ilustrasi batuk (freepik.com/8photo)
Batuk paroksismal adalah batuk yang ditandai dengan serangan batuk yang berulang dan tidak terkendali. Batuk ini terasa melelahkan dan menyakitkan, serta sering membuat penderitanya sulit bernapas, bahkan beberapa mungkin muntah.
Pertusis atau batuk rejan menghasilkan batuk yang hebat. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri atipikal. Batuk rejan bisa berubah menjadi batuk paroksismal selama tahap kedua penyakit, ketika episode batuk lebih sering terjadi, khususnya pada malam hari.
Selama serangan batuk rejan, penderitanya mungkin mengeluarkan suara "whoop" (karenanya juga dikenal sebagai whooping cough). Ini karena semua udara dari paru-paru dilepaskan dari paru-paru.
Bayi berisiko lebih tinggi terkena batuk rejan dan mereka mungkin mengalami komplikasi serius karenanya. Batuk rejan sangat serius dan bahkan dapat mengancam nyawa bayi.
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah pertusis pada anak-anak usia 2 bulan ke atas.
Selain batuk rejan, kemungkinan penyebab lain batuk paroksismal termasuk asma, PPOK, pneumonia, TBC, dan tersedak.
Orang yang mengalami batuk rejan, usia berapa pun, akan membutuhkan antibiotik. Karena sangat menular, anggota keluarga atau pengasuh dari orang yang mengalami batuk rejan juga harus mendapat perawatan. Mengobatinya sedini mungkin memberikan peluang kesembuhan terbaik.
Menurut National Center for Immunization and Respiratory Diseases, pengobatan lain batuk paroksismal juga dapat meliputi:
- Penggunaan cool mist vaporizer untuk mengencerkan lendir yang ada.
- Mengurangi paparan iritan di rumah, seperti debu atau asap.
- Makan dalam porsi kecil namun sering untuk mengurangi risiko muntah.
- Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.