ilustrasi berkeringat (pexels.com/Cottonbro)
Pada dasarnya, tubuh telah memiliki proses fisiologis untuk mempertahankan suhu tubuh dari perubahan suhu lingkungan. Proses ini disebut termoregulasi.
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Intensive Care, suhu tubuh normal dipertahankan pada sekitar 37 derajat Celcius oleh hipotalamus anterior melalui proses termoregulasi. Beberapa mekanisme seperti produksi keringat dan lain-lain berfungsi untuk mendinginkan permukaan tubuh.
Ketika suhu tubuh meningkat, pembuluh darah sekitar kulit melebar, menyebabkan aliran darah di kulit meningkat dan memicu keringat termal. Hilangnya garam dan air melalui keringat menyebabkan dehidrasi dan berkurangnya kadar garam dalam tubuh.
Jika tidak segera mendapat suplai cairan mineral, kondisi ini dapat menimbulkan kelelahan, panas, dan kram otot. Lebih lanjut, hilangnya garam dan air dapat mengganggu proses termoregulasi dan diikuti penurunan fungsi organ, mengakibatkan kegagalan organ.
Oleh karena itu, heat stroke disebut sebagai suatu kondisi gagalnya fungsi banyak organ akibat lingkungan panas.