Mengenal Norepinefrin, Hormon yang Mengontrol Stres dalam Tubuh 

Berperan penting dalam respons fight-or-flight tubuh

Norepinefrin atau noradrenalin adalah hormon stres yang dilepaskan ke dalam darah dari dalam kelenjar adrenal. Hormon ini juga merupakan neurotransmiter yang mengirimkan sinyal antar sel saraf.

Norepinefrin adalah bagian penting dari sistem saraf kita dan dilepaskan ketika otak kita merasakan bahwa peristiwa yang membuat stres telah terjadi. Hormon ini merupakan bagian dari respons darurat tubuh terhadap bahaya yang juga dikenal sebagai respons fight-or-flight.

Norepinefrin juga dapat digunakan sebagai obat untuk meningkatkan dan menjaga tekanan darah, serta untuk mengontrol kondisi kesehatan tertentu seperti serangan jantung, tekanan darah rendah, dan reaksi obat. Mari kita pahami secara rinci tentang norepinefrin dalam artikel ini!

1. Definisi

Mengenal Norepinefrin, Hormon yang Mengontrol Stres dalam Tubuh ilustrasi sel saraf (freepik.com/BPawesome)

Sistem saraf pusat (SSP) adalah pusat pemrosesan integral tubuh kita yang meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Sistem ini mengontrol gerakan rutin, fungsi tubuh, pikiran, emosi, rasa lapar, pancaindra, dan lain-lain. SSP dapat berkomunikasi dengan tubuh kita karena sel saraf yang disebut neuron.

Norepinefrin adalah bagian dari sistem saraf simpatik (SNS) dan mentransmisikan sinyal saraf melintasi ujung saraf ke sel saraf lain, sel otot, atau sel kelenjar. Sebagai bagian dari respons tubuh kita terhadap stres atau bahaya, hormon stres ini memengaruhi cara otak kita memperhatikan dan merespons peristiwa. Dalam keadaan stres, hormon ini dapat meningkatkan detak jantung, memicu pelepasan glukosa ke dalam darah, dan meningkatkan aliran darah ke otot.

Menurut Cleveland Clinic, sebagai hormon, norepinefrin dilepaskan oleh kelenjar adrenal, yang merupakan kelenjar berbentuk topi yang berada di atas setiap ginjal. Sebagai neurotransmiter, norepinefrin meningkatkan kewaspadaan kita dan mempercepat waktu reaksi kita. Tingkat norepinefrin yang rendah dapat menyebabkan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), hipotensi, dan depresi karena memainkan peran penting dalam suasana hati dan kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi.

2. Fungsi

Mengenal Norepinefrin, Hormon yang Mengontrol Stres dalam Tubuh ilustrasi jaringan tubuh (freepik.com/medipic)

Sebagai neurotransmiter di otak dan sumsum tulang belakang, norepinefrin dapat memengaruhi siklus tidur, suasana hati, dan ingatan. Norepinefrin juga dapat menyempitkan pembuluh darah yang menjaga tekanan darah kita pada saat stres.

Berikut adalah beberapa fungsi penting norepinefrin dalam tubuh kita:

  • Mempertahankan bioritme tubuh

Bioritme adalah siklus tubuh yang melibatkan kesehatan fisik, emosional, dan intelektual. Jumlah norepinefrin yang cukup dapat menjaga bioritme ini stabil. Norepinefrin mengatur aliran darah ke otot rangka kita, memastikan stabilitas suasana hati, menjaga kadar glukosa dalam aliran darah, dan mengatur kontraksi otot rangka untuk memungkinkan pergerakan tubuh kita.

  • Menjaga fungsi organ

Norepinefrin memengaruhi banyak organ di seluruh tubuh kita yang meliputi:

  • Mata: Norepinefrin meningkatkan produksi air mata dan melebarkan pupil sebagai respons terhadap cahaya dan emosi.
  • Ginjal: Norepinefrin memicu ginjal untuk melepaskan renin untuk mengatur keseimbangan garam dan air dalam tubuh.
  • Usus: Norepinefrin mengurangi aliran darah ke usus dan memperlambat sistem pencernaan.
  • Pankreas: Norepinefrin memicu pankreas untuk melepaskan glukagon agar hati menghasilkan lebih banyak glukosa.
  • Organ limfoid: Merangsang organ seperti limpa, timus, dan kelenjar getah bening untuk membantu sistem kekebalan tubuh kita dalam melawan infeksi.

Baca Juga: 6 Fakta ADH, Hormon yang Berfungsi Mengatur Jumlah Cairan Tubuh

3. Norepinefrin dan hipotensi

Mengenal Norepinefrin, Hormon yang Mengontrol Stres dalam Tubuh ilustrasi pengecekan tekanan darah (freepik.com/syda_productions)

Seperti dijelaskan dalam laman Everyday Health, norepinefrin digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah (hipotensi) yang mengancam jiwa, yang dapat terjadi dengan kondisi medis tertentu atau prosedur operasi.

Biasanya norepinefrin diberikan secara intravena (IV). Dalam kasus hipotensi, tubuh kita bisa mengalami syok septik atau syok neurogenik. Pada syok septik, racun dilepaskan dari infeksi dan menyebabkan respons peradangan di dalam tubuh. Pada syok neurogenik, sinyal saraf di seluruh tubuh terganggu dan cedera tulang belakang dapat menjadi salah satu penyebab syok jenis ini.

Hipotensi juga dapat menyebabkan pusing atau dalam kasus ekstrem dapat merusak jantung atau otak. Levophed yang mengandung norepinephrine bitartrate umumnya direkomendasikan dan diberikan di unit perawatan intensif (ICU) di bawah pengawasan dokter.

4. Norepinefrin dan ADHD

Mengenal Norepinefrin, Hormon yang Mengontrol Stres dalam Tubuh ilustrasi sakit kepala (pixabay.com/freepik)

Berdasarkan laman Medscape, tingkat norepinefrin dan dopamin yang rendah dapat menyebabkan gejala ADHD dan membuat sulit untuk fokus pada aktivitas sehari-hari.

Obat-obatan seperti ritalin atau concerta yang mengandung methylphenidate, dexedrine yang mengandung dekstroamfetamin, atrattera (atomoxetine), dan adderall yang mengandung amfetamin dan dekstroamfetamin dapat membantu meningkatkan kadar norepinefrin dan dopamin dalam tubuh. Obat ini umumnya diresepkan untuk ADHD.

5. Bagaimana cara meningkatkan norepinefrin secara alami?

Mengenal Norepinefrin, Hormon yang Mengontrol Stres dalam Tubuh ilustrasi gerakan stretching (unsplash.com/Christopher Campbell)

Tingkat norepinefrin yang rendah dapat menyebabkan kecemasan, ADHD, depresi, masalah ingatan, masalah tidur, hipotensi, hipoglikemia (gula darah rendah), dan defisiensi dopamin beta-hidroksilase.

Sebaliknya, kadar norepinefrin yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, keringat berlebih, sakit kepala parah, kulit dingin atau pucat, pheochromocytoma (tumor kelenjar adrenal), gelisah dan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Kamu dapat meningkatkan levelnya secara alami dengan mengikuti tips ini:

  • Olahraga setidaknya 30 menit sehari selama 5 hari dalam seminggu.
  • Tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam.
  • Makan makanan bergizi seimbang.
  • Manjakan diri dengan aktivitas yang membuatmu bahagia.

Norepinefrin adalah neurotransmiter dan hormon, tetapi bertindak terutama sebagai neurotransmiter. Norepinefrin berperan penting dalam respons fight-or-flight tubuh. Sebagai obat, norepinefrin digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan tekanan darah dalam situasi kesehatan serius jangka pendek yang terbatas.

Baca Juga: Fakta Katekolamin, Hormon yang Dilepaskan saat Stres

Kazu Zuha Photo Verified Writer Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya