Beda dengan Nightmare, Ini 5 Fakta seputar Night Terror

Merupakan gangguan tidur yang bukan sekadar mimpi buruk

Pernahkah kamu tiba-tiba terbangun dari tidur sambil berteriak ketakutan? Kamu mungkin juga pernah mengalami semacam mimpi buruk tapi tak bisa menceritakan ulang mimpimu. Bila pernah mengalaminya, mungkin kamu cuma menganggapnya sebagai mimpi buruk biasa atau nightmare. Padahal, di dunia medis ada yang namanya night terror.

Apa perbedaan night terror dan nightmare? Apa penyebabnya? Apakah kondisi ini perlu dikhawatirkan? Untuk tahu jawabannya, simak penjelasannya berikut ini.

1. Night terror termasuk ke dalam kategori gangguan tidur parasomnia

Beda dengan Nightmare, Ini 5 Fakta seputar Night Terrorilustrasi orang sedang tidur (huffingtonpost.com)

Dilansir Mayo Clinic, night terror atau sleep terror adalah suatu episode berteriak dan ketakutan yang intens ketika tidur. Kondisi ini sering kali terjadi bersamaan sleep walking atau kondisi berjalan saat tidur.

Sama halnya dengan sleep walking, night terror masuk ke dalam kategori parasomnia, yaitu suatu gangguan tidur yang membuat seseorang mengalami kejadian yang tidak diinginkan saat tidur. Night terror dapat berlangsung selama beberapa detik hingga hitungan menit.

Mengutip keterangan dari Sleep.org, seseorang yang mengalami night terror dapat duduk dengan kondisi mata terbuka, berteriak ketakutan, atau bangun dari tempat tidur dan meninggalkan ruangan melalui pintu atau jendela. Setelah tersadar, orang tersebut bisa merasa kebingungan dan mengalami disorientasi.

2. Meski penyebabnya masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko night terror

Beda dengan Nightmare, Ini 5 Fakta seputar Night Terrorilustrasi stres (pexels.con/Nathan Cowley)

Penyebab terjadinya night terror masih belum diketahui dengan jelas. Akan tetapi, ada beberapa hal yang dipercaya dapat meningkatkan risikonya, seperti:

  • Stres
  • Kurang tidur
  • Penggunaan obat-obatan tertentu
  • Demam yang dapat memperburuk kondisi night terror
  • Adanya gangguan tidur lainnya seperti sleep apnea 
  • Genetik, biasanya ada anggota keluarga dengan riwayat parasomnia

Baca Juga: Mimpi Aneh saat Demam Tinggi? Kenali Fenomena Fever Dream

3. Di dunia medis, nightmare berbeda dengan night terror

Beda dengan Nightmare, Ini 5 Fakta seputar Night Terrorilustrasi anak mengalami mimpi buruk (theguardian.com)

Perbedaan sederhana antara nightmare dan night terror adalah bahwa nightmare merupakan mimpi buruk. 

Kondisi stres, misalnya akibat rutinitas baru dalam hidup, sering kali berkontribusi pada terjadinya mimpi buruk. Nightmare menyebabkan seseorang mengalami kecemasan dan ketakutan, tetapi tidak sampai membuat orang tersebut menanggapi mimpinya lewat tindakan fisik. Selain itu, seseorang yang mengalami nightmare mampu menceritakan kembali mimpinya.

Sementara itu, seseorang dikatakan mengalami night terror jika orang tersebut bertindak secara fisik terhadap mimpinya. Misalnya memukul, menendang, berteriak, atau tindakan yang melibatkan fisik lainnya. Seseorang yang mengalami night terror dapat berlari seperti mencari bantuan selagi mereka tertidur.

Tidak seperti pada nightmare yang mana seseorang bisa mengingat mimpinya setelah terbangun, orang dengan night terror tidak ingat akan mimpinya.

4. Night terror lebih sering terjadi pada anak kecil daripada orang dewasa

Beda dengan Nightmare, Ini 5 Fakta seputar Night Terrorilustrasi ibu menenangkan anak setelah mengalami night terror (scripps.org)

Night terror sering kali terjadi pada anak-anak. Sekitar 56 persen anak kecil mengalami night terror sebelum berusia 13 tahun.

Ketika seorang anak mengalami episode night terror, hindari membangunkan anak karena dapat membuat kondisi tersebut lebih menakutkan. Ketika anak sudah terbangun, orang tua dianjurkan untuk menenangkan anak dan meyakinkan akan selalu menemaninya.

Menurut sebuah penelitian dalam Canadian Medical Association Journal tahun 2014, night terror dialami oleh 2,2 persen orang dewasa. Pada orang dewasa, kondisi ini bisa sangat mengganggu penderitanya (dan pasangannya) saat tidur.

Sementara itu, mengutip publikasi StatPearls, night terror paling sering terlihat antara usia 3-7 tahun dan sering mereda pada usia 10 tahun. Prevalensi night terror adalah sekitar 30 persen pada anak-anak.

5. Tata laksana night terror meliputi modifikasi lingkungan dan penerapan higienitas tidur

Beda dengan Nightmare, Ini 5 Fakta seputar Night Terrorilustrasi tidur (pexels.com/@vanyaoboleninov)

Bila kamu mengalami night terror dan ini terjadi berulang, kamu disarankan untuk mencari bantuan ke dokter. Dokter bisa meresepkan antidepresan atau obat tidur. Selain obat, pendekatan lain juga bisa dilakukan untuk penanganan night terror.

Orang dengan riwayat night terror sebaiknya menciptakan lingkungan rumah yang aman. Benda-benda berbahaya seperti senjata atau benda-benda tajam lainnya sebaiknya disingkirkan. Pastikan juga untuk mengunci pintu dan jendela.

Menerapkan higienitas tidur juga termasuk ke dalam tata laksana night terror. Dilansir laman University of California Santa Cruz, berikut ini hal-hal yang termasuk ke dalam higienitas tidur:

  • Tidur dan bangun di jam yang sama tiap hari
  • Tidak tidur pada siang hari
  • Menghindari konsumsi kafein, terutama 4 sampai 6 jam sebelum tidur malam
  • Berolahraga, tetapi hindari melakukannya sebelum tidur
  • Pilih atau pastikan kasur yang nyaman
  • Menghindari kebisingan
  • Memastikan penggunaan kasur hanya untuk tidur, jangan menjadikannya tempat untuk bekerja
  • Mengonsumsi camilan ringan saat tidur, seperti minum susu
  • Melakukan relaksasi dan mencoba melupakan masalah sejenak saat akan tidur
  • Tidur dengan posisi yang nyaman

Night terror bukan hanya sekadar mimpi buruk. Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa night terror sangat mungkin menyebabkan seseorang cedera. Oleh karena itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter bila kamu merasa berulang kali mengalaminya agar segera mendapat penanganan yang sesuai.

Baca Juga: 9 Cara Mendapatkan Mimpi Indah di Malam Hari, Terbukti secara Ilmiah

Gilberta Rebecca Photo Verified Writer Gilberta Rebecca

Health enthusiast ❤️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya