ilustrasi luka dibalut plester (unsplash.com/Diana Polekhina)
Dilansir Healthline, bila kamu punya diabetes, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memulihkan luka.
1. Kadar gula darah tinggi
Bila kadar gula darah di atas normal, hal tersebut bisa:
- Mencegah nutrisi dan oksigen memberi energi pada sel
- Mencegah sistem kekebalan berfungsi secara efisien
- Meningkatkan peradangan di sel-sel tubuh
- Efek ini memperlambat penyembuhan luka
2. Neuropati
Neuropati perifer dapat terjadi karena kadar gula darah yang secara konsisten lebih tinggi dari biasanya. Seiring waktu, kerusakan terjadi pada saraf dan pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan area yang terkena kehilangan sensasi.
Neuropati sangat umum terjadi pada tangan dan kaki. Ketika itu terjadi, kamu mungkin tidak dapat merasakan adanya luka. Inilah salah satu alasan utama mengapa luka kaki cenderung lebih sering terjadi pada penderita diabetes.
3. Sirkulasi yang buruk
Orang dengan diabetes dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit pembuluh darah perifer, suatu kondisi sirkulasi yang buruk. Penyakit ini menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang mengurangi aliran darah ke anggota tubuh.
Kondisi tersebut juga memengaruhi kemampuan sel darah merah untuk melewati pembuluh dengan mudah. Dan kadar glukosa darah yang lebih tinggi dari normal meningkatkan ketebalan darah, bahkan lebih memengaruhi aliran darah tubuh.
4. Defisiensi sistem imun
Banyak pasien diabetes juga mengalami masalah dengan aktivasi sistem kekebalan. Jumlah sel pejuang kekebalan yang dikirim untuk menyembuhkan luka, dan kemampuannya untuk bertindak, sering kali berkurang.
Jika sistem kekebalan tidak dapat berfungsi dengan baik, penyembuhan luka lebih lambat dan risiko mengalami infeksi meningkat.
5. Infeksi
Jika sistem kekebalan tidak berfungsi dengan baik, tubuh mungkin kesulitan melawan bakteri yang menyebabkan infeksi.
Kadar gula darah tinggi juga meningkatkan kemungkinan infeksi. Ini karena bakteri berkembang biak dengan gula ekstra yang tersedia di aliran darah. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat mencegah sel-sel kekebalan untuk melawan bakteri yang menyerang.
Jika infeksi tidak diobati dan dibiarkan menyebar, komplikasi fatal seperti gangren atau sepsis bisa terjadi.