidak normal.
  • Diare.
  • Rasa gugup.
  • Mulut kering.
  • Sulit bernapas.
  • Berkeringat.
  • Libido menurun.
  • Indra perasa menjadi tidak normal.
  • Agitasi.
  • Panas dingin.
  • Kebingungan.
  • Sakit telinga.
  • Telinga berdenging (tinitus).
  • Tekanan darah tinggi.
  • Gangguan tidur.
  • Frekuensi kencing meningkat.
  • Penambahan berat badan.
  • Detak jantung tidak teratur (palpitasi).
  • Kadar glukosa darah abnormal pada penderita diabetes melitus.

Ada pula efek samping yang langka, yakni risiko kejang saat menjalani terapi electroconvulsive.

Mengatasi masalah kesehatan mental seperti depresi dan kondisi lainnya tidaklah mudah. Pengobatan dengan fluoxetine sesuai saran dokter mungkin bisa membantu. Meski bisa sekalipun, efek obat ini membutuhkan waktu yang lama untuk bekerja.

Bila ada pertanyaan seputar penggunaan, dosis, interaksi, efek samping, dan keamanan tentang obat ini, jangan ragu untuk menanyakannya ke dokter atau apoteker.

Baca Juga: Bagaimana Kekurangan Vitamin D Menyebabkan Depresi?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya