5 Fakta Penyakit Pneumonia, Penyebab Kematian Tertinggi pada Balita

Gejala pneumonia pada anak dan orang dewasa berbeda. Pada anak, biasanya mereka akan mengalami sesak di bagian dada, sulit bernafas, dan kadang bibir serta kukunya berwarna biru atau abu-abu. Pada orang dewasa, biasanya badan akan terasa menggigil, diare, muntah, dan kembung.

Pneumonia terjadi karena adanya beberapa virus, seperti Haemophilus influenza, Streptococus pneumoniane, atau bisa juga akibat komplikasi pada virus flu dan virus pada penyakit pernafasan lain. Itu sebabnya, seseorang yang mengidap asma juga memiliki kemungkinan besar terserang pneumonia.

Ibu hamil rentan terserang berbagai virus karena daya tahan tubuhnya melemah akibat perubahan hormon. Jadi, saat hamil, waspadalah ketika mengalami flu dan batuk biasa yang disertai radang tenggorokan. Itu karena gejala awal pneumonia seperti itu sering dianggap remeh.

Inilah satu penyebab mengapa penyakit ini banyak menyerang balita. Dilansir dari New York Post, menurut jurnal European Respiratory penyebaran bakteri terjadi antara hidung dan tangan. Biasanya anak-anak tidak memperhatikan kebersihan tangan sebelum mengupil.

Hal tersebut juga berlaku pada orang dewasa dan orang tua yang berusia lanjut. Kebersihan tangan memang perlu dijaga, terutama saat hendak makan atau setelah bepergian.

Sikat gigi sesudah sarapan dan sebelum tidur memang wajib dilakukan. Tujuannya tidak hanya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, melainkan juga menjaga kesehatan organ tubuh lainnya, seperti paru-paru.

Dilansir dari laman Bustle, jika mulut mengandung banyak kuman dan bakteri, kuman patogen yang masuk lewat mulut menuju ke paru-paru. Itu sebabnya seseorang bisa mengalami penyakit pneumonia.

Itulah beberapa fakta mengenai penyakit pneumonia atau paru-paru basah. Bagi kamu yang mengalami batuk dan flu dalam jangka waktu yang lama, jangan remehkan, ya. Segera ke dokter jika kamu atau keluargamu terserang pneumonia.