Mimpi Buruk: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasi

Mimpi buruk sering dialami anak berusia 3 sampai 6 tahun

Apakah kamu sering mengalami mimpi buruk?

Mimpi adalah salah satu fenomena tidur yang paling misterius dan rumit untuk dijelaskan. Mimpi bisa mengandung kebahagiaan, tetapi di sisi lain mimpi juga bisa menakutkan, mengancam, atau bikin stres, dan inilah yang disebut dengan mimpi buruk atau nightmare.

Mimpi buruk normal dialami sesekali. Namun, jika terjadi berulang, mengganggu tidur, serta berdampak negatif pada kehidupan, maka ini sudah termasuk ke dalam gangguan mimpi buruk atau nightmare disorder.

1. Apa itu mimpi buruk?

Mimpi Buruk: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi mimpi buruk (sleepfoundation.org)

Mimpi buruk adalah mimpi mengganggu yang terkait dengan perasaan negatif, seperti kecemasan atau ketakutan, yang bisa membangunkan seseorang dari tidur.

Mengutip WebMD, seseorang mungkin mengalami mimpi tentang situasi yang menakutkan dan mungkin melibatkan tema, gambar, atau sosok yang mengganggu seperti monster, hantu, binatang menakutkan, atau orang jahat. Sementara itu, Sleep Foundation mendefinisikan mimpi buruk sebagai mimpi yang jelas tervisualisasi dan mungkin mengancam, menjengkelkan, aneh, atau mengganggu.

Mimpi buruk kerap terjadi selama fase tidur gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM). Pada umumnya, orang yang terbangun dari mimpi buruk mampu mengingat isi mimpinya, sehingga wajar orang tersebut menjadi kesal atau cemas setelah terbangun dari mimpi buruk.

Kebanyakan orang mengalami mimpi buruk cuma sesekali. Namun, beberapa orang bisa mengalami gangguan mimpi buruk. Kondisi ini terjadi bila seseorang sering mengalami mimpi buruk yang mengganggu tidur, suasana hati, atau aktivitas pada siang hari. Gangguan tidur ini juga dikenal dengan sebutan parasomnia. Tidak perlu terlalu khawatir, sebab parasomnia cukup jarang terjadi. Orang yang hanya sesekali saja mengalami mimpi buruk biasanya tidak mengalami gangguan mimpi buruk.

2. Gejala

Mimpi Buruk: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi terbangun dari mimpi buruk (studyfinds.org)

Mimpi buruk lebih mungkin dialami di paruh kedua fase tidur dan bisa terjadi beberapa kali dalam semalam. Episode mimpi buruk biasanya singkat, tetapi dapat membuat seseorang terbangun dan sulit tidur kembali. Dilansir Mayo Clinic, mimpi buruk ditandai dengan:

  • Mimpi tampak jelas dan nyata dan sangat menjengkelkan.
  • Alur cerita mimpi biasanya terkait dengan ancaman terhadap keselamatan atau kelangsungan hidup, tetapi bisa juga memiliki tema lain yang mengganggu.
  • Mimpimu membangunkanmu.
  • Kamu merasa takut, cemas, marah, sedih atau jijik sebagai akibat dari mimpi.
  • Kamu merasa berkeringat atau memiliki detak jantung yang berdebar saat di tempat tidur.
  • Kamu dapat berpikir jernih saat bangun dan dapat mengingat detail mimpi.
  • Mimpi tersebut membuatmu sulit tidur kembali.

Perlu diketahui, mimpi buruk akan dianggap sebagai gangguan jika:

  • Frekuensinya sering.
  • Gangguan yang terjadi di siang hari, seperti gangguan kecemasan, ketakutan terus-menerus, atau kecemasan akan mengalami mimpi buruk kembali.
  • Masalah dengan konsentrasi atau memori, atau tidak mampu berhenti memikirkan gambaran buruk dari mimpimu.
  • Rasa kantuk, kelelahan, atau energi yang rendah di siang hari karena mimpi buruk
  • Mimpi buruk mengganggu kinerja di sekolah, situasi sosial, atau pekerjaan.
  • Masalah perilaku yang berhubungan dengan waktu tidur atau ketakutan akan kegelapan.

3. Penyebab dan faktor risiko

Mimpi Buruk: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi stres memicu mimpi buruk (news.uthscsa.edu)

Hingga kini, penyebab pasti dari mimpi buruk tidak diketahui. Meski begitu, mimpi buruk bisa jadi dipicu oleh berbagai faktor yang dikutip Drugs dapat termasuk:

  • Stres atau kecemasan: tekanan kehidupan sehari-hari dapat memicu mimpi buruk, misalnya masalah di rumah atau sekolah, pindah rumah, kehilangan orang yang dicintai, dan lain sebagainya.
  • Trauma: mimpi buruk acapkali terjadi setelah pengidap alami kecelakaan, cedera, pelecehan fisik atau seksual, atau peristiwa traumatis lainnya. Mimpi buruk juga sering dialami orang yang memiliki gangguan stres pascatrauma (PTSD).
  • Kurang tidur: waktu tidur dan bangun yang tidak teratur, perubahan jadwal tidur yang mengurangi durasi tidur, atau insomnia berpotensi meningkatkan risiko mimpi buruk.
  • Obat-obatan: berbagai obat termasuk antidepresan tertentu, obat tekanan darah, beta blocker, obat untuk penyakit Parkinson, atau obat untuk membantu berhenti merokok bisa memicu mimpi buruk.
  • Penyalahgunaan zat: mengonsumsi alkohol dan penggunaan narkoba juga dapat memicu mimpi buruk.
  • Gangguan lainnya: depresi serta gangguan mental lain juga terkait dengan mimpi buruk. Demikian pula beberapa kondisi medis seperti penyakit jantung atau kanker.
  • Buku dan film menakutkan: sebagian orang mungkin mengalami mimpi buruk setelah membaca atau menonton film yang menakutkan.

Baca Juga: Kina: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

4. Prevalensi mimpi buruk

Mimpi Buruk: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, KomplikasiMimpi buruk yang berdampak pada hari-harimu harus segera diatasi. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurut American Academy of Sleep Medicine, mimpi buruk bisa terjadi pada siapa saja, tetapi parasomnia atau gangguan mimpi buruk relatif jarang terjadi. Diperkirakan bahwa terdapat sekitar 2 hingga 8 persen orang alami mimpi buruk yang menyebabkan masalah tidur.

Kebanyakan mimpi buruk terjadi pada usia kanak-kanak, terutama usia 3 sampai 6 tahun. Sekitar 50 persen anak kecil mengalami mimpi buruk parah yang membuat mereka membangunkan orang tua mereka.

Mimpi buruk pada anak biasanya akan berkurang seiring waktu setelah usia 10 tahun. Beberapa anak mungkin terus mengalami mimpi buruk hingga remaja bahkan hingga dewasa. Anak juga mungkin mengalami masalah mimpi buruk seumur hidupnya.

Pada orang dewasa, setidaknya 50 hingga 85 persen melaporkan mengalami mimpi buruk sesekali. Frekuensinya relatif berkurang dan menjadi tidak intens seiring bertambahnya usia. Perempuan lebih sering melaporkan mimpi buruk dibanding laki-laki.

5. Kapan harus ke dokter?

Mimpi Buruk: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi tidur dan mimpi buruk (pexels.com/John-Mark Smith)

Sejumlah orang mungkin merasa kesulitan untuk menentukan kapan mimpi buruk mereka harus mendapatkan perhatian medis. Sebaiknya kamu berkonsultasi ke dokter seandainya:

  • Mimpi buruk terjadi lebih dari sekali dalam seminggu
  • Mimpi buruk memengaruhi tidur, suasana hati, dan/atau aktivitas harian
  • Mimpi buruk dimulai pada saat yang sama ketika memulai pengobatan baru

6. Diagnosis

Mimpi Buruk: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi konsultasi (pexels.com/Alex Green)

Ketika mimpi buruk sudah sangat mengganggu, periksakanlah dirimu ke dokter. Untuk melakukan diagnosis, dokter perlu mengetahui kapan kamu mengalami mimpi buruk, seberapa sering frekuensinya, dan apa isi mimpi buruk tersebut. Riwayat medis lengkap serta daftar penggunaan obat dapat mempermudah dokter membuat diagnosis.

Dokter mungkin akan meminta pasien membuat buku harian tidur selama dua minggu. Ini dapat membantu dokter melihat pola tidur pasien dan memberi petunjuk mengenai penyebab masalah dan bagaimana cara memperbaikinya.

Dalam sebagian besar kasus, pasien sebetulnya tidak memerlukan tes apa pun untuk diagnosis mimpi buruk, kecuali jika kualitas tidur sudah pada taraf mengganggu dan dokter mencurigai adanya masalah yang mendasarinya. Dokter mungkin menyarankan studi tidur atau merujuk pasien ke spesialis tidur, mengutip Sleep Foundation.

7. Pengobatan

Mimpi Buruk: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi obat tidur (health.clevelandclinic.org)

Mimpi buruk biasanya tidak memerlukan perawatan, kecuali bila ada masalah medis atau mental yang mendasarinya. Semisal mimpi buruk timbul akibat PTSD, dokter bisa meresepkan obat tekanan darah prasozin. Dalam kasus yang jarang, obat untuk gangguan tidur mungkin disarankan.

Dokter dapat merekomendasikan konseling atau teknik pengurangan stres sekiranya salah satu dari kondisi berikut memicu mimpi buruk:

  • Kecemasan
  • Depresi
  • Stres

8. Potensi komplikasi

Mimpi Buruk: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi mengantuk saat mengemudi (rand.org)

Gangguan mimpi buruk berpotensi menyebabkan komplikasi seperti:

  • Rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari. Hal ini akan mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan dengan aktivitas sehari-hari, seperti mengemudi dan berkonsentrasi.
  • Masalah dengan suasana hati seperti depresi atau kecemasan yang timbul dari mimpi yang terus mengganggu.
  • Timbul rasa enggan atau penolakan untuk tidur karena takut akan mengalami mimpi buruk lagi.
  • Pikiran atau upaya bunuh diri.

Mimpi buruk normal dialami sesekali, intensitasnya bisa jarang ataupun sering. Ketika mimpi buruk sudah mengganggu dan cenderung sering terjadi, ini bisa jadi merupakan gangguan mimpi buruk. Namun, tidak perlu terlalu khawatir, sebab gangguan mimpi buruk relatif jarang terjadi.

Bila mimpi buruk yang kamu alami sudah berdampak secara negatif terhadap aktivitas atau kualitas hidup, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Kleptomania: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasi

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya