Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dokter Kesuburan: Kalau Mau Promil, Cek Dulu Kualitas Sperma

ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)
ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Secara statistik, kontribusi gangguan kesuburan cukup seimbang antara pria dan perempuan, masing-masing sekitar 30 persen.
  • Dalam praktik di lapangan, kasus ketidaksuburan pasangan lebih sering ditemukan berkaitan dengan masalah kualitas sperma.
  • Disarankan untuk pemeriksaan sperma terlebih dahulu saat melakukan skrining kesuburan pada pasangan yang ingin program hamil.

Banyak pasangan suami istri berharap program kehamilan berjalan mulus. Namun, tak jarang kenyataan berkata lain. Saat belum juga dikaruniai anak, perhatian umumnya tertuju pada perempuan: apakah ada gangguan pada kesehatan reproduksi, apakah hormonnya seimbang, atau apakah usianya sudah terlalu matang. Padahal, masalah kesuburan tidak hanya urusan perempuan. Peran pria sama besarnya. Secara statistik, kontribusi gangguan kesuburan cukup seimbang antara pria dan perempuan, masing-masing sekitar 30 persen.

Meski begitu, dalam praktik di lapangan, kasus yang lebih sering ditemukan justru berkaitan dengan masalah kualitas sperma. Ini banyak dipengaruhi oleh gaya hidup pria, seperti tingkat stres tinggi, sering begadang, paparan suhu panas dalam waktu lama, serta rokok, yang semuanya berpengaruh terhadap penurunan kualitas sperma.

Kaitan antara gaya hidup pria dan masalah kesuburan

Dokter subspesialis fertilitas dan endokrinologi reproduksi, dr. Boy Abidin, Sp.OG(K) bercerita bahwa dia beberapa kali menemui kasus perempuan yang kerap dikambinghitamkan atas masalah kesuburan.

"Di lapangan yang saya sering temukan itu adalah masalah sperma. Kalau ditarik balik, itu karena lifestyle dari para suami," ujarnya.

Hal-hal yang dapat memengaruhi kualitas sperma di antaranya:

  • Beban stres yang tinggi.

  • Sering begadang.

  • Terlalu lama duduk.

  • Terpapar suhu panas.

  • Terpapar asap rokok.

Jika ingin program hamil, cek kualitas sperma juga!

Dokter spesialis kebidanan, konsultan fertilitas & reproduksi, dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) dalam acara "The Science Behind: Self Care" di Jakarta, pada Selasa (1/07/2025) (IDN Times/Misrohatun)
Dokter spesialis kebidanan, konsultan fertilitas & reproduksi, dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) dalam acara "The Science Behind: Self Care" di Jakarta, pada Selasa (1/07/2025) (IDN Times/Misrohatun)

Saat ini dr. Boy menerapkan konsep pemeriksaan sperma terlebih dahulu saat melakukan skrining kesuburan pada pasangan yang ingin program hamil.

"Kalau spermanya bagus, artinya jumlah, bentuk gerakannya dan kromosomnya, termasuk kita periksa DNA fragmentasi indeksnya, bagus. Lalu kita pindai pada kualitasnya," ia menjelaskan.

"Karena sering kan kita periksa di perempuannya, atau banyak pasien yang datang, sudah diperiksa wanitanya dari A sampai Z, lengkap, normal semua. Suami belum pernah periksa karena dia merasa baik-baik saja. Begitu diperiksa, memble spermanya. Baru dia terdiam," lanjut dr. Boy.

Belum lagi menurutnya, biaya pemeriksaan sperma jauh lebih ringkas dan murah dibanding pemeriksaan pada perempuan yang rumit, mahal, dan butuh waktu lama karena banyak tahapannya.

Bolehkan pria minum asam folat?

Bukan cuma untuk perempuan, asam folat juga penting untuk pria. Pria pun disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat karena punya peran membentuk kualitas sperma.

"Berperan sekali. Jadi sebenarnya multivitamin asam folat ini juga sangat berperan pada proses pembentukan kualitas dari sperma. Ini juga merupakan sebuah bentuk antioksidan," dr. Boy mengatakan.

Multivitamin ini bisa membantu menangkal radikal bebas dari lingkungan, termasuk polusi udara, asap rokok, kemudian dari makanan-makanan hingga suhu yang panas, merupakan radikal bebas yang juga akan memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma. Disarankan juga untuk memperbaiki gaya hidup agar hasil akhirnya lebih maksimal.

Share
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us