ilustrasi berhenti merokok (pixabay.com/HansMartinPaul)
Penyakit arteri perifer terjadi ketika pembuluh darah menjadi lebih sempit dan aliran darah ke kaki dan tangan berkurang. Sel dan jaringan di dalam tubuh menjadi kekurangan oksigen ketika aliran darah berkurang.
Dalam kasus ekstrem, anggota tubuh yang terinfeksi terpaksa harus diamputasi. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, merokok adalah faktor risiko penyebab penyakit arteri perifer.
Bahan kimia dalam asap rokok menyebabkan sel-sel yang melapisi pembuluh darah
menjadi bengkak dan meradang. Ini bisa mempersempit pembuluh darah dan bisa
menyebabkan banyak kondisi kardiovaskular.
Rokok juga mengandung karbon monoksida dan nikotin. Nikotin dalam rokok memiliki dampak sebagai stimulan, yaitu mengeluarkan simpanan lemak dan kolesterol ke dalam darah. Selain merusak pembuluh darah, ini juga mempercepat terbentuknya plak kolesterol dalam pembuluh darah.
Jika plak sampai pecah, maka dapat menyumbat pembuluh darah koroner dan berakibat serangan jantung. Rokok akan mempercepat proses pengerasan dan penyempitan pada arteri hingga dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan terjadinya penggumpalan darah sebesar dua sampai empat kali lebih tinggi.
Ketika terjadi penyumbatan dalam pembuluh darah arteri, maka jaringan tidak bisa memperoleh suplai oksigen dan nutrisi, sehingga jaringan dan sel dapat mati dalam hitungan menit. Seluruh pembuluh darah arteri rentan terhadap efek yang dapat ditimbulkan oleh rokok seperti penyempitan pembuluh darah hingga risiko penyumbatan.
Merokok adalah penyebab utama pada banyak kejadian kasus gangguan pada pembuluh darah arteri yang berada di perifer. Gangguan arteri perifer sendiri merupakan penyempitan pada pembuluh darah arteri yang membawa darah menuju otot-otot pada tungkai dan lengan.
Ketika terjadi gangguan arteri perifer, maka pasien dengan riwayat merokok akan cenderung lebih sering mengalami nyeri pada tungkai dan kaki saat berjalan, terjadi luka yang mengalami infeksi hingga terbentuk gangren yang dapat memerlukan amputasi dan kesulitan dalam melakukan pengobatan terhadap penyakit tersebut.
Mengingat penyakit arteri perifer dapat menyebabkan komplikasi, segera pergi dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Ada dua tujuan utama pengobatan untuk penyakit arteri perifer. Pertama adalah mengatasi gejalanya sehingga dapat beraktivitas normal dan menghentikan perkembangan aterosklerosis di seluruh tubuh. Tujuannya untuk mencegah komplikasi seperti stroke dan serangan jantung.
Beberapa faktor risiko penyakit arteri perifer bisa dicegah atau diminimalkan. Dokter akan menyarankan gaya hidup yang sehat buat jantung dan mengelola kondisi yang dapat menyebabkan penyakit arteri perifer.
Gaya hidup yang sehat untuk jantung meliputi tidak merokok atau berhenti merokok, memilih pola makan sehat, seperti diet DASH, aktif secara fisik, jaga berat badan tetap sehat, dan mengelola stres dengan baik. Selain itu, ikuti saran dokter mengenai mencegah dan mengobati kondisi yang meningkatkan risiko penyakit arteri perifer, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.