ilustrasi obat halobetasol propionate dalam bentuk salep (teligent.com)
Sebelum menggunakan halobetasol, penting untuk memberi tahu dokter jika kamu alergi terhadap halobetasol atau kortikosteroid lain seperti hidrokortison atau prednison. Beri tahu juga bila ada alergi obat lainnya. Sebab, halobetasol mengandung bahan yang tidak aktif, yang mungkin akan menimbulkan reaksi alergi atau masalah lain.
Dilansir WebMD, dokter atau apoteker harus mengetahui riwayat kesehatan pasien, terutama bila pasien memiliki kondisi sirkulasi darah yang buruk, masalah sistem kekebalan, dan kondisi kulit tertentu, termasuk rosasea dan dermatitis perioral.
Meski jarang terjadi, tetapi obat kortikosteroid yang digunakan untuk waktu lama di area kulit yang luas bisa membuat tubuh sulit merespons stres fisik. Karenanya, sebelum menjalankan operasi atau perawatan darurat, informasikan kalau kamu sedang menggunakan halobetasol dalam beberapa bulan terakhir.
Selain itu, halobetasol juga berpotensi memperlambat pertumbuhan anak untuk sementara bila digunakan dalam jangka waktu lama.
Halobetasol tidak boleh digunakan jika ada infeksi atau luka di area yang akan dirawat. Obat ini juga sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, kecuali bila benar-benar mendesak dan dibutuhkan. Belum diketahui apakah mengoleskan obat ini ke kulit akan menyebabkannya masuk ke dalam air susu ibu (ASI) atau tidak. Namun, yang jelas konsumsi secara oral bisa membuat kandungan obat masuk ke dalam ASI.