ilustasi operasi untuk sistokel atau kandung kemih turun (pexels.com/Anna Shvets)
Sistokel biasanya tidak memerlukan perawatan jika tidak memiliki gejala. Jika mengalami gejala, dokter dapat merekomendasikan perawatan non bedah atau pembedahan, tergantung pada tingkat keparahan sistokel, usia, masalah kesehatan lainnya, aktivitas seksual, keinginan untuk memiliki anak di masa depan, dan preferensi pribadi.
Perawatan non bedah
Dokter mungkin merekomendasikan:
- Latihan dasar panggul (Kegel): Latihan terstruktur dan individual ini membantu memperkuat otot-otot dasar panggul. Otot-otot dasar panggul yang kuat membantu menahan kandung kemih di tempatnya dan menjaga agar urine tidak bocor.
- Ring pessarium: Ini adalah alat silikon kecil yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menopang dinding vagina dan menahan kandung kemih di tempatnya. Dokter akan memilih dari berbagai bentuk dan ukuran untuk menemukan pessarium yang paling sesuai untuk pasien. Beberapa perempuan menggunakan ini sambil menunggu perawatan bedah atau jika mereka memilih untuk tidak menjalani operasi. Pessarium harus dilepas dan dibersihkan secara teratur untuk mencegah iritasi vagina. Dokter akan menunjukkan cara membersihkan dan memasang kembali alat ini sendiri.
- Terapi penggantian hormon: Ini dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar vagina dan kandung kemih. Jika menginginkannya, bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaatnya.
Operasi
Dokter dapat mempertimbangkan pembedahan untuk mengobati sistokel jika perawatan non bedah tidak berhasil atau sistokel yang dialami parah.
Prosedur bedah yang paling umum untuk memperbaiki sistokel adalah perbaikan vagina anterior (kolporafi anterior). Selama prosedur ini, ahli bedah mengembalikan kandung kemih ke posisi normalnya dan mengencangkan otot dan jaringan yang menahan kandung kemih di tempatnya menggunakan jahitan.
Dokter dapat melakukan prosedur untuk mengobati atau mencegah inkontinensia urine bersamaan dengan operasi untuk memperbaiki sistokel.
Pilihan bedah lain untuk mengobati sistokel adalah operasi obliteratif, yang merupakan prosedur yang mempersempit atau menutup semua atau sebagian vagina untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi kandung kemih. Setelah menjalani operasi ini, seorang perempuan tidak lagi dapat melakukan hubungan seks melalui vagina.
Dalam kasus ringan, perawatan non-bedah mungkin satu-satunya yang diperlukan untuk berhasil menangani sistokel.
Ketika operasi dilakukan untuk kasus yang lebih serius, beberapa perempuan pada akhirnya akan membutuhkan operasi lain karena operasi pertama gagal, sistokel kembali, atau masalah dasar panggul lainnya berkembang. Perempuan yang lebih tua, yang merokok, memiliki diabetes, atau yang pernah menjalani histerektomi, mungkin berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi.