Pada Rabu (8/2/2023), Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan insiden penularan virus H5N1 atau yang umum disebut "flu burung" ke satwa mamalia. Dalam rapat tersebut, Dirjen WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa flu burung telah menginfeksi cerpelai, berang-berang, hingga singa laut.
"H5N1 telah menyebar luas di burung liar dan unggas selama 25 tahun. Namun, penularan ke hewan mamalia baru-baru ini harus dipantau dengan saksama," kata Tedros dalam rapat daring tersebut.
Muncul pertama kali pada 1996, Tedros mengatakan bahwa risiko penularan H5N1 terhadap manusia (yang juga adalah makhluk mamalia) masih rendah. Akan tetapi, ia ingin kita tetap waspada dengan menghindari satwa yang terkena flu burung dan memastikan bahwa antivirus serta vaksin H5N1 bisa tersedia.
Perlu dicatat bahwa infeksi H5N1 pada manusia tidak mustahil, pertama kali tercatat pada tahun 1997 di Hong Kong. Jadi, apa yang perlu kita tahu tentang flu burung agar tetap waspada?