Mengenal Glossophobia, Gangguan Kecemasan Berbicara di Depan Umum

Bukan penyakit kronis tetapi perlu ditangani!

Apakah kamu pernah merasa begitu gugup saat mempresentasikan materi di depan kelas? Atau bertemu momen di mana tubuhmu rasanya berkeringat dan jantung berdebar-debar saat maju berpidato di depan umum?

Jika ya, bisa jadi kamu mengalami ketakutan berbicara di depan umum. Dalam dunia kesehatan kondisi tersebut dikenal dengan istilah glossophobia. Glossophobia merupakan salah satu jenis fobia sosial dengan indikasi rasa takut berlebihan ketika harus berbicara di depan umum.

Dilansir dari Very Well Mind dan Healthline, fobia jenis ini terbilang begitu umum dan bukan termasuk penyakit berbahaya atau kronis. Akan tetapi dapat bertambah buruk, jika tidak diberi penanganan secara tepat lho!

1. Pengalaman buruk dapat menjadi salah satu penyebab glossophobia

Mengenal Glossophobia, Gangguan Kecemasan Berbicara di Depan UmumPixabay.com/JerzyGorecki

Sebagian besar glossophobia muncul dalam diri seseorang dikarenakan beberapa faktor kombinasi seperti kondisi psikologis, faktor lingkungan, biologis, bahkan genetik. Selain itu, bisa juga karena pengalaman buruk, yang pernah dialami ketika berbicara di depan umum.

Profesor psikiatri dan pediatri Universitas Cincinnati, Dr Jeffrey R. Strawn, MD, FAACAP mengatakan bahwa ketakutakan berbicara di depan umum, biasanya dialami oleh orang yang lebih muda dan umumnya terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.

Perlu diingat, bahwa tidak semua orang yang memiliki ketakutan berbicara di depan umum termasuk orang dengan gangguan kecemasan sosial atau kejiwaan lain.

National Institute of Mental Health dalam sebuah pengujiannya menemukan fakta mengenai kerja otak manusia yang merespon komentar negatif sehingga berimbas pada kecemasan sosial. phobia jenis ini muncul secara tiba-tiba dan dianggap biasa pada masa kanak-kanak atau remaja akhir. 

2. Hiperventilasi menjadi salah satu gejalanya

Mengenal Glossophobia, Gangguan Kecemasan Berbicara di Depan UmumPixabay.com/Engin_Akyurt

Ketika seseorang menghadapi situasi yang tidak nyaman maka otak memicu pelepasan adrenalin dan steroid yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan energi. Hal tersebut membuat tekanan darah dan detak jantung berdegup lebih cepat hingga mengirimkan aliran lebih banyak ke otot-otot tubuh.

Gejala lain yang umum terjadi pada penderita glossophobia adalah ketegangan otot, rasa mual dan ingin muntah, gemetar, mulut kering, sesak nafas, pusing, ingin buang air kecil, hingga perasaan segera pergi dari situasi tidak mengenakan tersebut.

Baca Juga: Selalu Cemas dengan Dunia Kerja? Ini 5 Langkah Mengatasi Work Anxiety

3. Peran psikoterapi dalam penanganan glossophobia

Mengenal Glossophobia, Gangguan Kecemasan Berbicara di Depan UmumPixabay.com/StockSnap

Cara paling umum yang biasa ditempuh untuk meredakan glossophobia adalah dengan Cognitive Behavioral Therapy atau terapi perilaku kognitif. Terapi ini merupakan jenis terapi eksposur yang memiliki kegunaan membantu pasien mengelola gejala ketakutannya secara lebih efektif.

Melalui terapi ini penderita glossophobia akan diajarkan untuk mengubah pesan ketakutannya menjadi self-talk yang lebih positif. Selain itu, teknik relaksasi akan diberikan oleh terapis yang berguna untuk menghadapi kepanikan ketika berada pada situasi tertentu.

Tujuan akhir yang ingin dicapai yaitu membantu penderita glossophobia menghadapi rasa takut dan meyakinkan bahwa lingkungan sekitar terkendali dan aman.

4. Obat-obatan sebagai penanganan lain dari glossophobia

Mengenal Glossophobia, Gangguan Kecemasan Berbicara di Depan UmumPexels.com/Karolina Grabowska

Selain terapi, dokter bisa meresepkan jenis obat-obatan tertentu untuk membantu penderita glossophobia mengendalikan rasa takutnya. Beberapa obat-obatan tertentu seperti beta-blocker selain dapat mengobati tekanan darah tinggi dan kondisi jantung tertentu dipercaya juga dapat membantu mengendalikan rasa takut akibat gejala glossophobia.

Antidepresan, selain berperan sebagai obat depresi dapat digunakan untuk mengendalikan kecemasan sosial. Jika tingkat ketakutan penderita sangat parah dan sampai mempengaruhi kehidupannya, dokter mungkin akan meresepkan benzodiazepin seperti xanax atau ativan.

5. Strategi penanganan glossophobia

Mengenal Glossophobia, Gangguan Kecemasan Berbicara di Depan UmumPixabay.com/089photoshootings

Baca Juga: Cek 5 Bukti Kalau Kamu Tipe Orang yang Punya Ketakutan Berlebih

Strategi lain dapat diterapkan sebagai penanganan glossophobia tanpa harus melibatkan terapis atau penggunaan obat-obatan. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks melalui kelas pengembangan diri, lokakarya, atau organisasi yang berfokus pada pelatihan berbicara di depan umum dapat diikuti para penderita glossophobia.

Cara sederhana lainnya dapat dimulai dengan membuat perencanaan matang sebelum presentasi dan terus berlatih sampai rasa percaya diri meningkat. Pada dasarnya ketakutan termasuk rasa cemas dan gugup menghadapi situasi tertentu adalah hal normal.

Glossophobia menjadikan orang enggan berada pada situasi umum dengan gejala yang diperlihatkannya. Melalui pengorganisasian yang baik, latihan pernapasan, fokus pada tujuan, dan yakin pada diri sendiri dapat mengatasi glossophobia. 

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya