Dilansir Mayo Clinic, heartburn terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan, saluran yang menghantarkan makanan dari mulut ke perut. Saat menelan, otot di sfingter esofagus bawah akan rileks, sehingga makanan dan cairan dapat mengalir ke perut, lalu menegang kembali.
Jika sfingter esofagus bawah tidak rileks secara normal, melemah, atau tidak berfungsi, maka asam lambung bisa naik kerongkongan yang disebut sebagai refluks asam lambung, sehingga menyebabkan heartburn.
Selain itu, menurut National Health Service, heartburn juga adalah akibat dari hernia hiatus, saat bagian atas lambung naik ke bagian dada. Heartburn juga umum terjadi saat kehamilan. Hormon progesteron dapat menyebabkan sfingter esofagus bawah menjadi rileks, sehingga asam lambung naik dan menyebabkan iritasi.
Heartburn dapat disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman. Beberapa pemicunya antara lain:
- Makanan pedas.
- Bawang.
- Produk jeruk.
- Produk tomat, seperti saus tomat.
- Makanan berlemak atau gorengan.
- Permen.
- Cokelat.
- Alkohol, minuman bersoda, kopi, atau minuman berkafein lainnya.
- Makanan porsi besar atau berlemak.
Selain itu, seperti dipaparkan dalam laman Healthline, beberapa kondisi kesehatan atau kebiasaan bisa memperburuk nyeri ulu hati, seperti:
- Merokok.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Kebiasaan langsung berbaring segera setelah makan.
- Konsumsi obat tertentu seperti aspirin atau ibuprofen.