Dilansir dari laman Southeastern Arizona Behavioral Health Services, Inc., skizofrenia katatonik sekarang dianggap sebagai sub tipe yang langka, karena diyakini merupakan akibat dari skizofrenia yang tidak ditangani. Kemunculan jenis ini dilaporkan lebih jarang di antara pasien skizofrenia karena kemajuan intervensi dini dan pengobatan.
Jenis ini punya ciri peningkatan atau penurunan gerakan yang cukup besar, dengan setidaknya menunjukkan dua dari gejala berikut ini:
- Jarang bergerak
- Postur tubuh kaku
- Menolak untuk dipindahkan
- Gerakan tubuh yang berlebihan
- Ekolalia (meniru ucapan orang lain)
- Ekofraksia (meniru gerakan orang lain)
- Postur tubuh yang aneh
- Meringis
- Gerakan khas seperti bergerak maju mundur (rocking), melambaikan tangan, dan menggigiti kuku
Selain itu, sikapnya yang sangat apatis terhadap lingkungan. Penderitanya akan berdiam diri saat diajak berbicara, wajah tanpa ekspresi, tidak akan bergerak sama sekali dalam waktu yang lama, menolak untuk makan, dah bahkan tidak mau menelan ludah yang lama-lama keluar dari mulutnya. Jika disuruh sesuatu, penderitanya akan melakukan hal yang sebaliknya.
Penderita juga akan mengalami kesulitan tidur serta tidak dapat makan dan minum, yang akhirnya menyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan kekurangan nutrisi.
Skizofrenia katatonik biasanya muncul pertama kali di umur 15-30 tahunan. Biasanya penyebabnya didahului oleh stres emosional.