ilustrasi estradiol transdermal ditempelkan di kulit area perut (invitra.com)
Ikuti informasi dari dokter dan/atau dari kemasan obat untuk panduan penggunaan estradiol karena obat ini punya berbagai jenis yang penggunaannya berbeda pula. Jangan mengambil estradiol dengan dosis yang lebih besar atau lebih sering dari yang seharusnya.
Khusus untuk estradiol injeksi atau yang disuntikkan, buanglah jarum dan alat suntik ke dalam wadah benda tajam setelah penggunaan dan jangan membuang jarum bekas ke tempat sampah.
Sementara itu, dalam bentuk semprotan, hindari api atau asap sampai semprotan yang diaplikasikan kering. Kemudian, jangan mengoleskan losion atau tabir surya di area semprotan setidaknya selama satu jam.
Dilansir Drugs, estradiol dapat meningkatkan risiko kanker rahim. Guna menurunkan risiko ini, dokter mungkin meresepkan progestin. Selain itu, penting untuk segera melaporkan setiap perdarahan vagina yang tidak biasa kepada dokter.
Dokter harus memeriksa kemajuan pasien secara teratur setiap 3 sampai 6 bulan untuk menentukan apakah perawatan estradiol harus dilanjutkan atau tidak. Setiap bulannya, orang yang menggunakan estradiol harus memeriksa apakah terdapat benjolan di payudara dan baiknya melakukan mamografi setiap tahun.