Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
surgicaleyecare.com

Diabetes melitus, atau biasa disebut diabetes, kencing manis, atau penyakit gula masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Diabetes adalah kondisi seseorang memiliki kadar gula darah di atas normal. Jumlah penderitanya di Tanah Air diperkirakan terus meningkat. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah pasien diabetes di Indonesia, khususnya diabetes tipe 2, akan meningkat hingga 16,7 juta pada tahun 2045.

Masalah tak hanya di situ, karena diabetes dikenal sebagai penyakit yang dapat memunculkan komplikasi serius. Misalnya kerusakan jangka panjang, gangguan fungsi dan kegagalan organ seperti jantung, mata, ginjal, dan lainnya.

Mewaspadai retinopati diabetik

unsplash.com/christopher lemercier

Kebutaan adalah salah satu komplikasi dari diabetes yang paling ditakuti. Meski demikian, komplikasi ini termasuk yang paling mudah dihindari. Gangguan penglihatan hingga kebutaan pada pasien diabetes biasa dikenal dengan sebutan retinopati diabetik.

Menurut buku "Eye Pathology: An Atlas and Text, Third Edition" tulisan Ralph C. Eagle, Jr. dan Wolters Kluwer, retinopati diabetik adalah kelainan mata pada pasien diabetes yang diakibatkan oleh rusaknya kapiler retina, sehingga menimbulkan gangguan penglihatan. Kadar gula di dalam darah yang terlalu tinggi menyebabkan penyumbatan pembuluh darah pada retina.

Gangguan penglihatan yang diakibatkan oleh retinopati diabetik sangat beragam dan bertahap. Mulai dari yang ringan, hingga tingkatan tertentu dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Kalau punya diabetes, kamu harus tahu kondisi apa saja yang bisa meningkatkan risiko terkena komplikasi ini. Nah, supaya lebih waspada, perhatikan baik-baik beberapa poin penting di bawah ini.

1. Durasi diabetes

Editorial Team

Tonton lebih seru di