Alkisah, seorang perempuan pingsan di rumah. Kemudian, pihak keluarga melarikannya ke rumah sakit. Perempuan tersebut menunjukkan indikasi lumpuh dan mati rasa di sisi kanan tubuhnya. Namun, setelah diperiksa, refleksnya normal dan sensasi yang dirasakan bukan termasuk pola stroke. Setelah diperiksa, ternyata kelumpuhan dan mati rasa yang dialami pasien berakar dari pertengkaran suami dan anaknya yang ia saksikan di rumah.
Dalam dunia medis, kondisi yang digambarkan di atas dikenal sebagai gangguan konversi atau gangguan neurologis fungsional. Kondisi tersebut menampilkan bentuk gejala sistem saraf (neurologis) yang tidak dapat dijelaskan hubungannya dengan penyakit neurologis atau kondisi medis lain. Menariknya, gejala yang ditunjukkan nyata adanya dan menyebabkan tekanan atau masalah yang signifikan.
Para peneliti meyakini jika gangguan konversi terjadi akibat situasi stres atau trauma yang berimbas pada fisik penderita. Seseorang yang mengalami gangguan konversi cenderung tidak mampu mengontrol respons fisik yang melibatkan indra atau kendali motorik.
Simak terus ulasan berikut, untuk memahami lebih jelas mengenai gangguan konversi.