ilustrasi alergi (pexels.com/cottonbro studio)
Inflamasi merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera, tetapi ini juga bisa berdampak serius pada kesehatan jika sampai berlebihan. Salah satu dampak negatif inflamasi berlebihan adalah kemampuannya memicu penyakit pada saluran napas.
Berdasarkan penelitian dalam jurnal Frontiers in Medicine, inflamasi berlebihan dapat menjadi penyebab naiknya risiko penyakit saluran napas. Ketika tubuh mengalami inflamasi berkepanjangan, seperti pada kondisi peradangan kronis, ini dapat menyebabkan perubahan merugikan pada saluran napas.
Peradangan yang tidak mereda dapat merusak jaringan-jaringan halus di dalam saluran napas. Ini termasuk bronkus (saluran udara yang lebih besar) dan bronkiolus (saluran udara yang lebih kecil). Ketika jaringan-jaringan ini meradang, mereka dapat menjadi lebih ketat dan bengkak.
Hasilnya adalah penyempitan saluran napas, yang bisa menghambat aliran udara ke dalam dan keluar dari paru-paru. Ini bisa membuat napas menjadi lebih sulit dan menyebabkan gejala seperti sesak napas, batuk, dan mengi.
Pengaruh inflamasi tidak berhenti di situ. Inflamasi juga dapat merangsang produksi lendir berlebihan di saluran napas, yang dapat lebih mempersulit pernapasan. Lendir ini dapat menghalangi saluran udara yang sudah sempit, menciptakan situasi yang makin sulit untuk bernapas normal.
Selain itu, inflamasi juga dapat meningkatkan reaktivitas saluran napas terhadap berbagai pencetus seperti alergen atau infeksi. Artinya, saluran napas akan lebih sensitif terhadap hal-hal yang seharusnya tidak menimbulkan reaksi berlebihan. Akibatnya, kita mungkin lebih rentan terhadap serangan asma atau reaksi alergi yang merugikan.