ilustrasi penelitian (pixabay.com/u_qzc1eihxev)
Para peneliti dalam studi ini menekankan bahwa meskipun temuan awal menunjukkan hubungan antara IF dan perlambatan pertumbuhan rambut, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme yang mendasari fenomena ini.
Studi lanjutan juga diharapkan dapat mengeksplorasi apakah efek serupa terjadi pada manusia, mengingat perbedaan signifikan antara sistem biologis manusia dan tikus.
Selain itu, peneliti juga menggarisbawahi perlunya investigasi lebih mendalam terkait bagaimana faktor lain, seperti durasi puasa, pola makan, dan kondisi kesehatan individu, dapat memengaruhi hasil ini. Temuan yang lebih komprehensif nantinya akan membantu memberikan panduan yang lebih jelas terkait manfaat dan risiko IF.
Meskipun intermittent fasting populer, tetapi temuan studi baru ini mengungkap adanya potensi risiko yang perlu diperhatikan. Penelitian ini menjadi pengingat penting bahwa setiap pola makan memiliki efek yang bervariasi pada tubuh. Apabila mau mencoba intermittent fasting untuk menurunkan berat badan, paling amannya berkonsultasi dulu dengan dokter atau ahli gizi, apalagi jika memiliki kondisi medis tertentu.
Referensi
Chen, Han, Chao Liu, Shiyao Cui, Yingqian Xia, Ke Zhang, Hanxiao Cheng, Jingyu Peng, et al. “Intermittent Fasting Triggers Interorgan Communication to Suppress Hair Follicle Regeneration.” Cell, December 1, 2024.
"Intermittent fasting inhibits hair regeneration in mice". EurekAlert. Diakses pada Desember 2024.