Blue Nevus: Jenis, Karakteristik, Penyebab, dan Diagnosis

Tahi lalat jinak yang warnanya kebiru-biruan

Tahi lalat dapat muncul di area kulit tubuh dengan berbagai ukuran, bentuk, dan juga warna. Salah satu jenis tahi lalat ialah blue nevus yang sifatnya cenderung jinak. Diberi nama blue karena warna yang dihasilkan terkesan kebiru-biruan.

Tahi lalat tipe ini biasanya muncul sejak dari lahir, namun bisa juga berkembang seiring bertambahnya usia. Blue nevus kebanyakan tidak berbahaya dan keberadaannya cenderung tidak akan berubah. Akan tetapi, tetap ada kemungkinan langka yakni blue nevus berubah menjadi bentuk melanoma. Merangkum dari berbagai sumber berikut adalah penjelasan detail mengenai blue nevus yang menarik untuk diketahui.

1. Jenis

Blue Nevus: Jenis, Karakteristik, Penyebab, dan Diagnosisilustrasi perempuan dengan bintik kecoklatan (pexels.com/Azra Tuba Demir)

Blue nevus dapat timbul di area tubuh mana saja, namun paling sering memengaruhi area wajah, leher, tangan, kaki, pantat, dan lapisan kulit kepala. Sementara itu, blue nevus cenderung berkembang sebagai solitary mole  di mana seseorang tidak mungkin memiliki tahi lalat ini lebih dari satu di area kulit yang terdampak.

Penting untuk dipahami bahwa blue nevus memiliki ragam jenis yang memengaruhi kemunculannya. Jenis blue nevus terdiri dari:

  • Common blue nevus
  • Subungual blue nevus
  • Cellular blue nevus
  • Combined blue nevus
  • Amelanotic blue nevus
  • Epithelioid nevus
  • Sclerosing/desmoplastic blue nevus

2. Karakteristik

Blue Nevus: Jenis, Karakteristik, Penyebab, dan Diagnosisbentuk blue nevus (medicinenet.com)

Blue nevus sering muncul sebagai tahi lalat berbentuk oval atau melingkar dengan permukaannya yang halus. Selain berwarna biru, blue nevus juga dapat berwarna abu-abu atau coklat kekuningan. Adapun karakteristik lain blue nevus tipe yang umum menurut studi dalam JAMA Dermatology adalah diameternya sekitar 1 sampai 5 milimeter. 

Sedangkan karakteristik blue nevus jenis cellular sedikit berbeda ditinjau dari segi penampilan tahi lalatnya. Cellular blue nevus digambarkan sebagai tahi lalat yang tampak menonjol, diameter ukuran lebih besar (sekitar 1 sampai 3 sentimeter), dan sifatnya berbahaya.

3. Penyebab

Blue Nevus: Jenis, Karakteristik, Penyebab, dan Diagnosisilustrasi perempuan sedang menghibur temannya (pexels.com/cottonbro)

Belum diketahui apa yang menjadi penyebab dasar kemunculan blue nevus. Dilansir dari laman Healthline, tahi lalat ini diperkirakan hadir pada masa kanak-kanak atau saat orang menginjak dewasa muda.

Menurut laporan dalam American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), perempuan lebih sering mendapatkan blue nevus. Ini juga lebih umum terjadi pada orang-orang kelompok ras Asia.

Sebagian besar kasus blue nevus sifatnya jinak dan tidak berbahaya. Tapi jenis cellular blue nevus dapat tumbuh menjadi melanoma atau kanker kulit yang sifat berbahaya namun jarang terjadi. 

Baca Juga: Penyakit Dermatitis Atopik, Gejala, Penyebab dan Pencegahan

4. Diagnosis

Blue Nevus: Jenis, Karakteristik, Penyebab, dan Diagnosisilustrasi pemeriksaan kulit oleh dokter (pexels.com/Gustavo Fring)

Blue nevus biasanya tidak memerlukan penyelidikan medis. Kendati demikian, setiap orang dengan blue nevus perlu memantau tahi lalat tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan yang mengindikasikan tanda bahaya. Ketika seseorang ingin mendapatkan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan pada tahi lalat pasien secara visual.

Dokter mungkin juga akan menerapkan prosedur pemeriksaan non-invasif dengan dermoskopi apabila membutuhkan pemeriksaan kulit lebih lanjut. Dermoskopi berfungsi untuk membantu membedakan lesi kulit yang sifatnya jinak dan berbahaya. Beberapa masalah medis yang mengembangkan tanda dan gejala mirip blue nevus, di antaranya adalah:

  • Melanoma
  • Metastasis kulit
  • Dermatofibroma
  • Sarkoma kaposi

5. Apakah blue nevus perlu dihilangkan?

Blue Nevus: Jenis, Karakteristik, Penyebab, dan Diagnosisilustrasi permasalahan kulit (pexels.com/Karolina Grabowska)

Prosedur penghilangan tidak selalu diperlukan apabila sudah terdiagnosis sebagai blue nevus kategori jinak. Dokter baru merekomendasikan tindakan penghilangan apabila blue nevus terkonfirmasi sebagai tahi lalat ganas.

Penting untuk dicatat bahwa seseorang sebaiknya segera memeriksakan ke dokter apabila:

  • Blue nevus muncul secara acak di beberapa area kulit
  • Terjadi perubahan tahi lalat dari segi bentuk, ukuran, atau warna
  • Diameter membesar lebih dari 1 sentimeter
  • Blue nevus terasa gatal, nyeri, atau mengeluarkan darah

Blue nevus dapat membuat seseorang merasa tidak tidak nyaman, misalnya mengganggu penampilan atau bergesekan dengan kulit dan menyebabkan iritasi. Jika saat ini kamu sedang dihadapkan oleh blue nevus dan sudah bertekad ingin menghilangkannya, kamu tetap harus berkonsultasi pada dokter untuk membicarakan prosedur medis yang paling aman dilakukan. 

Baca Juga: Penyakit Wilson: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya