Meski makhluk sosial, manusia juga merupakan individu yang harus punya kemampuan secara independen, baik dalam pekerjaan atau aktivitas lainnya. Saat masih kecil, wajar kalau kita butuh bantuan orang lain. Ketika beranjak dewasa, kita dituntut untuk mandiri, terutama dalam mengambil keputusan dan menghadapi masalah.
Bukan berarti butuh bantuan orang lain itu salah. Namun, ada orang-orang yang selalu menggantungkan segala urusannya kepada orang lain, membuatnya tak mampu untuk menyelesaikannya sendiri. Kondisi ini merupakan tanda gangguan kepribadian dependen atau dependent personality disorder.
Berdasarkan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM-5) yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association, gangguan kepribadian dependen masuk dalam klaster C, bersama dengan gangguan kepribadian menghindar (avoidant personality disorder atau APD) dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Apakah kamu merasa terlalu bergantung atau mengandalkan orang lain? Yuk, kenali lebih jauh tentang gangguan kepribadian dependen lewat ulasan di bawah ini.
