Stretch Mark: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Perawatan

Mengalami stretch mark itu hal yang wajar, kok! 

Hampir setiap orang memiliki guratan-guratan memanjang di permukaan kulit di bagian tubuh tertentu. Guratan-guratan yang sekilas tampak seperti bekas luka ini dikenal sebagai stretch mark, yang apabila disentuh akan terasa lebih bertekstur daripada kulit normal.

Ada berbagai faktor penyebab munculnya stretch mark. Bagi sebagian orang, tampilan stretch mark cukup mengganggu penampilan. Memangnya, bagaimana, sih, stretch mark bisa muncul? Bagaimana pula cara mengatasinya?

Berikut ini informasi seputar stretch mark yang bisa menjadi referensi kamu, yang telah dirangkum dari laman WebMD dan Healthline. Disimak, ya!

1. Stretch mark atau stria bukan kondisi yang berbahaya

Stretch Mark: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Perawatanilustrasi stretch mark (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sama seperti yang terlihat, kemunculan stretch mark atau yang disebut juga dengan stria tampak seperti retakan halus memanjang pada permukaan kulit. Tanda ini akan terasa kasar atau lebih bertekstur apabila diraba.

Meskipun dapat mengganggu penampilan, sebenarnya keberadaan stretch mark tidak berbahaya dan tidak mengancam kesehatan. Ini karena kemunculannya hanya berdampak pada lapisan kulit paling luar saja.

2. Bagian tubuh yang biasa memiliki stretch mark

Stretch Mark: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Perawatanilustrasi stretch mark (clevelandclinic.org)

Perempuan cenderung lebih mudah mengalami stretch mark daripada laki-laki. Guratan ini sebenarnya bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi bagian tubuh seperti perut, payudara, pinggul, bokong, lengan, dan paha menjadi area yang paling sering mendapatkan stretch mark.

Baca Juga: Kamu Hamil? Siap-siap Cegah Stretch Mark dengan 6 Cara Alami Ampuh Ini

3. Pubertas menjadi salah satu penyebab stretch mark

Stretch Mark: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Perawatanilustrasi stretch mark (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)

Kemunculan stretch mark biasanya terjadi karena penambahan dan penurunan berat badan yang intens, sehingga kulit menjadi melar dan menimbulkan bekas seperti luka. Contoh yang jelas dialami oleh ibu hamil. Penambahan volume perut menyebabkan sebagian besar perempuan memiliki guratan atau tanda yang muncul pada permukaan kulit.

Selain kehamilan, masih ada penyebab lain yang memicu timbulnya stretch mark. Penyebab tersebut antara lain:

  • Dalam masa pubertas.
  • Penambahan berat badan, seperti obesitas atau bodybuilding.
  • Operasi implan.
  • Penggunaan steroid.
  • Kondisi medis tertentu, seperti sindrom Marfan yang menyebabkan pertumbuhan kulit yang tidak biasa.

4. Gejala

Stretch Mark: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Perawatanilustrasi gejala munculnya stretch mark (freepik.com/wayhomestudio)

Perbedaan warna kulit yang lebih gelap dan lebih terang dari kulit normal dengan bentuk memanjang menjadi tanda kemunculan stretch mark. Warna tanda yang muncul bisa berbeda pada setiap individu, tergantung warna kulit yang dimiliki.

Sebagai contoh, pada orang dengan kulit pucat, stretch mark akan muncul dengan warna kemerahan atau keunguan. Sementara itu, pada orang-orang yang memiliki kulit lebih gelap, guratan bisa jadi berwarna kebiruan atau kecokelatan.

Tak hanya tanda yang muncul pada kulit, gejala seperti perih atau gatal juga mungkin terasa pada area kemunculan stretch mark. Apabila gejala ini muncul, sebaiknya jangan digaruk karena ini justru dapat meninggalkan bekas luka sungguhan.

5. Faktor risiko

Stretch Mark: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Perawatanilustrasi stretch mark di paha (pexels.com/Ayanda)

Dilansir Medical News Today, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami stretch mark. Faktor-faktor ini antara lain:

  • Riwayat keturunan.
  • Memiliki penyakit kronis.
  • Indeks berat badan sebelum kehamilan.
  • Bobot kelahiran bayi pada ibu hamil.

Selain itu, kesehatan kulit dan elastisitasnya juga memberikan pengaruh tertentu. Dalam hal ini, orang dengan kesehatan kulit yang rendah cenderung lebih mudah mengalami stretch mark.

6. Perawatan

Stretch Mark: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Perawatanilustrasi mengoleskan lotion pada kulit (freepik.com/gpointstudio)

Stretch mark bisa bersifat permanen maupun menghilang dengan sendirinya seiring waktu. Namun, yang terpenting adalah stretch mark tidak berbahaya.

Akan tetapi, bagi sebagian orang, guratan di kulit ini cukup mengganggu penampilan. Untuk itu, berikut beberapa cara untuk membantu mengatasi stretch mark:

  • Gunakan pelembap secara rutin untuk menjaga kesehatan dan elastisitas kulit, sehingga kulit menjadi lebih halus.
  • Aplikasikan self-tanner makeup atau losion untuk menyamarkan warna kulit yang berbeda.
  • Pijat dengan minyak almon pada bagian kulit yang mengalami stretch mark.
  • Gunakan collagen boosters atau produk yang mengandung hyaluronic acid.
  • Kendalikan berat badan dengan pola makan sehat.
  • Rutin minum air putih.

Secara medis, menyamarkan stretch mark dapat juga dilakukan dengan menggunakan teknologi laser. Tentunya, tindakan ini juga memerlukan pemeriksaan dokter ahli terlebih dahulu dan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Memiliki stretch mark pada tubuh merupakan hal yang umum dialami. Untuk terhindar dari kondisi ini, cobalah untuk konsisten menerapkan pola makan sehat, rutin minum air putih, dan melakukan perawatan kulit.

Baca Juga: 7 Penyebab Munculnya Stretch Mark yang Perlu Kamu Tahu

Halifa Photo Verified Writer Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya