ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (freepik.com/DC Studio)
Herniasi otak bisa menyebabkan sejumlah komplikasi, antara lain:
- Hidrosefalus, yaitu penumpukan cairan di otak.
- Tekanan darah tinggi pada pembuluh darah, yang mana ini bisa menyebabkan stroke.
- Masalah yang memengaruhi saraf kranial.
Apabila herniasi otak berkembang, ini dapat mengakibatkan:
- Perubahan status kesadaran.
- Postur abnormal, seperti tubuh kaku atau posisi tubuh yang tidak biasa.
- Henti napas, yang mana ini bisa berpotensi fatal.
Herniasi otak biasanya merupakan akibat dari penyakit yang tidak diobati atau cedera kepala yang parah. Sulit untuk mencegah kondisi ini karena sering kali tidak disengaja. Pastikan untuk mencari perhatian medis jika memiliki kondisi parah seperti tumor, atau pernah mengalami trauma kepala yang signifikan pada masa lalu.
Prospek herniasi otak tergantung pada jenis dan tingkat keparahan cedera yang menyebabkan herniasi dan lokasi herniasi terjadi di otak.
Herniasi otak dapat memotong suplai darah ke otak. Karena itu, ada kemungkinan akibatnya fatal jika tidak segera ditangani. Bahkan dengan pengobatan, herniasi otak dapat memotong suplai darah ke suatu area otak.
Karena dianggap sebagai kondisi darurat medis, segera ke ruang gawat darurat jika seseorang dengan cedera kepala atau tumor otak menjadi kurang waspada atau kebingungan, kejang, atau menjadi tidak sadar.
Referensi
"Brain herniation." National Library of Medicine. Diakses April 2024.
"What Is a Cerebral Herniation?" WebMD. Diakses April 2024.
"Brain Herniation." MedlinePlus. Diakses April 2024.
"Brain Herniation." MSD Manual. Diakses April 2024.