Ketidakseimbangan hormon steroid seperti testosteron, estrogen, progesteron, dan hormon adrenal dapat menjadi sumber masalah berbagai keluhan pada perempuan, laki-laki, hingga anak-anak.
Namun, para pakar menilai bahwa banyak kasus gangguan hormon luput terdiagnosis karena metode pemeriksaan standar belum mampu mendeteksi kadar hormon yang sangat kecil. Ini khususnya terjadi pada perempuan dan anak yang memiliki fluktuasi hormonal lebih kompleks.
Padahal, hormon steroid berperan penting dalam mengatur metabolisme, energi, hingga respons stres. Ketidakseimbangannya bisa memicu gejala seperti jerawat tak kunjung membaik, menstruasi tidak teratur, infertilitas, hingga kondisi serius seperti hiperplasia adrenal kongenital/congenital adrenal hyperplasia (CAH).
Sayangnya, berbagai keluhan tersebut masih kerap dianggap sepele atau tidak dikaitkan dengan gangguan hormonal, sehingga diagnosis menjadi terlambat dan penanganan tidak optimal.
