ilustrasi timbangan berat badan dan rasa malu (freepik.com/drobotdean)
Sudah menerapkan gaya hidup sehat, tetapi berat badan masih naik? Mungkin bakteri usus penyebabnya. Berbagai studi meneliti bagaimana bakteri usus memengaruhi pengeluaran energi dan ekstraksi kalori. Menurut studi tahun 2020, seiring penurunan diversitas pada mikrobioma, berat badan pun naik.
Salah satu penjelasan yang masuk akal adalah karena beberapa bakteri usus lebih efisien mengurai makanan, sehingga lebih banyak kalori yang terserap. Selain itu, beberapa bakteri usus juga bisa menyebabkan inflamasi dan resistansi insulin, dua kondisi utama yang bisa memengaruhi berat badan.
Jadi, mengubah mikrobioma bisa jadi jalan untuk mengatasi kenaikan berat badan hingga obesitas. Sebuah penelitian tahun 2019 di Spanyol menjabarkan berbagai uji klinis berbagai formulasi probiotik untuk menurunkan berat badan. Meski begitu, metode ini masih belum bisa diterapkan dalam skala luas.
Cara teraman saat ini adalah dengan mengonsumsi pola makan tinggi serat nabati dari sayur, buah, dan kacang serta biji-bijian. Menurut studi dalam jurnal Preventive Nutrition and Food Science tahun 2020, pola diet tinggi serat bisa menurunkan berat badan, terlepas dari kalori yang masuk.